SUMUTPOS.CO – Abu Vulkanik yang bersumber dari letusan Gunung Sinabung menyebar jauh ke berbagai tempat. Pada Minggu (24/11) diperoleh informasi abu vulkanik itu sudah sampai ke wilayah Provinsi Aceh. Di Sumatera Utara (Sumut), ada beberapa daerah yang dilaporkan terkena efek itu. Antara lain Kota Medan, Kota Binjai, Kab. Deli Serdang, Kab. Serdang Bedagai, dan Kab. Langkat. Abu letusan itu menghinggapi daerah-daerah tersebut sejak Sabtu (23/11) malam, dan baru kelihatan jelas pada Minggu pagi. Penanda jelas terlihat pada mobil-mobil warga yang terparkir di luar. Abu menyelimuti moil-mobil tersebut, sementara daun-daun juga berubah warna menjadi kelabu karena tertimbun abu.
“Di sini semua kena abu, atap rumah, pohon. Nampak jelas abu di halaman rumah,” kata Erwin, salah seorang warga Kec. Binjai Utara, Kota Binjai. Sementara dari Aceh diperoleh info, abu vulkanik itu sudah melanda Kab. Aceh Selatan. Ada beberapa kecamatan yang terkena abu. “Salah satunya di Kec. Bakongan. Cukup tebal abunya. Orang-orang sudah pakai masker kalau keluar rumah,” kata Roni, salah seorang warga.
49 WARGA KARO NGUNGSI KE LANGKAT
Akibat kenaikan status Gunung Sinabung, beberapa warga Tanah Karo akhirnya mengungsi hingga ke Kab. Langkat. Kades Telaga, Kec. Sei Bingei, Suranta menuturkan, ada beberapa warga Tanah Karo yang mengungsi di daerahnya. “Iya, pasca status Sinabung ditingkatkan menjadi Awas, sekitar 49 warga Tanah Karo mengungsi ke desa kami,” ujar Suranta. Lebih jauh dikatakan Suranta, dari 49 warga Tanah Karo tersebut, beberapa di antaranya berada di rumah keluarganya masing-masing. “Sebagian para warga Tanah Karo itu tinggal di rumah keluarganya. Karena warga yang mengungsi itu sebelumnya pernah menjadi warga Desa Telaga,” terang Suranta.
“Total semuanya sudah 49 orang. Untuk menampung para pengungsi itu, kita tempatkan mereka di balai desa,” sebutnya. “Kita belum ada menyerahkan bantuan kepada para pengungsi. Karena data para pengungsi baru saja kita laporakan ke camat. Mungkin bantuan berupa sembako sebentar lagi akan di realisasikan,” bebernya, seraya menambahkan, jumlah pengungsi diperkirakan akan bertambah. Sementara itu, Kabag Humas Pemkab langkat, Gultom, saat dikonfirmasi via selulernya mengaku belum mengetahui pasti apakah Pemkab Langkat akan mendirikan posko di Telaga atau tidak. “Nantilah saya koordinasi dulu sama camat di sana. Karena kita mau cari tahu dulu apakah jumlah pengungsi cukup banyak atau tidak. Tunggu ya, biar saya koordinasikan dulu sama camat,” kata Gultom.
Setelah berkoordinasi dengan Camat Sei Bingei, Gultom mengakui, kalau pengungsi Tanah Karo berasal dari dua desa. “Para pengungsi itu berasal dari Desa Kota Rakyat dan Kebayaken,” ujar Gultom. Menyangkut soal bantuan, Gultom mengatakan, bahwa Pemkab Langkat melalui BPBD sudah menyiapkan beberapa jenis pangan. “Data soal pengungsi sudah disampaikan kepada Bupati. Dan sudah disampaikan kepada BPBD untuk segera mengrim bantuan berupa pangan,” imbuhnya.(pmg/deo