25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Negatif Terjangkit Corona, Warga Kabanjahe Minta Namanya Dipulihkan

KARO, SUMUTPOS.CO – Julieta Br Barus (48) minta pemerintah segera memulihkan nama baik keluarganya dari tudingan terpapar virus Corona (Covid-19). Pemulihan ini harus disegerakan karena hasil test di RS Martha Friska Medan, ternyata suaminya Ramli Padang (52) negatif terjangkit virus Corona. Bahkan, saat ini kesehatan suaminya telah membaik.

Meski suaminya negatif terjangkit virus Corona, namun keluarganya terlanjur menjauhi beserta warga dan jiran tetangga. Mirisnya, pascasuaminya dinyatakan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Julieta dan keluarganya juga kehilangan mata pencaharian. Tak ada lagi pemilik ladang yang memanggil mereka sebagai buruh tani (aron)

Menurut warga Jalan Mariam Ginting Kabanjahe itu, semula suaminya dinyatakan positif Covid-19 sesuai hasil pemeriksaan awal melalui Rafid Test oleh pihak RS Efarina Etaham Berastagi. Karena status itu, Ramli Padang akhirnya dirujuk ke RS Martha Friska Medan. Selama ini lanjut Julieta, suaminya memang sudah lama sakit-sakitan dan selalu berobat ke RS Efarina menggunakan BPJS.

“Akan tetapi pasca virus Corona mewabah, suami saya diperiksa awal dengan mengunakan alat Rafid Test malah dinyatakan positif dan di kategorikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” katanya pada sejumlah wartawan, Kamis (23/4).

Bahkan yang membuat Julieta bingung, pihak RS Efarina Etaham justru memungut biaya sebesar Rp 4.910.000 dengan perincian uang periksa alat Rafid Test Rp 1 juta dan Rp 3,9 juta uang ambulance serta biaya administrasi.

“Kenapa sudah dikategorikan PDP dipungut biaya bahkan kartu BPJS pun tidak berlaku lagi, ini kan aneh,” ungkap Julieta. Karena itulah dia berharap pemerintah memulihkan kembali nama baik mereka. Karena pasca suaminya dirujuk, tetangga dan masyarakat sekitar sudah enggan atau minder dengan keluarganya.

“Kami minta nama baik kami dipulihkan supaya kami dapat kembali beraktifitas dan warga masyarakat tidak minder dengan kami,” harap Julieta. Kadis Kesehatan Karo drg Irna Safrina Sembiring saat di konfirmasi wartawan, membenarkan Ramli Padang negatif terjangkit virus Corona.

“Hari Ini juga (Kamis) kita langsung menjemput pasien tersebut ke RS Martha Friska Medan,” katanya.

Mengenai biaya yang sudah dikeluarkan kekuarga si pasien, Irna mengatakan pihaknya akan berusaha menjembatani keluarga pasien dengan pihak RS Efarina Etaham.

Selain itu, pihaknya juga akan membeirkan bantua Dan selain itu tali asih kepada keluarga serta mempublikasikan bahwa Ramli Padang negatif terjangkit virus Corona. Dengan demikian, Irna meyakini masyarakat tidak lagi was was terhadap keluarga Ramli Padang. (deo/azw)

KARO, SUMUTPOS.CO – Julieta Br Barus (48) minta pemerintah segera memulihkan nama baik keluarganya dari tudingan terpapar virus Corona (Covid-19). Pemulihan ini harus disegerakan karena hasil test di RS Martha Friska Medan, ternyata suaminya Ramli Padang (52) negatif terjangkit virus Corona. Bahkan, saat ini kesehatan suaminya telah membaik.

Meski suaminya negatif terjangkit virus Corona, namun keluarganya terlanjur menjauhi beserta warga dan jiran tetangga. Mirisnya, pascasuaminya dinyatakan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Julieta dan keluarganya juga kehilangan mata pencaharian. Tak ada lagi pemilik ladang yang memanggil mereka sebagai buruh tani (aron)

Menurut warga Jalan Mariam Ginting Kabanjahe itu, semula suaminya dinyatakan positif Covid-19 sesuai hasil pemeriksaan awal melalui Rafid Test oleh pihak RS Efarina Etaham Berastagi. Karena status itu, Ramli Padang akhirnya dirujuk ke RS Martha Friska Medan. Selama ini lanjut Julieta, suaminya memang sudah lama sakit-sakitan dan selalu berobat ke RS Efarina menggunakan BPJS.

“Akan tetapi pasca virus Corona mewabah, suami saya diperiksa awal dengan mengunakan alat Rafid Test malah dinyatakan positif dan di kategorikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” katanya pada sejumlah wartawan, Kamis (23/4).

Bahkan yang membuat Julieta bingung, pihak RS Efarina Etaham justru memungut biaya sebesar Rp 4.910.000 dengan perincian uang periksa alat Rafid Test Rp 1 juta dan Rp 3,9 juta uang ambulance serta biaya administrasi.

“Kenapa sudah dikategorikan PDP dipungut biaya bahkan kartu BPJS pun tidak berlaku lagi, ini kan aneh,” ungkap Julieta. Karena itulah dia berharap pemerintah memulihkan kembali nama baik mereka. Karena pasca suaminya dirujuk, tetangga dan masyarakat sekitar sudah enggan atau minder dengan keluarganya.

“Kami minta nama baik kami dipulihkan supaya kami dapat kembali beraktifitas dan warga masyarakat tidak minder dengan kami,” harap Julieta. Kadis Kesehatan Karo drg Irna Safrina Sembiring saat di konfirmasi wartawan, membenarkan Ramli Padang negatif terjangkit virus Corona.

“Hari Ini juga (Kamis) kita langsung menjemput pasien tersebut ke RS Martha Friska Medan,” katanya.

Mengenai biaya yang sudah dikeluarkan kekuarga si pasien, Irna mengatakan pihaknya akan berusaha menjembatani keluarga pasien dengan pihak RS Efarina Etaham.

Selain itu, pihaknya juga akan membeirkan bantua Dan selain itu tali asih kepada keluarga serta mempublikasikan bahwa Ramli Padang negatif terjangkit virus Corona. Dengan demikian, Irna meyakini masyarakat tidak lagi was was terhadap keluarga Ramli Padang. (deo/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/