30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Yusmidar Tinggal di Salon Esek-esek

Foto: Metro Asahan/JPNN Saat ditemukan, sebilah pisau masih tampak menancap di lehernya.
Foto: Metro Asahan/JPNN
Jasad Yusmidar dibuang ke parit ini. Saat ditemukan, sebilah pisau masih tampak menancap di lehernya.

RANTAU, SUMUTPOS.CO – Salon Ana yang diketahui sebagai tempat Yusmidar boru Nasution (30) tinggal, disebut-sebut sebagai salon ‘esek-esek’. Yakni salon yang juga menyediakan wanita pekerja seks komersial (PSK).

Bukan hanya Salon Ana, sejumlah salon lainnya yang berlokasi kawasan Jalan Imam Bonjol Rantauprapat juga menyediakan hal demikian.

“Ya, memang mulai dari gang satu sampai gang empat di kawasan jalan Imam Bonjol itu rata-rata memang salon begituan. Ciri-cirinya, salonnya berkaca gelap,” kata RD, salah seorang warga Rantauprapat yang mengaku pernah berulangkali mengunjungi sejumlah salon esek-eseok di kawasan Jalan Imam Bonjol tersebut.

RD, yang mengaku pernah mengunjungi Salon Ana tempat Yusmidar tinggal itu, menceritakan jika tujuannya ke salon itu bukan untuk memotong rambut ataupun melakukan perawatan kecantikan lainnya. Tapi khusus untuk mencari wanita PSK yang bisa memuaskan nafsu birahinya. “Karena di salon itu cewek-ceweknya bisa digituin juga. Awalnya memang ditawari cuci rambut atau kusuk-kusuk kepala, tapi ujung-ujungnya, kita diajak gituan,” ungkap pria parlente itu.

Para PSK bermodus pekerja salon itupun, kata RD, biasanya dibayar dengan harga yang disepakati. “Harganya pun beragam, lihat-lihat ceweknya, kalau masih sip, bisa mencapai Rp500 ribu. Tapi kalau biasa-biasa saja, cukup dibayar Rp250ribu,” terangnya.

Sedangkan untuk eksekusi di dalam salon itupun, kata RD, memang telah ada disediakan sebuah ruang kamar kecil yang dilengkapi dengan tilam dan bantal.

“Di kamar itulah kita eksekusinya. Tapi gak boleh lama-lama, hanya boleh dipakai untuk sekali main atau istilahnya shor time,” jelasnya.

Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP Viktor Sibarani yang dikonfirmasi wartawan mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus kematian Yusmidar, warga Jalan Simpang Tiga Kampung Lalang, Kelurahan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhanbatu itu.

Sebelum ditemukan tewas di parit dengan kondisi pisau masih menancam di leher, Yusmidar boru Nasution (30) yang diduga hamil 4 bulan, sempat terlihat dijemput oleh pria teman kencannya, Minggu (22/2) malam. (nik/smg/deo)

Foto: Metro Asahan/JPNN Saat ditemukan, sebilah pisau masih tampak menancap di lehernya.
Foto: Metro Asahan/JPNN
Jasad Yusmidar dibuang ke parit ini. Saat ditemukan, sebilah pisau masih tampak menancap di lehernya.

RANTAU, SUMUTPOS.CO – Salon Ana yang diketahui sebagai tempat Yusmidar boru Nasution (30) tinggal, disebut-sebut sebagai salon ‘esek-esek’. Yakni salon yang juga menyediakan wanita pekerja seks komersial (PSK).

Bukan hanya Salon Ana, sejumlah salon lainnya yang berlokasi kawasan Jalan Imam Bonjol Rantauprapat juga menyediakan hal demikian.

“Ya, memang mulai dari gang satu sampai gang empat di kawasan jalan Imam Bonjol itu rata-rata memang salon begituan. Ciri-cirinya, salonnya berkaca gelap,” kata RD, salah seorang warga Rantauprapat yang mengaku pernah berulangkali mengunjungi sejumlah salon esek-eseok di kawasan Jalan Imam Bonjol tersebut.

RD, yang mengaku pernah mengunjungi Salon Ana tempat Yusmidar tinggal itu, menceritakan jika tujuannya ke salon itu bukan untuk memotong rambut ataupun melakukan perawatan kecantikan lainnya. Tapi khusus untuk mencari wanita PSK yang bisa memuaskan nafsu birahinya. “Karena di salon itu cewek-ceweknya bisa digituin juga. Awalnya memang ditawari cuci rambut atau kusuk-kusuk kepala, tapi ujung-ujungnya, kita diajak gituan,” ungkap pria parlente itu.

Para PSK bermodus pekerja salon itupun, kata RD, biasanya dibayar dengan harga yang disepakati. “Harganya pun beragam, lihat-lihat ceweknya, kalau masih sip, bisa mencapai Rp500 ribu. Tapi kalau biasa-biasa saja, cukup dibayar Rp250ribu,” terangnya.

Sedangkan untuk eksekusi di dalam salon itupun, kata RD, memang telah ada disediakan sebuah ruang kamar kecil yang dilengkapi dengan tilam dan bantal.

“Di kamar itulah kita eksekusinya. Tapi gak boleh lama-lama, hanya boleh dipakai untuk sekali main atau istilahnya shor time,” jelasnya.

Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP Viktor Sibarani yang dikonfirmasi wartawan mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus kematian Yusmidar, warga Jalan Simpang Tiga Kampung Lalang, Kelurahan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhanbatu itu.

Sebelum ditemukan tewas di parit dengan kondisi pisau masih menancam di leher, Yusmidar boru Nasution (30) yang diduga hamil 4 bulan, sempat terlihat dijemput oleh pria teman kencannya, Minggu (22/2) malam. (nik/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/