KARO, SUMUTPOS.CO – Kemensos akan memberikan jaminan hidup (Jadup) senilai Rp900 ribu per jiwa. Namun, dana Jadup ini direalisasikan setelah status Gunung Sinabung ditingkatkan menjadi darurat oleh Pemkab Karo.
“Sesuai dengan indeksnya, Jadup itu Rp10 ribu kali 90 hari per orang,” kata Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Kabupaten Karo, Senin (23/5).
Dia menjelaskan, dana Jadup ini akan diberikan ke perorangan. Meski nominalnya tidak besar. Namun bisa membantu para pengungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bagi warga menjadi korban erupsi Gunung Sinabung.”Jadi perjiwa akan mendapatkan Rp 900 ribu,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait relokasi Khofifah mengatakan, saat ini relokasi tahap kedua tengah berlangsung. Diprediksi, pada September mendatang akan rampung.
“Setelah relokasi kedua selesai, baru kemudian tahap ketiga. Mudah-mudahan dibulan Januari 2017 bisa digunakan,” jelasnya.
Dalam rekolasi pemerintah membangun rumah sekitar 1.683 unit rumah dibangun dalam relokasi kedua yang tengah berjalan. Dia mengungkapkan, relokasi kedua ini sudah masuk kategori relokasi mandiri.
“Anda bisa bayangkan mencari tempat untuk relokasi tentu tidak mudah apalagi dalam jumlah yang sangat besar. Kendalanya, ada lahan, ada budget yang harus di siapkan,” ungkap Khofifah.
Selain itu, ada beberapa pertimbangan dalam menentukan lokasi relokasi. Selain aman dari erupsi, lokasi relokasi juga harus dekat dengan lahan yang akan digarap para pengungsi, dan tidak jauh dari sekolah.
Saat ini, total jumlah keseluruhan pengungsi mencapai 9.319 jiwa terdiri dari 2.592 kepala keluarga. Jumlah pengungsi yang belum terelokasi sebanyak 1.683 jiwa. (ris/gus)