25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Fokus Pembebasan dan Ganti Rugi Lahan, Tol Tebing – Siantar Dibangun Tahun Ini

triadi wibowo/sumut pos
RUAS TOL: Kendaraan melintasi ruas jalan tol Sei Rampah-Tebingtinggi, belum lama ini. Rencananya, ruas tol ini akan terkoneksi dengan ruas tol Tebingtinggi-Siantar yang akan mulai dibangun tahun ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sumatera Utara tahun ini tidak ada penambahan, masih sama seperti tahun 2015. Hanya saja, ada beberapa proyek yang pengerjaannya dimulai tahun ini. Seperti pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

KEPALA Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Sumatera Utara, H Irman mengatakan, sebagian besar PSN tahun 2015 sudah dianggap selesai, mengingat pekerjaannya yang hampir rampung meski masih ada sedikit persoalan di dalamnya. Seperti Jalan Tol Medan-Binjai, Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, serta Pelabuhan Kualatanjung.

Selain itu, ada juga pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, yang akan mulai dikerjakan tahun ini. Namun pembangunan jalan tol ke lokasi wisata tersebut masih setengah jalan karena masih diproyeksikan dari Tebingtinggi sampai Pematangsiantar. Dan saat ini salah satu fokusnya ialah, melakukan pembebasan dan ganti rugi lahan.

Menurut Irman, pembangunan jalan tol Tebingtinggi-Pematangsiantar ini masuk dalam PSN sesuai Peraturan Presiden Nomor 56/2018. Menurutnya, sudah ada kajian atas trase tersebut, hanya saja belum dilakukan pembebasan lahan. Jika memungkinkan bisa saja pembebasan lahan mulai dilakukan tahun ini secara bertahap.

“Termasuk juga jalur tol Tebingtinggi-Kualatanjung yang mana akan terkoneksi. Itu nantinya kalau dari arah Tebingtinggi mengarah langsung ke Limapuluh. Begitu juga Jalan Tol Kisaran-Rantauprapat serta jalur kereta api dari Belawan ke Pelabuhan Kualatanjung, dan masih masuk PSN 2019. Tapi memang masih terkendala di pembebasan lahan masyarakat,” kata Irman kepada Sumut Pos, Minggu (24/2).

Nemun menurut dia, sebenarnya yang paling ditunggu adalah rampungnya proyek Pelabuhan Kualatanjung, sehingga dapat segera beroperasi. “Sama seperti jalan tol Kualanamu-Tebing, yang sudah ada kajian sebelum dilakukan pembayaran ganti rugi nantinya. Sudah ada trasenya untuk itu, meski sengaja masih dirahasiakan, mengantisipasi kebocoran informasi pembebasan lahan yang bisa dimaknai berbeda oleh kelompok masyarakat. Di satu sisi, pemerintah juga tidak bisa menggusur rakyatnya begitu saja, karena meski melakukan pendekatan persuasif,” bebernya.

Mantan Kepala Bappeda Deliserdang ini menambahkan, PSN 2019 juga masih fokus pengembangan KSPN Danau Toba dan juga infrastruktur di Bandara Silangit. Di mana akan memperluas runway serta kawasan bandaranya. “Sekarang sudah ada di simpang Silangit itu bangun kawasan perhotelan, mengantisipasi bangkitan pariwisata Danau Toba. Sejauh ini masih pada PSN yang ada mau dikejar realisasinya,” pungkasnya.

Pernyataan Bappeda Sumut ini sebenarnya sejalan dengan penjelasan Kakanwil BPN Sumut, Bambang Priono beberapa waktu lalu. Di mana pengadaan tanah untuk PSN jalan tol Tebingtinggi-Kualatanjung sekitar 42 kilometer, ia mengungkapkan, kendalanya tidak seberat seperti yang terjadi di Tanjungmulia Hilir. Kata Bambang, tim data yuridis dan hukum mereka sudah turun ke lapangan guna mempercepat pengadaan lahan.

“Satu tahun (pengerjaan) mudah-mudahan akhir 2019 itu sudah selesai dan bisa dirasakan pembangunannya oleh masyarakat,” katanya.

Selanjutnya terhadap pengadaan tanah Tebingtinggi-Pematangsiantar, saat ini sedang dilakukan inventarisasi dan identifikasi, baik data fisik maupun yuridis. “Saya harap Satgas Yuridis dan Fisik dapat bekerja optimal sehingga pekerjaan tersebut juga tuntas. Jadi November (2018) KJPP selesai dan Desember sudah bisa dikerjakan sehingga awal Januari 2020 sudah rampung pembangunannya,” terangnya.

Perkiraan pihaknya, kalau pengerjaan bisa selesai dalam setahun, jalan tol Medan-Tebingtinggi, Tebingtebing-Kualatanjung, dan Medan-Tebingtinggi-Pematangsiantar akan terkoneksi semua. “Artinya pengadaan tanah saya mau 2018 akhir ini bisa selesai sampai ke Siantar. Pembangunan jalan tolnya kita harapkan tuntas 2019 sehingga 2020 sudah bisa dipergunakan,” ungkap dia.

