25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Apel Kesiapsiagaan Bencana Daerah Provinsi Sumut 2019, Gubsu: Kerusakan Alam Ulah Tangan Manusia

HADIRI: Gubsu Edy Rahmayadi saat menghadiri Apel Siaga pada Jambore Kesiapsiagaan Bencana Daerah tingkat Provinsi Sumut 2019 di Lapangan Kebun PTPN 3, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai.
HADIRI: Gubsu Edy Rahmayadi saat menghadiri Apel Siaga pada Jambore Kesiapsiagaan Bencana Daerah tingkat Provinsi Sumut 2019 di Lapangan Kebun PTPN 3, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai.

SERDANGBEDAGAI, SUMUTPOS.CO – Banyak peristiwa bencana terjadi karena ulah manusia. Tanpa berpikir panjang, alam dirusak dan dieksploitasi demi keuntungan ekonomi. Padahal, ketika alam telah murka, kerugian yang ditimbulkan justru lebih banyak. Bahkan, menelan korban jiwa. Untuk itu, manusia harus lah bersahabat dengan alam.

Hal ini diingatkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat menjadi pembina Apel Kesiapsiagaan Bencana dalam rangkaian Jambore Daerah Kesiapsiagaan Bencana Daerah Provinsi Sumut 2019, di Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (23/10) sore.

“Jepang itu dengan segala kecanggihan teknologinya, tak bisa berbuat apa-apa ketika alam marah. Untuk itu, harus kita rawat alam dan sebagai antisipasi lakukan pelatihan untuk siaga. Sehingga, ketika bencana memang harus tiba, kita punya persiapan,” katanya.

Ada tiga pesan utama yang disampaikan Edy untuk para peserta Jambore. Pertama, sesama manusia harus saling mengingatkan untuk menjaga alam. Kedua, jambore kesiapsiagaan ini adalah konsolidasi untuk bersama-sama memperkecil kerugian baik personel maupun material apabila musibah terjadi. Dan yang ketiga menumbuhkan sikap sukarela, ikhlas, niat baik, jujur dan berani adalah sikap yang harus dimiliki oleh relawan kebencanaan.

Selanjutnya, Edy pun bercerita tentang ragam peristiwa bencana yang pernah ia alami. Beberapa diantaranya tsunami di Pangandaran (Jawa Barat), Bantul (Yogyakarta), dan Aceh. “Semua kebingungan. Apalagi kejadian di Aceh, itu saya sudah ikuti latihan, bagaimana lagi dengan yang tidak ikut latihan. Untuk itu, ikuti jambore ini dengan serius, latihan,” tutur Edy.

Dirinya pun mengaku ingin kembali dan menyempatkan diri untuk bergabung, berkemah dengan para peserta. Sekaligus berdoa bersama untuk keselamatan dan keamanan Sumut. Apel diakhiri dengan acara ramah tamah dan foto bersama, para peserta mengantre untuk berfoto dengan gubernur.

Dalam kesempatan itu, Gubsu didampingi Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis menyerahkan piagam penghargaan kepada 17 kepala daerah kabupaten/kota atas partisipasi dalam upaya pengurangan resiko bencana melalui program desa tangguh bencana. Kemudian, diserahkan pula piagam penghargaan lagu jambore nasional oleh kepala BNPB melalui Deputi Bidang Pencegahan.

Adapun ketujuh belas kabupaten/kota yakni Deliserdang, Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Serdang Bedagai, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Dairi, Tanjung Balai, Langkat, Karo, Batubara, Medan, Humbang Hasundutan, Padangsidimpuan, Tapanuli Tengah, dan Asahan.

