26 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Bayi Kepala Dua Punya 3 Paru-paru

Foto: Gatha Ginting/PM Bayi berkepala dua saat  dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17  Medan.
Foto: Gatha Ginting/PM
Bayi berkepala dua saat dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17 Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – – Bayi berkepala dua yang dirawat di Lantai IV Ruang Perinatologi RSUD dr Pirngadi Medan akhirnya dirujuk ke RSUP Adam Malik. Meski bayi dari Poniman (35) dan Lasmini (30) warga Dusun I Sukamulya, Desa Telagasaid Kecamatan Seilepan, Kabupaten Langkat itu dalam kondisi baik, namun dia memiliki kelainan lain. Di tubuh bayi itu ada tiga paru-paru.

Tidak itu saja, di tubuh bayi berkepala dua itu ada dua jantung, dua tulang punggung, dan dua tenggorokan. “Kondisi anak saya bagus, tapi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kelainan pada anak saya belum ada hasilnya dari dokter,” ucapPoniman dengan suara pelan saat ditemui di ruang tunggu di Lantai IV RSUD dr Pirngadi, Kamis (24/4).

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh karet ini mengungkapkan bila kondisi buah hatinya bagus seperti kemarin maka tak usah dilakukan operasi pemisahan. “Kalau nanti dioperasi dan berisiko ya bagus tak usah,” tegasnya.

Poniman mengaku belum mengetahui kondisi pasti tentang anaknya itu. Pun dia tidak tahu apakah anaknya akan dioperasi atau tidak. “Tapi saya dengar anak saya memiliki 2 jantung, tulang punggung 2, tenggorokan 2, dan paru-paru 3. Hanya saja bagian dari dada ke bawah belum diketahui karena saat diperiksa tak kelihatan,” tuturnya.

Sebelum bayi malang itu lahir, Poniman sudah merencanakan kalau anak ketiganya Ini lahir perempuan maka akan diberinya nama Putri Aulia. Pasalnya, kedua anaknya adalah laki-laki. “Sudah takdir kalau anak ketiga kami laki-laki dan kepalanya dua,” ucapnya pasrah dan memikirkan keadaan anaknya dan istrinya yang masih dirawat di RS Insani Brandan.

Terpisah Kabah Hukum dan Humas Pirngadi Medan, Edison Perangiangin, mengatakan untuk tindakan medis yang dilakukan berupa hasil pemeriksaan darah dan jantung bayi dan hasilnya baik. Serta berat badannya 2,8 kg.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter Hafaz SpA dan dr Tarmizi SpA menyimpulkan kembar siam thorachofagus artinya kembar siam pada daerah dada sekujur tubuh sampai ke pinggul. Dua kepala, kelamin satu. Sedangkan organ dalam belum diketahui karena alat pemeriksa penunjang medis untuk itu kita tidak ada. Contohnya EKG dan ecocardiografi yaitu alat untuk pemeriksaan jantung dan parunya dan abdomennya (isi perut), sarana penunjang untuk itu tidak mendukung,” ungkapnya.

Namun, Edison menyambung secara profesional dokter di dr Pirngadi siap. Hanya karena peralatan penunjang yang tidak lengkap. Maka, diputuskan agar dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan. “Itupun berdasarkan hasil rapat manajemen dan dokter ahli yang dihadiri dokter bedah syaraf dan anak, siang tadi,” terangnya.

Kondisi bayi, kata Edison lagi, keadaan umumnya normal dan disiapkan alat ventilator bila diperlukan.Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu yang mengunjungi sang bayi menegaskan masih menunggu tindakan dokter. Mengenai biaya, Ngogesa menyatakan, sudah ada Jamkesmas yang masuk ke BPJS Kesehatan. “Tapi di luar itu, kita akan tanggung karena yang sakit warga kita,” katanya.

Sementara itu, informasi yang diterima dari Kasubbag Humas RSUP Adam Malik, Sairi MSaragih bahwa bayi berkepala dua tersebut tiba jam 14.30 WIB. “Saat ini, bayi berada di Ruang Perinatologi, di mana tim dokter masih melakukan pemeriksaan kepada bayi tersebut. Maka, untuk kondisi umumnya kita belum ketahui,” ucapnya.