Namun untuk pengadaan tanah pada ruas Tol Kisaran-Rantauprapat dan Tebingtinggi-Siantar, sebutnya masih menunggu selesainya inventarisasi dari pengerjaan yang sudah dilakukan. Dia sepakat bahwa sudah ada kajian dari stakeholder terkait sehingga pelaksanaannya tidak jauh lebih gampang untuk dilakukan. (prn)

triadi wibowo/sumut pos
RUAS TOL: Kendaraan melintasi ruas jalan tol Sei Rampah-Tebingtinggi, belum lama ini. Rencananya, ruas tol ini akan terkoneksi dengan ruas tol Tebingtinggi-Siantar yang akan mulai dibangun tahun ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sumatera Utara tahun ini tidak ada penambahan, masih sama seperti tahun 2015. Hanya saja, ada beberapa proyek yang pengerjaannya dimulai tahun ini. Seperti pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

KEPALA Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Sumatera Utara, H Irman mengatakan, sebagian besar PSN tahun 2015 sudah dianggap selesai, mengingat pekerjaannya yang hampir rampung meski masih ada sedikit persoalan di dalamnya. Seperti Jalan Tol Medan-Binjai, Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, serta Pelabuhan Kualatanjung.

Selain itu, ada juga pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, yang akan mulai dikerjakan tahun ini. Namun pembangunan jalan tol ke lokasi wisata tersebut masih setengah jalan karena masih diproyeksikan dari Tebingtinggi sampai Pematangsiantar. Dan saat ini salah satu fokusnya ialah, melakukan pembebasan dan ganti rugi lahan.

Menurut Irman, pembangunan jalan tol Tebingtinggi-Pematangsiantar ini masuk dalam PSN sesuai Peraturan Presiden Nomor 56/2018. Menurutnya, sudah ada kajian atas trase tersebut, hanya saja belum dilakukan pembebasan lahan. Jika memungkinkan bisa saja pembebasan lahan mulai dilakukan tahun ini secara bertahap.

“Termasuk juga jalur tol Tebingtinggi-Kualatanjung yang mana akan terkoneksi. Itu nantinya kalau dari arah Tebingtinggi mengarah langsung ke Limapuluh. Begitu juga Jalan Tol Kisaran-Rantauprapat serta jalur kereta api dari Belawan ke Pelabuhan Kualatanjung, dan masih masuk PSN 2019. Tapi memang masih terkendala di pembebasan lahan masyarakat,” kata Irman kepada Sumut Pos, Minggu (24/2).

Nemun menurut dia, sebenarnya yang paling ditunggu adalah rampungnya proyek Pelabuhan Kualatanjung, sehingga dapat segera beroperasi. “Sama seperti jalan tol Kualanamu-Tebing, yang sudah ada kajian sebelum dilakukan pembayaran ganti rugi nantinya. Sudah ada trasenya untuk itu, meski sengaja masih dirahasiakan, mengantisipasi kebocoran informasi pembebasan lahan yang bisa dimaknai berbeda oleh kelompok masyarakat. Di satu sisi, pemerintah juga tidak bisa menggusur rakyatnya begitu saja, karena meski melakukan pendekatan persuasif,” bebernya.

Mantan Kepala Bappeda Deliserdang ini menambahkan, PSN 2019 juga masih fokus pengembangan KSPN Danau Toba dan juga infrastruktur di Bandara Silangit. Di mana akan memperluas runway serta kawasan bandaranya. “Sekarang sudah ada di simpang Silangit itu bangun kawasan perhotelan, mengantisipasi bangkitan pariwisata Danau Toba. Sejauh ini masih pada PSN yang ada mau dikejar realisasinya,” pungkasnya.

Pernyataan Bappeda Sumut ini sebenarnya sejalan dengan penjelasan Kakanwil BPN Sumut, Bambang Priono beberapa waktu lalu. Di mana pengadaan tanah untuk PSN jalan tol Tebingtinggi-Kualatanjung sekitar 42 kilometer, ia mengungkapkan, kendalanya tidak seberat seperti yang terjadi di Tanjungmulia Hilir. Kata Bambang, tim data yuridis dan hukum mereka sudah turun ke lapangan guna mempercepat pengadaan lahan.

“Satu tahun (pengerjaan) mudah-mudahan akhir 2019 itu sudah selesai dan bisa dirasakan pembangunannya oleh masyarakat,” katanya.

Selanjutnya terhadap pengadaan tanah Tebingtinggi-Pematangsiantar, saat ini sedang dilakukan inventarisasi dan identifikasi, baik data fisik maupun yuridis. “Saya harap Satgas Yuridis dan Fisik dapat bekerja optimal sehingga pekerjaan tersebut juga tuntas. Jadi November (2018) KJPP selesai dan Desember sudah bisa dikerjakan sehingga awal Januari 2020 sudah rampung pembangunannya,” terangnya.

Perkiraan pihaknya, kalau pengerjaan bisa selesai dalam setahun, jalan tol Medan-Tebingtinggi, Tebingtebing-Kualatanjung, dan Medan-Tebingtinggi-Pematangsiantar akan terkoneksi semua. “Artinya pengadaan tanah saya mau 2018 akhir ini bisa selesai sampai ke Siantar. Pembangunan jalan tolnya kita harapkan tuntas 2019 sehingga 2020 sudah bisa dipergunakan,” ungkap dia.

Namun untuk pengadaan tanah pada ruas Tol Kisaran-Rantauprapat dan Tebingtinggi-Siantar, sebutnya masih menunggu selesainya inventarisasi dari pengerjaan yang sudah dilakukan. Dia sepakat bahwa sudah ada kajian dari stakeholder terkait sehingga pelaksanaannya tidak jauh lebih gampang untuk dilakukan. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/