Riadil sebelumnya menyebutkan, Jambore Daerah 2019 dilaksanakan mulai dari 22 hingga 25 Oktober 2015. Diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai kabupaten/kota, jambore mengangkat tema “Membangun Keber samaan dan Kerelawanan Menuju Sumatera Utara yang Aman, Sejahtera dan Bermartabat. (prn/han)

HADIRI: Gubsu Edy Rahmayadi saat menghadiri Apel Siaga pada Jambore Kesiapsiagaan Bencana Daerah tingkat Provinsi Sumut 2019 di Lapangan Kebun PTPN 3, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai.
HADIRI: Gubsu Edy Rahmayadi saat menghadiri Apel Siaga pada Jambore Kesiapsiagaan Bencana Daerah tingkat Provinsi Sumut 2019 di Lapangan Kebun PTPN 3, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai.

SERDANGBEDAGAI, SUMUTPOS.CO – Banyak peristiwa bencana terjadi karena ulah manusia. Tanpa berpikir panjang, alam dirusak dan dieksploitasi demi keuntungan ekonomi. Padahal, ketika alam telah murka, kerugian yang ditimbulkan justru lebih banyak. Bahkan, menelan korban jiwa. Untuk itu, manusia harus lah bersahabat dengan alam.

Hal ini diingatkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat menjadi pembina Apel Kesiapsiagaan Bencana dalam rangkaian Jambore Daerah Kesiapsiagaan Bencana Daerah Provinsi Sumut 2019, di Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (23/10) sore.

“Jepang itu dengan segala kecanggihan teknologinya, tak bisa berbuat apa-apa ketika alam marah. Untuk itu, harus kita rawat alam dan sebagai antisipasi lakukan pelatihan untuk siaga. Sehingga, ketika bencana memang harus tiba, kita punya persiapan,” katanya.

Ada tiga pesan utama yang disampaikan Edy untuk para peserta Jambore. Pertama, sesama manusia harus saling mengingatkan untuk menjaga alam. Kedua, jambore kesiapsiagaan ini adalah konsolidasi untuk bersama-sama memperkecil kerugian baik personel maupun material apabila musibah terjadi. Dan yang ketiga menumbuhkan sikap sukarela, ikhlas, niat baik, jujur dan berani adalah sikap yang harus dimiliki oleh relawan kebencanaan.

Selanjutnya, Edy pun bercerita tentang ragam peristiwa bencana yang pernah ia alami. Beberapa diantaranya tsunami di Pangandaran (Jawa Barat), Bantul (Yogyakarta), dan Aceh. “Semua kebingungan. Apalagi kejadian di Aceh, itu saya sudah ikuti latihan, bagaimana lagi dengan yang tidak ikut latihan. Untuk itu, ikuti jambore ini dengan serius, latihan,” tutur Edy.

Dirinya pun mengaku ingin kembali dan menyempatkan diri untuk bergabung, berkemah dengan para peserta. Sekaligus berdoa bersama untuk keselamatan dan keamanan Sumut. Apel diakhiri dengan acara ramah tamah dan foto bersama, para peserta mengantre untuk berfoto dengan gubernur.

Dalam kesempatan itu, Gubsu didampingi Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis menyerahkan piagam penghargaan kepada 17 kepala daerah kabupaten/kota atas partisipasi dalam upaya pengurangan resiko bencana melalui program desa tangguh bencana. Kemudian, diserahkan pula piagam penghargaan lagu jambore nasional oleh kepala BNPB melalui Deputi Bidang Pencegahan.

Adapun ketujuh belas kabupaten/kota yakni Deliserdang, Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Serdang Bedagai, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Dairi, Tanjung Balai, Langkat, Karo, Batubara, Medan, Humbang Hasundutan, Padangsidimpuan, Tapanuli Tengah, dan Asahan.

Riadil sebelumnya menyebutkan, Jambore Daerah 2019 dilaksanakan mulai dari 22 hingga 25 Oktober 2015. Diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai kabupaten/kota, jambore mengangkat tema “Membangun Keber samaan dan Kerelawanan Menuju Sumatera Utara yang Aman, Sejahtera dan Bermartabat. (prn/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/