25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

PETANI KOPI HUMBAHAS IKUTI PELATIHAN BUDIDAYA KOPI

PELATIHAN: Para petani kopi Humbahas mendapat pelatihan yang digelar PT Toba Pulp Lestari, Tbk baru-baru ini.

HUMBAHAS-Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) merupakan salah satu sentra penghasil kopi provinsi di Sumatera Utara. Kabupaten pemekaran dari Tapanuli Utara sejak 15 tahun yang lalu, telah dikenal sebagai daerah penghasil kopi jenis Arabika Sumatera Lintong, di pasar global maupun domestik.

Peningkatan dan pengetahuan budidaya pertanian kopi, kini menjadi fokus dalam pengembangan ekonomi bagi petani dan pemerintah kabupaten.

Dukungan dan partisipasi pihak swasta seperti PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) perusahaan bubur kertas di Tapanuli, yang belum lama ini memberikan perhatian dan dukungan serius terhadap para petani kopi di Humbahas.

Secara bertahap dalam sejumlah kegiatan, TPL mendatangkan para pembicara serta narasumber, berbagi ilmu bersama petani dalam pelatihan dan praktek lapangan bagaimana menjaga serta melakukan budidaya kopi dengan hasil maksimal.

“Saya sangat kagum dengan sumber daya alam daerah Humbahas, khususnya pertanian Kopi. Dengan letak geografis daerah yang sangat mendukung, pertanian kopi di sini pasti bisa lebih baik lagi. Untuk budidaya pertanian kopi dengan hasil yang baik, memang butuh waktu dan dukungan dari pemerintah dan pihak swasta. Karena harus ada sentuhan yang dapat secara cepat meningkatkan produksi  melalui sumber daya manusianya,” sebut Nurkholis seorang Agronomis, ketika sebagai narasumber kegiatan pelatihan kopi di Humbahas yang digelar TPL baru-baru ini.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di 4 desa kawasan Humbahas tersebut,  lebih  melibatkan peran serta dan dukungan pihak lainnya, salah satunya TPL.

Karena menurut Nurkholis, masih banyak petani yang harus diberi pengetahuan tentang sistem pertanian kopi. Misalnya untuk meningkatkan hasil pertanian, dibutuhkan penaung (pohon pelindung). Untuk penaung biasanya petani kopi menggunakan Lamtoro VG 79, Lamtoro Belauka (lokal) yang berbiji, kemudian paket dadap (HOX). Fungsinya  sangat bermanfaat, di antaranya dapat memperbaiki cita rasa kopi, umur produksi pohon kopi

Manager Corporate Social Responsibility (CSR) TPL Ramida Siringo-ringo menyebutkan, pelatihan budidaya dan peningkatan hasil pertanian kopi yang digelar, bekerjasama dengan pemerintah setempat. Selama pelatihan, para petani diberi bimbingan dan praktek langsung di lokasi empat desa yakni,  Hutapaung Utara, Hutajulu, Pansur Batu, dan desa Aek Nauli Dua, seluruhnya dikecamatan Pollung Humbahas.

“Harapan kita dari perusahaan melalui kegiatan dan pelatihan ini, mampu memberikan pengetahuan bagi para petani kopi dalam peningkatan hasil kopinya. Sehingga memberikan peluang besar dalam peningkatan perekonomian masyarakat,” harap Ramida Siringo-ringo. (sih/rel)

PELATIHAN: Para petani kopi Humbahas mendapat pelatihan yang digelar PT Toba Pulp Lestari, Tbk baru-baru ini.

HUMBAHAS-Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) merupakan salah satu sentra penghasil kopi provinsi di Sumatera Utara. Kabupaten pemekaran dari Tapanuli Utara sejak 15 tahun yang lalu, telah dikenal sebagai daerah penghasil kopi jenis Arabika Sumatera Lintong, di pasar global maupun domestik.

Peningkatan dan pengetahuan budidaya pertanian kopi, kini menjadi fokus dalam pengembangan ekonomi bagi petani dan pemerintah kabupaten.

Dukungan dan partisipasi pihak swasta seperti PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) perusahaan bubur kertas di Tapanuli, yang belum lama ini memberikan perhatian dan dukungan serius terhadap para petani kopi di Humbahas.

Secara bertahap dalam sejumlah kegiatan, TPL mendatangkan para pembicara serta narasumber, berbagi ilmu bersama petani dalam pelatihan dan praktek lapangan bagaimana menjaga serta melakukan budidaya kopi dengan hasil maksimal.

“Saya sangat kagum dengan sumber daya alam daerah Humbahas, khususnya pertanian Kopi. Dengan letak geografis daerah yang sangat mendukung, pertanian kopi di sini pasti bisa lebih baik lagi. Untuk budidaya pertanian kopi dengan hasil yang baik, memang butuh waktu dan dukungan dari pemerintah dan pihak swasta. Karena harus ada sentuhan yang dapat secara cepat meningkatkan produksi  melalui sumber daya manusianya,” sebut Nurkholis seorang Agronomis, ketika sebagai narasumber kegiatan pelatihan kopi di Humbahas yang digelar TPL baru-baru ini.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di 4 desa kawasan Humbahas tersebut,  lebih  melibatkan peran serta dan dukungan pihak lainnya, salah satunya TPL.

Karena menurut Nurkholis, masih banyak petani yang harus diberi pengetahuan tentang sistem pertanian kopi. Misalnya untuk meningkatkan hasil pertanian, dibutuhkan penaung (pohon pelindung). Untuk penaung biasanya petani kopi menggunakan Lamtoro VG 79, Lamtoro Belauka (lokal) yang berbiji, kemudian paket dadap (HOX). Fungsinya  sangat bermanfaat, di antaranya dapat memperbaiki cita rasa kopi, umur produksi pohon kopi

Manager Corporate Social Responsibility (CSR) TPL Ramida Siringo-ringo menyebutkan, pelatihan budidaya dan peningkatan hasil pertanian kopi yang digelar, bekerjasama dengan pemerintah setempat. Selama pelatihan, para petani diberi bimbingan dan praktek langsung di lokasi empat desa yakni,  Hutapaung Utara, Hutajulu, Pansur Batu, dan desa Aek Nauli Dua, seluruhnya dikecamatan Pollung Humbahas.

“Harapan kita dari perusahaan melalui kegiatan dan pelatihan ini, mampu memberikan pengetahuan bagi para petani kopi dalam peningkatan hasil kopinya. Sehingga memberikan peluang besar dalam peningkatan perekonomian masyarakat,” harap Ramida Siringo-ringo. (sih/rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/