25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

FKM USU Wujudkan Lingkungan ‘TASBIH’ di DAS Kelurahan Pulo Brayan Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sungai Deli merupakan salah satu icon Kota Medan yang seharusnya dipelihara dengan baik. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Kota Medan yang juga hendak merevitalisasi Sungai Deli.

Oleh karena itu dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertemakan “Mewujudkan Lingkungan TASBIH (Tertib, Aman, Sehat, Bersih, Indah, Harmonis) di Daerah Aliran Sungai (DAS)”, Kelurahan Pulo Brayan, Medan Barat, Rabu (4/8) lalu. Kegiatan pengabdian skema desa binaan ini diketuai Prof Drs Heru Santosa MS PhD dan didanai Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) USU dan didukung sepenuhnya oleh Dekan FKM USU, Prof Dr Dra Ida Yustina MSi.

Menurut Prof Heru, kegiatan ini merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab dosen dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi. “Upaya mewujudkan lingkungan TASBIH ini merupakan salah satu kegiatan dari lima rangkaian PKM yang dilaksanakan di Kelurahan Pulo Brayan sebagai desa binaan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Sumut Pos, Senin (23/8).

Kegiatan ini melibatkan masyarakat di lingkungan I, II, IV, VI, dan X yang berada di DAS dan dihadiri masing-masing kepala lingkungan serta dosen-dosen FKM USU. Dalam kesempatan itu, masyarakat setempat mengeluhkan dampak dari kebiasaan buang sampah sembarangan kepada tim yang melakukan observasi awal. “Banyak sekali lalat dan nyamuk masuk ke rumah bu, belum lagi aroma sampah yang luar biasa menyerbak, apalagi di musim hujan.” keluh seorang warga kepada tim PKM USU.

Menyahuti keluhan warga itu, Koordinator kegiatan, dr Rusmalawaty MKes dan Risanti Situmorang SKM MSc mengajak masyarakat untuk mengelola sampah dengan benar lewat metode 3R (Reduce, Reuse, recycle) melalui kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah. Masyarakat pun tampak antusias mendengarkan pemaparan yang disampaikan dr Rusmalawaty MKes. Perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat juga diukur melalui pre test dan post test.

Menurut dr Rusmalawaty MKes, terjadi perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan oleh masyarakat dalam pengelolaan sampah setelah dilakukan kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah yang benar. Kegiatan ini juga akan berlanjut dengan diadakannya perlombaan daur ulang sampah, pembentukan generasi milenial peduli lingkungan (Gemilang), dan perbaikan ruang terbuka di lingkungan tersebut.(adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sungai Deli merupakan salah satu icon Kota Medan yang seharusnya dipelihara dengan baik. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Kota Medan yang juga hendak merevitalisasi Sungai Deli.

Oleh karena itu dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertemakan “Mewujudkan Lingkungan TASBIH (Tertib, Aman, Sehat, Bersih, Indah, Harmonis) di Daerah Aliran Sungai (DAS)”, Kelurahan Pulo Brayan, Medan Barat, Rabu (4/8) lalu. Kegiatan pengabdian skema desa binaan ini diketuai Prof Drs Heru Santosa MS PhD dan didanai Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) USU dan didukung sepenuhnya oleh Dekan FKM USU, Prof Dr Dra Ida Yustina MSi.

Menurut Prof Heru, kegiatan ini merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab dosen dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi. “Upaya mewujudkan lingkungan TASBIH ini merupakan salah satu kegiatan dari lima rangkaian PKM yang dilaksanakan di Kelurahan Pulo Brayan sebagai desa binaan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Sumut Pos, Senin (23/8).

Kegiatan ini melibatkan masyarakat di lingkungan I, II, IV, VI, dan X yang berada di DAS dan dihadiri masing-masing kepala lingkungan serta dosen-dosen FKM USU. Dalam kesempatan itu, masyarakat setempat mengeluhkan dampak dari kebiasaan buang sampah sembarangan kepada tim yang melakukan observasi awal. “Banyak sekali lalat dan nyamuk masuk ke rumah bu, belum lagi aroma sampah yang luar biasa menyerbak, apalagi di musim hujan.” keluh seorang warga kepada tim PKM USU.

Menyahuti keluhan warga itu, Koordinator kegiatan, dr Rusmalawaty MKes dan Risanti Situmorang SKM MSc mengajak masyarakat untuk mengelola sampah dengan benar lewat metode 3R (Reduce, Reuse, recycle) melalui kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah. Masyarakat pun tampak antusias mendengarkan pemaparan yang disampaikan dr Rusmalawaty MKes. Perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat juga diukur melalui pre test dan post test.

Menurut dr Rusmalawaty MKes, terjadi perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan oleh masyarakat dalam pengelolaan sampah setelah dilakukan kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah yang benar. Kegiatan ini juga akan berlanjut dengan diadakannya perlombaan daur ulang sampah, pembentukan generasi milenial peduli lingkungan (Gemilang), dan perbaikan ruang terbuka di lingkungan tersebut.(adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/