30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Tak Dapat Oksigen, Pasien Mengamuk & Menendang Pintu Rumah Sakit

Foto: Metro Asahan/JPNN Pintu RSUD Rantauprapat yang rusak setelah ditendang pasien yang mengamuk, Senin (25/5/2015).
Foto: Metro Asahan/JPNN
Pintu RSUD Rantauprapat yang rusak setelah ditendang pasien yang mengamuk, Minggu (24/5/2015) sore.

RANTAU, SUMUTPOS.CO – Pasien RSUD Rantauprapat mengamuk. Seorang pasien bernama Sabar (35), warga Kompleks Perumahan Wira Asri, Rantauparapat mengamuk dan menendang pintu ruangan tempatnya dirawat, Senin (25/5).

Informasi diperoleh, Sabar, yang mengidap penyakit paru-paru tersebut mulai mejalani rawat inap di RSUD Rantauprapat sejak Minggu (24/5) sore, sekitar pukul 18.00 WIB. Namun sejak dirawat, pasien yang juga mengalami gangguan pernafasan itu tak mendapatkan tabung oksigen dari pihak rumah sakit.

“Tadi siang sekitar jam 12.00 WIB, saya coba minta ke perawat bagus-bagus, cuma perawat bilang tabung oksigennya belum datang, nanti diantar,” ujar Sabar, menirukan ucapan seorang tenaga medis di sana.

Namun setelah beberapa jam menunggu, tabung oksigen yang diminta pasien itu tak kunjung datang. Padahal, kata Sabar, saat itu kondisinya mengalami sesak nafas.

Karena tak tahan menahankan sakit, Sabar pun mulai emosi hingga berteriak-teriak memanggil perawat, agar membawakan tabung oksigen yang dimintanya. “Karena kulihat langsung, tabung oksigen itu sudah datang diantar pakai truk. Tapi mengapa tak diantar juga ke ruanganku. Makanya aku emosi dan teriak sekuatnya memanggil perawat, tapi tak ada satupun yang datang. Padahal sampai ke areal parkir itu suaraku terdengar sangkin kuatnya,” ujarnya.

Kesal lantaran tak satupun petugas rumah sakit yang datang membawakan tabung oksigen yang dimintanya itu, Sabar pun mengaku semakin emosi hingga nekat bangkit dari tempat tidur, lalu menendang pintu papan di ruang tempatnya dirawat.

“Sangkin palaknya aku, kutunjangkan lah pintu ruangan itu sampai jebol. Barulah sibuk berdatangan dokter dan perawat di rumah sakit ini membawa tabung oksigen itu. Makanya kita heran, apakah harus seperti itu dulu baru pasien mendapatkan pelayanan yang baik dari rumah sakit ini?” ungkapnya.

Memang kata Sabar, tak selayaknya dirinya berbuat seperti itu. Namun menurutnya, hal tersebut patut dilakukan sebagai shok terapi kepada pihak rumah sakit agar tak meremehkan setiap pasien, dan memberikan pelayan yang baik.”Saya akan bertanggungjawab melakukan perbaikan pintu yang rusak itu. Tapi ke depan, jangan telantarkan pasien di rumah sakit ini,” ujarnya.

Pun begitu, pihak rumah sakit enggan memberikan keterangan terkait kebobrokan itu. Direktur RSUD Rantauprapat, dr Natsir Pohan, pun tak menampakkan diri di rumah sakit daerah itu.

Kejadian seperti ini bukan kali ini saja terjadi di RSUD Rantauprapat, sebelumnya pasien di sana pun sudah sering ditelantarkan dengan alasan dokter belum datang. (smg/fit)

Foto: Metro Asahan/JPNN Pintu RSUD Rantauprapat yang rusak setelah ditendang pasien yang mengamuk, Senin (25/5/2015).
Foto: Metro Asahan/JPNN
Pintu RSUD Rantauprapat yang rusak setelah ditendang pasien yang mengamuk, Minggu (24/5/2015) sore.

RANTAU, SUMUTPOS.CO – Pasien RSUD Rantauprapat mengamuk. Seorang pasien bernama Sabar (35), warga Kompleks Perumahan Wira Asri, Rantauparapat mengamuk dan menendang pintu ruangan tempatnya dirawat, Senin (25/5).

Informasi diperoleh, Sabar, yang mengidap penyakit paru-paru tersebut mulai mejalani rawat inap di RSUD Rantauprapat sejak Minggu (24/5) sore, sekitar pukul 18.00 WIB. Namun sejak dirawat, pasien yang juga mengalami gangguan pernafasan itu tak mendapatkan tabung oksigen dari pihak rumah sakit.

“Tadi siang sekitar jam 12.00 WIB, saya coba minta ke perawat bagus-bagus, cuma perawat bilang tabung oksigennya belum datang, nanti diantar,” ujar Sabar, menirukan ucapan seorang tenaga medis di sana.

Namun setelah beberapa jam menunggu, tabung oksigen yang diminta pasien itu tak kunjung datang. Padahal, kata Sabar, saat itu kondisinya mengalami sesak nafas.

Karena tak tahan menahankan sakit, Sabar pun mulai emosi hingga berteriak-teriak memanggil perawat, agar membawakan tabung oksigen yang dimintanya. “Karena kulihat langsung, tabung oksigen itu sudah datang diantar pakai truk. Tapi mengapa tak diantar juga ke ruanganku. Makanya aku emosi dan teriak sekuatnya memanggil perawat, tapi tak ada satupun yang datang. Padahal sampai ke areal parkir itu suaraku terdengar sangkin kuatnya,” ujarnya.

Kesal lantaran tak satupun petugas rumah sakit yang datang membawakan tabung oksigen yang dimintanya itu, Sabar pun mengaku semakin emosi hingga nekat bangkit dari tempat tidur, lalu menendang pintu papan di ruang tempatnya dirawat.

“Sangkin palaknya aku, kutunjangkan lah pintu ruangan itu sampai jebol. Barulah sibuk berdatangan dokter dan perawat di rumah sakit ini membawa tabung oksigen itu. Makanya kita heran, apakah harus seperti itu dulu baru pasien mendapatkan pelayanan yang baik dari rumah sakit ini?” ungkapnya.

Memang kata Sabar, tak selayaknya dirinya berbuat seperti itu. Namun menurutnya, hal tersebut patut dilakukan sebagai shok terapi kepada pihak rumah sakit agar tak meremehkan setiap pasien, dan memberikan pelayan yang baik.”Saya akan bertanggungjawab melakukan perbaikan pintu yang rusak itu. Tapi ke depan, jangan telantarkan pasien di rumah sakit ini,” ujarnya.

Pun begitu, pihak rumah sakit enggan memberikan keterangan terkait kebobrokan itu. Direktur RSUD Rantauprapat, dr Natsir Pohan, pun tak menampakkan diri di rumah sakit daerah itu.

Kejadian seperti ini bukan kali ini saja terjadi di RSUD Rantauprapat, sebelumnya pasien di sana pun sudah sering ditelantarkan dengan alasan dokter belum datang. (smg/fit)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/