30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemkab Karo Study Banding ke Pemkab Langkat, Maksimalkan Pencegahan Stunting di Karo

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Karo, yang dipimpin Kepala Bappeda Nasib Sianturi bersama rombongan melakukan studi banding ke Pemkab Langkat, yang diterima langsung oleh Sekdakab, dr Indra Salhudin didampingi Asisten Umum Musti, Kepala Bappeda H.Sujarno dan OPD terkait lainnya, Jumat(22/1).

DIABADIKAN: Kepala Bappeda Karo, Nasib Sianturi dan staf diabadikan bersama Sekdakab Langkat Indra Saladin bersama OPD lainnya.ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.

Nasib Sianturi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pihaknya datang ke Langkat untuk mempelajari aksi konvergensi dalam penanganan stunting yang telah dilakukan Pemkab Langkat. Sebab, Pemkab Langkat berhasil menekan angka stunting sesuai data pada tahun 2018 kondisi prevalensi stunting di Langkat mencapai 31.61 persen, namun pada tahun 2020 mampu turun menjadi 18.32 persen. “Pemkab Langkat menjadi salah satu acuan Pemkab Karo. Sebab Pemkab Langkat telah berhasilan menekan angka stunting,”ucapnya

Nasib Sianturi juga menjelaskan, pihaknya sangat berharap Pemkab Karo juga mampu melaksanakan aksi konvergensi penanganan stunting, seperti yang dilakukan Pemkab Langkat. Pemkab Langkat akan kami jadikan acuan untuk rencana aksi penanganan stunting di Tanah Karo.

Menanggapi itu, Sekdakab Langkat menjelaskan, keberhasilan Langkat menekan stunting dengan melibatkan semua instansi dan pihak terkait. Diantaranya, melibatkan Bappeda, Dinkes, Dinsos, PMD, tokoh masyarakat dan relawan dalam penanganannya.

“Kami melakukan koordinasi, kepada semua pihak. Kemudian melakukan pencegahan secara bersama, sesuai tupoksinya, masing – masing,”pungkasnya.

Sementara, Sujarno menambahkan, kasus stunting di Langkat sebelumnya 53 persen, namun ditahun 2019 mulai turun drastis menjadi 18 persen. Hal ini dapat dicapai karena Langkat melakukan penanganan serius dengan mengambil langkah – langkah preventif dalam penanganan stunting.

Meski demikian, kata Sujarno, sampai saat ini Pemkab Langkat terus berupaya menekan angka stunting. Pemkab Langkat juga terus berkordinasi dengan Puskesmas, Posyandu Balita, Posyandu Ibu Hamil. Serta melakukan pemantauan, yang dilakukan Camat, Kades/Lurah sampai Kepling. Dalam menyalurkan makanan yang sehat, vitamin dan hal lainnya, sehingga cakupan asupan gizi tersebut bisa mencegah stunting. (yas/han)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Karo, yang dipimpin Kepala Bappeda Nasib Sianturi bersama rombongan melakukan studi banding ke Pemkab Langkat, yang diterima langsung oleh Sekdakab, dr Indra Salhudin didampingi Asisten Umum Musti, Kepala Bappeda H.Sujarno dan OPD terkait lainnya, Jumat(22/1).

DIABADIKAN: Kepala Bappeda Karo, Nasib Sianturi dan staf diabadikan bersama Sekdakab Langkat Indra Saladin bersama OPD lainnya.ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.

Nasib Sianturi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pihaknya datang ke Langkat untuk mempelajari aksi konvergensi dalam penanganan stunting yang telah dilakukan Pemkab Langkat. Sebab, Pemkab Langkat berhasil menekan angka stunting sesuai data pada tahun 2018 kondisi prevalensi stunting di Langkat mencapai 31.61 persen, namun pada tahun 2020 mampu turun menjadi 18.32 persen. “Pemkab Langkat menjadi salah satu acuan Pemkab Karo. Sebab Pemkab Langkat telah berhasilan menekan angka stunting,”ucapnya

Nasib Sianturi juga menjelaskan, pihaknya sangat berharap Pemkab Karo juga mampu melaksanakan aksi konvergensi penanganan stunting, seperti yang dilakukan Pemkab Langkat. Pemkab Langkat akan kami jadikan acuan untuk rencana aksi penanganan stunting di Tanah Karo.

Menanggapi itu, Sekdakab Langkat menjelaskan, keberhasilan Langkat menekan stunting dengan melibatkan semua instansi dan pihak terkait. Diantaranya, melibatkan Bappeda, Dinkes, Dinsos, PMD, tokoh masyarakat dan relawan dalam penanganannya.

“Kami melakukan koordinasi, kepada semua pihak. Kemudian melakukan pencegahan secara bersama, sesuai tupoksinya, masing – masing,”pungkasnya.

Sementara, Sujarno menambahkan, kasus stunting di Langkat sebelumnya 53 persen, namun ditahun 2019 mulai turun drastis menjadi 18 persen. Hal ini dapat dicapai karena Langkat melakukan penanganan serius dengan mengambil langkah – langkah preventif dalam penanganan stunting.

Meski demikian, kata Sujarno, sampai saat ini Pemkab Langkat terus berupaya menekan angka stunting. Pemkab Langkat juga terus berkordinasi dengan Puskesmas, Posyandu Balita, Posyandu Ibu Hamil. Serta melakukan pemantauan, yang dilakukan Camat, Kades/Lurah sampai Kepling. Dalam menyalurkan makanan yang sehat, vitamin dan hal lainnya, sehingga cakupan asupan gizi tersebut bisa mencegah stunting. (yas/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/