25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gubsu Usul NSICC Digelar Sekali Setahun

Foto: Mahendra T. Sitepu/Ist Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan melihat Gubsu Erry Nuradi, menyalami juara Kompetisi Paduan Suara Internasional The 1st North Sumatra International Choir Competition (NSICC) di Open Stage Parapat, Simalungun, Sabtu (24/7) malam.
Foto: Mahendra T. Sitepu/Ist
Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan melihat Gubsu Erry Nuradi, menyalami juara Kompetisi Paduan Suara Internasional The 1st North Sumatra International Choir Competition (NSICC) di Open Stage Parapat, Simalungun, Sabtu (24/7) malam.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi meminta pelaksanaan The 1st North Sumatra International Choir Competition (NSICC) digelar setahun sekali. Sebelumnya, pelaksanaan NSICC direncanakan akan berlangsung tiap dua tahun sekali, yang terjadwal akan berlangsung di Istana Maimun dengan tuan rumah Kota Medan pada 2018 mendatang.

“Saya minta, NSICC digelar setahun sekali. Pemerintah Provinsi akan memasukkan anggaran pelaksanaan NSICC dalam APBD Sumut tahun anggaran 2017. Kegiatan ini sangat positif dalam merangsang tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara, terutama ke Danau Toba,” ujar Erry, pada penutupan NSICC di Open Stage Parapat, Simalungun, Sabtu (24/7) malam.

NSICC merupakan kompetisi bertaraf internasional, efektif dalam menggali bakat generasi muda dari seluruh penjuru Indonesia bidang tarik suara, termasuk melestarikan lagu-lagu daerah nusantara.

“Sumatera Utara adalah gudang penyanyi, tidak hanya di tingkat nasional, bahkan di tingkat internasional,” sebut Erry.

Erry juga menyebutkan, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumut tidak lebih dari 250 ribu orang pada tahun 2015. Jumlah tersebut diharapkan akan mengalami peningkatan mencapai 1 juta orang tiap tahunnya.

“Untuk itu, kita berharap 7 kabupaten pemilik Danau Toba terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Provinsi dalam upaya mengembangkan kawasan wisata Danau Toba,” ajak Erry.

Erry mengatakan, pemerintah pusat telah memberikan perhatian besar dalam pengembangan Danau Toba menjadi kawasan destinasi wisata bertaraf internsional, diantaranya dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otoritas Danau Toba, pengembangan Bandara Silangit di Tapanuli Utara (Taput), rencana pengembangan Bandara Sibisa di Tobasa, pembangunan jalan lingkar dalam dan luar Danau Toba, rencana pembangunan jalan bebas hambatan (tol) yang menghubungkan Tebing Tinggi menuju Parapat di Kabupaten Simalungun.

“Program pemerintah ini harus kita dukung. Caranya dengan mengemas berbagai kegiatan yang dapat menarik minat kunjungan wisatawan. Setidaknya ada 6 event bertaraf internasional yang memungkinkan kita gelar secara berkesinambungan di kawasan Danau Toba. Misalnya balap sepeda Tour De Toba, Marathon Danau Toba, Pesta Rakyat atau Pesta Danau Toba, Festival Danau Toba, Pesta Buah dan lain sebagainya,” ujar Erry.

Dengan maraknya event bertaraf internasional, maka perekonomian masyarakat di sekitar Danau Toba juga akan meningkat. Begitu juga dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan tumbuh subur.

“Usaha kuliner akan berkembang. Produk kerajinan tangan, produk unggulan dan souvenir akan memberikan keuntungan bagi masyarakat,” sebut Erry.

Ketua Pantia NSICC 2016 dari De ‘Ualu, Jones Celnov Lubis mengatakan, pelaksanaan Kompetisi Paduan Suara Internasional berlangsung sukses selama 6 hari sejak 18 hingga 24 Juli 2016.

“Kita pantas berbangga hati, karena kegiatan ini diikuti 58 tim dari berbagai daerah di Indonesia dan sejumlah negara, seperti Fhilipina dan Taiwan. Jumlah penyanyi saja mencapai 1200 orang. Dengan official, pendamping dan crew mencapai 2 ribu orang,” sebut Jones.

NSCC 2016 melombakan 9 katagori. Selain dari Indonesia, penyelenggara NSIIC mendatangkan sejumlah juri internasional yakni dari negara Latvia, Amerika Serikat, Italia, Taiwan, Singapura, Korea Selatan dan Fhilipina.

