25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Batik Tulis Solo yang Seksi dan Menggoda

Tiga busana batik karya Melda Lauws. Dia mempertahankan warna dan corak asli batik, kain khas Indonesia tersebut. Dimas Alif/Jawa Pos/JPNN.com
Tiga busana batik karya Melda Lauws. Dia mempertahankan warna dan corak asli batik, kain khas Indonesia tersebut. Dimas Alif/Jawa Pos/JPNN.com

SUMUTPOS.CO- Sebagai warisan budaya, batik memang tidak lekang oleh waktu. Sejak dulu hingga kini, batik tidak sebatas dijadikan kain pembalut tubuh. Namun, batik juga dianggap sebagai karya keanggunan perempuan yang tergambar lewat desain busana nan apik. Dibuat dengan cinta dan ketulusan, beragam batik tulis tanah air selalu bisa mempercantik tampilan.

Dengan bentuk masa kini, Melda Lauws merancang tiga evening gown berbahan batik tulis Solo yang begitu menggoda. Menurut dia, batik tidak melulu membosankan. Warna cokelat dan hitam yang sejatinya monoton nyatanya bisa disulap menjadi busana two-piece nan seksi.

Perempuan keturunan Atambua, Nusa Tenggara Timur, itu memadukan lace dengan batik tulis Solo dan Sutra Pekalongan. Tiga desain yang baru digarapnya tersebut mengusung tema Form of Love. ’’Batik itu kan pembuatannya sulit. Tapi, para pekerjanya ulet dan penuh cinta dalam menciptakan karya tersebut,’’ terang pemilik butik My Hola di Atom Mall itu.

Untuk bagian top, Melda menggunakan lace chantilly warna kulit bertabur bordir dan payet. Bordir tersebut dibuat tiga dimensi dengan pola bunga dari lace yang digunting bertumpuk. Agar tidak terkesan monoton, butiran payet pun dihadirkan untuk mengimbangi warna cokelat batik. ’’Saya pakai warna alam aja biar senada, tapi tetap keren,’’ papar perempuan yang sudah sembilan tahun berkreasi dengan batik tulis itu. Dua atasan tersebut dibuat dengan model crop top sleeveless. Sementara itu, yang lainnya diberi detail lengan yang menjuntai dan loose.

Sebaliknya, bawahannya dibuat simpel. ’’Batik itu dibuat dengan susah payah. Jadi, saya usahakan mempertahankan bentuk asli,’’ ujarnya. Dua skirt buatannya berbentuk sewek (kain jarik) modifikasi. Tidak ada pemotongan bahan atau penambahan material kain. Oleh Melda, dua bahan kain digabungkan menjadi satu rok dengan teknik lipit.

Cara tersebut sekaligus menimbulkan efek kerut dan bergelombang pada rok itu. Sementara itu, yang lain berbentuk circle skirt berbahan batik tulis Solo. ’’Di bagian dalam, saya tambah tile kaku biar ngembang,’’ kata perempuan yang mengerjakan tiap karyanya bersama sang ibu tercinta tersebut. (bir/c20/dos)

Tiga busana batik karya Melda Lauws. Dia mempertahankan warna dan corak asli batik, kain khas Indonesia tersebut. Dimas Alif/Jawa Pos/JPNN.com
Tiga busana batik karya Melda Lauws. Dia mempertahankan warna dan corak asli batik, kain khas Indonesia tersebut. Dimas Alif/Jawa Pos/JPNN.com

SUMUTPOS.CO- Sebagai warisan budaya, batik memang tidak lekang oleh waktu. Sejak dulu hingga kini, batik tidak sebatas dijadikan kain pembalut tubuh. Namun, batik juga dianggap sebagai karya keanggunan perempuan yang tergambar lewat desain busana nan apik. Dibuat dengan cinta dan ketulusan, beragam batik tulis tanah air selalu bisa mempercantik tampilan.

Dengan bentuk masa kini, Melda Lauws merancang tiga evening gown berbahan batik tulis Solo yang begitu menggoda. Menurut dia, batik tidak melulu membosankan. Warna cokelat dan hitam yang sejatinya monoton nyatanya bisa disulap menjadi busana two-piece nan seksi.

Perempuan keturunan Atambua, Nusa Tenggara Timur, itu memadukan lace dengan batik tulis Solo dan Sutra Pekalongan. Tiga desain yang baru digarapnya tersebut mengusung tema Form of Love. ’’Batik itu kan pembuatannya sulit. Tapi, para pekerjanya ulet dan penuh cinta dalam menciptakan karya tersebut,’’ terang pemilik butik My Hola di Atom Mall itu.

Untuk bagian top, Melda menggunakan lace chantilly warna kulit bertabur bordir dan payet. Bordir tersebut dibuat tiga dimensi dengan pola bunga dari lace yang digunting bertumpuk. Agar tidak terkesan monoton, butiran payet pun dihadirkan untuk mengimbangi warna cokelat batik. ’’Saya pakai warna alam aja biar senada, tapi tetap keren,’’ papar perempuan yang sudah sembilan tahun berkreasi dengan batik tulis itu. Dua atasan tersebut dibuat dengan model crop top sleeveless. Sementara itu, yang lainnya diberi detail lengan yang menjuntai dan loose.

Sebaliknya, bawahannya dibuat simpel. ’’Batik itu dibuat dengan susah payah. Jadi, saya usahakan mempertahankan bentuk asli,’’ ujarnya. Dua skirt buatannya berbentuk sewek (kain jarik) modifikasi. Tidak ada pemotongan bahan atau penambahan material kain. Oleh Melda, dua bahan kain digabungkan menjadi satu rok dengan teknik lipit.

Cara tersebut sekaligus menimbulkan efek kerut dan bergelombang pada rok itu. Sementara itu, yang lain berbentuk circle skirt berbahan batik tulis Solo. ’’Di bagian dalam, saya tambah tile kaku biar ngembang,’’ kata perempuan yang mengerjakan tiap karyanya bersama sang ibu tercinta tersebut. (bir/c20/dos)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/