31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

PILKADA TEBINGTINGGI: Umar-Oki Cari Lawan

Foto: Sofian/Sumut Pos Pasangan calon Umar Zunaidi dan Oki Doni Siregar ketika disambut anggota KPUD, Panwaslih, BNN dan tim dokter RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi.
Foto: Sofian/Sumut Pos
Pasangan calon Umar Zunaidi dan Oki Doni Siregar ketika disambut anggota KPUD, Panwaslih, BNN dan tim dokter RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pasangan Umar Zunaidi Hasibuan dan Oki Doni Siregar bakal mendapat lawan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tebingtinggi, 15 Februari 2017 mendatang. Pasangan Dra Istu Sri Poneni dan Khaider Amri SE disebut-sebut akan ikut bertarung dalam pesta demokrasi tersebut melalui dukungan PKS, PAN, PBB, dan PKPI.

Terbukanya peluang muncul satu calon pesaing pasangan petahana Umar-Oki ini, menyusul diperpanjangnya masa pendaftaran bagi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tebingtinggi oleh KPUD Tebingtinggi hingga Kamis (29/9) mendatang. Dimana sebelumnya, hingga ditutup pendaftaran pada Jumat (23/9) lalu, hanya satu pasangan calon yang mendaftar yakni, Umar Zunaidi Hasibuan dan Oki Doni Siregar yang disusung delapan parpol, Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, PDIP, PPP, PKB, dan NasDem dengan mengantongi 19 kursi dari 25 kursi di DPRD Kota Tebingtinggi.

Hingga kemarin, beredar kabar kalau PKS, PAN, dan PBB akan mengusung pasangan Dra Istu Sri Poneni seorang akademisi dan Khaidir Amri SE, Ketua PAN Kota Tebingtinggi. Ketiga parpol tersebut disebut-sebut sedang melakukan pendekatan kepada PKPI yang sebelumnya mendukung Umar-Oki, namun oleh KPUD dukungan tersebut dinilai tidak memenuhi syarat sehingga PKPI gagal mengusung pasangan petahana itu.

Namun saat dikonfirmasi, baik PKS, PAN, dan PBB masih enggan membeberkan lebih jauh terkait kabar tersebut. Anggota DPRD dari PKS, Syahril SPdI menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengambil keputusan siapa yang akan dicalonkan lewat parpolnya.

“Kita tetap akan menjalin koordinasi dengan partai lainnya seperti PAN, PBB dan PKPI. Kalau memang ada titik temu komunikasi yang baik, kan wajar kita mengajukan calon. Tapi siapa sosoknya masih dalam pembahasan bersama, tunggu saja,” terang Syahril kepada Sumut Pos, kemarin (26/9).

Sementara Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM DPW PKS Sumut, Zulfikar saat dikonfirmasi Sumut Pos tadi malam (27/9), mengakui kalau mereka sudah berkomunikasi dengan Istu Sri Poneni dan Khaidir Amri. Zulfikar juga mengungkapkan, PKS sudah memutuskan untuk tidak mendukung calon petahana karena bakal ada calon lain yang akan diusung.

“Sebatas komunikasi, belum ada keputusan apapun. Selain dengan kandidat, kita juga komunikasi dengan parpol lain. Setahu saya, masa pendaftaran diperpanjang sampai 29 September 2016,” katanya.

Dijelaskannya, selain PKS (2 kursi) ada PKPI (2 kursi), PBB dan PAN (Masing-masing 1 kursi) belum ikut memutuskan siapa yang akan diusung pada Pilkada Kota Tebing Tinggi. “Untuk mengusung calon di Pilkada Tebingtinggi, setidaknya harus memiliki 5 kursi di DPRD. Kalau PKS, PKPI, PAN dan PBB ada enam kursi, artinya sudah cukup mengusung calon, tapi sejauh ini belum ada keputusan, tunggu saja,” tegasnya.

Sementara, anggota DPRD Tebingtinggi dari PAN, Fahmi Tanjung menyatakan, sejauh ini belum ada kabar dan pembahasan antara partainya dengan PKS, PBB, dan PKPI. “Sejauh ini, kita (PAN) tidak tahu,” terang Fahmi.

Sementara Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Tebingtinggi, Zulfan mengaku tidak mengetahui adanya pasangan Sri Istu Poneni dan Khaidir Amri yang akan ikut bertarung pada Pilkada Kota Tebingtinggi. Apalagi dia mengaku, sampai saat ini belum ada dihubungi partai lain untuk berkoalisi. “Belum dapat kabar Pak, nanti kalau sudah jelas, baru saya hubungi,” terangnya.