“Kompetisi Paduan Suara Internasional ini juga dimeriahkan dengan workshop dan choral clinic serta eksibisi terkait seni budaya dan kepariwisataan di Sumut yang berbasis lingkungan dan kearifan local. Kita sengata mengangkat Tema Let’s Sing For Peace. Dengan nyanyian ini akan membawa kedamaian bagi kita,” sebut Jones.(bal/adz)

Foto: Mahendra T. Sitepu/Ist Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan melihat Gubsu Erry Nuradi, menyalami juara Kompetisi Paduan Suara Internasional The 1st North Sumatra International Choir Competition (NSICC) di Open Stage Parapat, Simalungun, Sabtu (24/7) malam.
Foto: Mahendra T. Sitepu/Ist
Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan melihat Gubsu Erry Nuradi, menyalami juara Kompetisi Paduan Suara Internasional The 1st North Sumatra International Choir Competition (NSICC) di Open Stage Parapat, Simalungun, Sabtu (24/7) malam.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi meminta pelaksanaan The 1st North Sumatra International Choir Competition (NSICC) digelar setahun sekali. Sebelumnya, pelaksanaan NSICC direncanakan akan berlangsung tiap dua tahun sekali, yang terjadwal akan berlangsung di Istana Maimun dengan tuan rumah Kota Medan pada 2018 mendatang.

“Saya minta, NSICC digelar setahun sekali. Pemerintah Provinsi akan memasukkan anggaran pelaksanaan NSICC dalam APBD Sumut tahun anggaran 2017. Kegiatan ini sangat positif dalam merangsang tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara, terutama ke Danau Toba,” ujar Erry, pada penutupan NSICC di Open Stage Parapat, Simalungun, Sabtu (24/7) malam.

NSICC merupakan kompetisi bertaraf internasional, efektif dalam menggali bakat generasi muda dari seluruh penjuru Indonesia bidang tarik suara, termasuk melestarikan lagu-lagu daerah nusantara.

“Sumatera Utara adalah gudang penyanyi, tidak hanya di tingkat nasional, bahkan di tingkat internasional,” sebut Erry.

Erry juga menyebutkan, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumut tidak lebih dari 250 ribu orang pada tahun 2015. Jumlah tersebut diharapkan akan mengalami peningkatan mencapai 1 juta orang tiap tahunnya.

“Untuk itu, kita berharap 7 kabupaten pemilik Danau Toba terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Provinsi dalam upaya mengembangkan kawasan wisata Danau Toba,” ajak Erry.

Erry mengatakan, pemerintah pusat telah memberikan perhatian besar dalam pengembangan Danau Toba menjadi kawasan destinasi wisata bertaraf internsional, diantaranya dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otoritas Danau Toba, pengembangan Bandara Silangit di Tapanuli Utara (Taput), rencana pengembangan Bandara Sibisa di Tobasa, pembangunan jalan lingkar dalam dan luar Danau Toba, rencana pembangunan jalan bebas hambatan (tol) yang menghubungkan Tebing Tinggi menuju Parapat di Kabupaten Simalungun.

“Program pemerintah ini harus kita dukung. Caranya dengan mengemas berbagai kegiatan yang dapat menarik minat kunjungan wisatawan. Setidaknya ada 6 event bertaraf internasional yang memungkinkan kita gelar secara berkesinambungan di kawasan Danau Toba. Misalnya balap sepeda Tour De Toba, Marathon Danau Toba, Pesta Rakyat atau Pesta Danau Toba, Festival Danau Toba, Pesta Buah dan lain sebagainya,” ujar Erry.

Dengan maraknya event bertaraf internasional, maka perekonomian masyarakat di sekitar Danau Toba juga akan meningkat. Begitu juga dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan tumbuh subur.

“Usaha kuliner akan berkembang. Produk kerajinan tangan, produk unggulan dan souvenir akan memberikan keuntungan bagi masyarakat,” sebut Erry.

Ketua Pantia NSICC 2016 dari De ‘Ualu, Jones Celnov Lubis mengatakan, pelaksanaan Kompetisi Paduan Suara Internasional berlangsung sukses selama 6 hari sejak 18 hingga 24 Juli 2016.

“Kita pantas berbangga hati, karena kegiatan ini diikuti 58 tim dari berbagai daerah di Indonesia dan sejumlah negara, seperti Fhilipina dan Taiwan. Jumlah penyanyi saja mencapai 1200 orang. Dengan official, pendamping dan crew mencapai 2 ribu orang,” sebut Jones.

NSCC 2016 melombakan 9 katagori. Selain dari Indonesia, penyelenggara NSIIC mendatangkan sejumlah juri internasional yakni dari negara Latvia, Amerika Serikat, Italia, Taiwan, Singapura, Korea Selatan dan Fhilipina.

“Kompetisi Paduan Suara Internasional ini juga dimeriahkan dengan workshop dan choral clinic serta eksibisi terkait seni budaya dan kepariwisataan di Sumut yang berbasis lingkungan dan kearifan local. Kita sengata mengangkat Tema Let’s Sing For Peace. Dengan nyanyian ini akan membawa kedamaian bagi kita,” sebut Jones.(bal/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/