Lanjut Sairi lagi, biasanya dalam menangani bayi kembar siam, RSUP Adam Malik selalu membentuk tim dokter yang terdiri dari berbagai spesialis dan subspesialis. Namun, yang terpenting adalah untuk menstabilkankondisinya bayi terlebih dahulu. “RS akan fokus agar kondisi bayi ini stabil dulu. Untuk itu, kita letak di dalam inkubator di Ruang Perinatologi agar dapat terus dipantau selama 24 jam,” jelasnya. (nit)

Foto: Gatha Ginting/PM Bayi berkepala dua saat  dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17  Medan.
Foto: Gatha Ginting/PM
Bayi berkepala dua saat dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17 Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – – Bayi berkepala dua yang dirawat di Lantai IV Ruang Perinatologi RSUD dr Pirngadi Medan akhirnya dirujuk ke RSUP Adam Malik. Meski bayi dari Poniman (35) dan Lasmini (30) warga Dusun I Sukamulya, Desa Telagasaid Kecamatan Seilepan, Kabupaten Langkat itu dalam kondisi baik, namun dia memiliki kelainan lain. Di tubuh bayi itu ada tiga paru-paru.

Tidak itu saja, di tubuh bayi berkepala dua itu ada dua jantung, dua tulang punggung, dan dua tenggorokan. “Kondisi anak saya bagus, tapi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kelainan pada anak saya belum ada hasilnya dari dokter,” ucapPoniman dengan suara pelan saat ditemui di ruang tunggu di Lantai IV RSUD dr Pirngadi, Kamis (24/4).

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh karet ini mengungkapkan bila kondisi buah hatinya bagus seperti kemarin maka tak usah dilakukan operasi pemisahan. “Kalau nanti dioperasi dan berisiko ya bagus tak usah,” tegasnya.

Poniman mengaku belum mengetahui kondisi pasti tentang anaknya itu. Pun dia tidak tahu apakah anaknya akan dioperasi atau tidak. “Tapi saya dengar anak saya memiliki 2 jantung, tulang punggung 2, tenggorokan 2, dan paru-paru 3. Hanya saja bagian dari dada ke bawah belum diketahui karena saat diperiksa tak kelihatan,” tuturnya.

Sebelum bayi malang itu lahir, Poniman sudah merencanakan kalau anak ketiganya Ini lahir perempuan maka akan diberinya nama Putri Aulia. Pasalnya, kedua anaknya adalah laki-laki. “Sudah takdir kalau anak ketiga kami laki-laki dan kepalanya dua,” ucapnya pasrah dan memikirkan keadaan anaknya dan istrinya yang masih dirawat di RS Insani Brandan.

Terpisah Kabah Hukum dan Humas Pirngadi Medan, Edison Perangiangin, mengatakan untuk tindakan medis yang dilakukan berupa hasil pemeriksaan darah dan jantung bayi dan hasilnya baik. Serta berat badannya 2,8 kg.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter Hafaz SpA dan dr Tarmizi SpA menyimpulkan kembar siam thorachofagus artinya kembar siam pada daerah dada sekujur tubuh sampai ke pinggul. Dua kepala, kelamin satu. Sedangkan organ dalam belum diketahui karena alat pemeriksa penunjang medis untuk itu kita tidak ada. Contohnya EKG dan ecocardiografi yaitu alat untuk pemeriksaan jantung dan parunya dan abdomennya (isi perut), sarana penunjang untuk itu tidak mendukung,” ungkapnya.

Namun, Edison menyambung secara profesional dokter di dr Pirngadi siap. Hanya karena peralatan penunjang yang tidak lengkap. Maka, diputuskan agar dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan. “Itupun berdasarkan hasil rapat manajemen dan dokter ahli yang dihadiri dokter bedah syaraf dan anak, siang tadi,” terangnya.

Kondisi bayi, kata Edison lagi, keadaan umumnya normal dan disiapkan alat ventilator bila diperlukan.Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu yang mengunjungi sang bayi menegaskan masih menunggu tindakan dokter. Mengenai biaya, Ngogesa menyatakan, sudah ada Jamkesmas yang masuk ke BPJS Kesehatan. “Tapi di luar itu, kita akan tanggung karena yang sakit warga kita,” katanya.

Sementara itu, informasi yang diterima dari Kasubbag Humas RSUP Adam Malik, Sairi MSaragih bahwa bayi berkepala dua tersebut tiba jam 14.30 WIB. “Saat ini, bayi berada di Ruang Perinatologi, di mana tim dokter masih melakukan pemeriksaan kepada bayi tersebut. Maka, untuk kondisi umumnya kita belum ketahui,” ucapnya.

Lanjut Sairi lagi, biasanya dalam menangani bayi kembar siam, RSUP Adam Malik selalu membentuk tim dokter yang terdiri dari berbagai spesialis dan subspesialis. Namun, yang terpenting adalah untuk menstabilkankondisinya bayi terlebih dahulu. “RS akan fokus agar kondisi bayi ini stabil dulu. Untuk itu, kita letak di dalam inkubator di Ruang Perinatologi agar dapat terus dipantau selama 24 jam,” jelasnya. (nit)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/