Foto: Sofian/Sumut Pos Pasangan calon Umar Zunaidi dan Oki Doni Siregar ketika disambut anggota KPUD, Panwaslih, BNN dan tim dokter RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi.
Foto: Sofian/Sumut Pos
Pasangan calon Umar Zunaidi dan Oki Doni Siregar ketika disambut anggota KPUD, Panwaslih, BNN dan tim dokter RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pasangan Umar Zunaidi Hasibuan dan Oki Doni Siregar bakal mendapat lawan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tebingtinggi, 15 Februari 2017 mendatang. Pasangan Dra Istu Sri Poneni dan Khaider Amri SE disebut-sebut akan ikut bertarung dalam pesta demokrasi tersebut melalui dukungan PKS, PAN, PBB, dan PKPI.

Terbukanya peluang muncul satu calon pesaing pasangan petahana Umar-Oki ini, menyusul diperpanjangnya masa pendaftaran bagi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tebingtinggi oleh KPUD Tebingtinggi hingga Kamis (29/9) mendatang. Dimana sebelumnya, hingga ditutup pendaftaran pada Jumat (23/9) lalu, hanya satu pasangan calon yang mendaftar yakni, Umar Zunaidi Hasibuan dan Oki Doni Siregar yang disusung delapan parpol, Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, PDIP, PPP, PKB, dan NasDem dengan mengantongi 19 kursi dari 25 kursi di DPRD Kota Tebingtinggi.

Hingga kemarin, beredar kabar kalau PKS, PAN, dan PBB akan mengusung pasangan Dra Istu Sri Poneni seorang akademisi dan Khaidir Amri SE, Ketua PAN Kota Tebingtinggi. Ketiga parpol tersebut disebut-sebut sedang melakukan pendekatan kepada PKPI yang sebelumnya mendukung Umar-Oki, namun oleh KPUD dukungan tersebut dinilai tidak memenuhi syarat sehingga PKPI gagal mengusung pasangan petahana itu.

Namun saat dikonfirmasi, baik PKS, PAN, dan PBB masih enggan membeberkan lebih jauh terkait kabar tersebut. Anggota DPRD dari PKS, Syahril SPdI menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengambil keputusan siapa yang akan dicalonkan lewat parpolnya.

“Kita tetap akan menjalin koordinasi dengan partai lainnya seperti PAN, PBB dan PKPI. Kalau memang ada titik temu komunikasi yang baik, kan wajar kita mengajukan calon. Tapi siapa sosoknya masih dalam pembahasan bersama, tunggu saja,” terang Syahril kepada Sumut Pos, kemarin (26/9).

Sementara Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM DPW PKS Sumut, Zulfikar saat dikonfirmasi Sumut Pos tadi malam (27/9), mengakui kalau mereka sudah berkomunikasi dengan Istu Sri Poneni dan Khaidir Amri. Zulfikar juga mengungkapkan, PKS sudah memutuskan untuk tidak mendukung calon petahana karena bakal ada calon lain yang akan diusung.

“Sebatas komunikasi, belum ada keputusan apapun. Selain dengan kandidat, kita juga komunikasi dengan parpol lain. Setahu saya, masa pendaftaran diperpanjang sampai 29 September 2016,” katanya.

Dijelaskannya, selain PKS (2 kursi) ada PKPI (2 kursi), PBB dan PAN (Masing-masing 1 kursi) belum ikut memutuskan siapa yang akan diusung pada Pilkada Kota Tebing Tinggi. “Untuk mengusung calon di Pilkada Tebingtinggi, setidaknya harus memiliki 5 kursi di DPRD. Kalau PKS, PKPI, PAN dan PBB ada enam kursi, artinya sudah cukup mengusung calon, tapi sejauh ini belum ada keputusan, tunggu saja,” tegasnya.

Sementara, anggota DPRD Tebingtinggi dari PAN, Fahmi Tanjung menyatakan, sejauh ini belum ada kabar dan pembahasan antara partainya dengan PKS, PBB, dan PKPI. “Sejauh ini, kita (PAN) tidak tahu,” terang Fahmi.

Sementara Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Tebingtinggi, Zulfan mengaku tidak mengetahui adanya pasangan Sri Istu Poneni dan Khaidir Amri yang akan ikut bertarung pada Pilkada Kota Tebingtinggi. Apalagi dia mengaku, sampai saat ini belum ada dihubungi partai lain untuk berkoalisi. “Belum dapat kabar Pak, nanti kalau sudah jelas, baru saya hubungi,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/