24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Usai Diperkosa, Motor Dibawa Kabur

Mulut Dilakban Lalu Dibuang ke Perkebunan Sawit

LUBUK PAKAM- Kasus perampokan berkedok petugas semakin marak terjadi. Seperti dialami Andri (25), warga Dusun I Desa Dagang Kerawang, Kecamatan Tanjungmorawa dan AZM (21), warga Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjungmorawa. Keduanya sempat disekap, kemudian dibuang di perkebunan sawit. Bahkan, AZM sempat diperkosa.

Informasi yang dihimpun, Andri dan AZM merupakan bersahabat, berencana hendak menonton konser di Lapangan Segitiga Lubuk Pakam, Sabtu (24/3) malam. Keduanya mengendarai sepedamotor Mio BK 5162 MAC menuju Lubukpakam. Ternyata, konser yang dimaksud bukan Hari Sabtu, melainkan Minggu (25/3) malam.

Karena tak jadi nonton konser, lantas keduanya bekeliling kota Lubukpakam, kemudian berhenti di belakang Stadion Baharoeddin Siregar, yang berada di Desa Jati Sari, Lubukpakam, sekira pukul 22.00 WIB. Tujuannya hanya duduk-duduk saja. Tapi baru beberapa menit berhenti, empat pria turun dari mobil Avanza warna silver dan mendatangi keduanya serta mengaku polisi yang sedang razia.

Keempat pria berambut cepak itu lantas meminta KTP serta STNK sepedamotor korban. Setelah itu, Andri dan AZM dipaksa masuk ke mobil dengan alasan hendak dibawa ke ke Mapolres Deliserdang. Sedang sepedamotornya dibawa dua pria lainnya.

Di dalam mobil, dua orang dari empat pria itu langsung melakban mulut Andri dan AZM. Sedang kedua tangannya dilakban ke belakang. Keduanya bukan dibawa ke Mapolres DeliSerdang, malah dibawa ke seputaran perkebunan sawit di Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai.

Setiba di lokasi perkebunan sawit itu, korban dipaksa keluar dari mobil, lalu kepala Andri dipukul dengan gagang senjata api hingga mengalami luka robek, sedang bajunya langsung dirobeki dengan pisau sangkur hingga nyaris bugil. Kemudian pakaian yang dikenakan AZM dibuka dengan paksa menggunakan pisau sangkur hingga bugil.

Kemudian secara bergilir dua orang dari empat pria ini memperkosa AZM di areal perkebunan sawit itu. Puas melampiaskan nafsu bejatnya, dengan keadaan bugil, Andri dan AZM ditinggal pergi di areal perkebunan sawit itu.

Kemudian, keduanya minta tolong kepada warga setempat. Kepada warga, Andri dan AZM mengkui telah dirampok serta diperkosa. Warga yang mengetahui hal itu, memberikan pertolongan dan melaporkan peristiwa itu ke Polsek Dolok Masihul. Lantas, Minggu (25/3) paginya, keduanya disarankan membuat laporan ke Mapolres Deliserdang. Dengan membawa barang bukti berupa sebuah sarung sangkur milik seorang tersangka yang tertinggal. Sedangkan AZM divisum di RSUD Deliserdang, Lubukpakam.

Kapolres Deliserdang ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Anggoro Wicaksono SiK membenarkan adanya pengaduan itu. Kini pihaknya mengadakan penyelidikan terkait pengaduan korban.

Sementara, perampokan bermodus aparat kepolisian sedang melakukan razia juga terjadi di Kota Tebingtinggi. Zulkifli (22), warga Jalan Karya Jaya, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, yang merupakan karyawan SPBU menjadi korban perampokan. Peristiwa ini dialaminya pada Minggu (25/3) dini hari pukul 01.30 WIB.

Kala itu, dia dihampiri sekelompok pemuda dituduh mengantongi sabu-sabu. Lantas, mereka memaksa Zulkifli menyerahkan sepeda motor Ninja yang dikendarainya. Karena Zuilkifli tetap ngotot tak mau menyerahkan sepeda motornya, akhirnya kepalanya dipukul lima kali dengan benda tumpul dari arah belakang. Akibatnya, dia tersungkur dan langsung ditodongkan senjata api.

Tak sampai di situ, Zulkifli pun kembali dipukul bertubi-tubi, hingga dia berpura-pura pingsan. “Kemudian pelaku memasukan aku ke dalam mobil dengan tangan diikat tali plastik, mata ditutup dan mulut dibalut lakban,” terangnya.

Zulkifli ternyata di bawa ke kawasan perekebunan sawit milik PT Adolina, Kecamatan Perbaungan, yang sepi. Di sana, mereka langsung menurunkan korban yang telah dilucuti pakainnya hingga bugil.(btr/mag-3)

Mulut Dilakban Lalu Dibuang ke Perkebunan Sawit

LUBUK PAKAM- Kasus perampokan berkedok petugas semakin marak terjadi. Seperti dialami Andri (25), warga Dusun I Desa Dagang Kerawang, Kecamatan Tanjungmorawa dan AZM (21), warga Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjungmorawa. Keduanya sempat disekap, kemudian dibuang di perkebunan sawit. Bahkan, AZM sempat diperkosa.

Informasi yang dihimpun, Andri dan AZM merupakan bersahabat, berencana hendak menonton konser di Lapangan Segitiga Lubuk Pakam, Sabtu (24/3) malam. Keduanya mengendarai sepedamotor Mio BK 5162 MAC menuju Lubukpakam. Ternyata, konser yang dimaksud bukan Hari Sabtu, melainkan Minggu (25/3) malam.

Karena tak jadi nonton konser, lantas keduanya bekeliling kota Lubukpakam, kemudian berhenti di belakang Stadion Baharoeddin Siregar, yang berada di Desa Jati Sari, Lubukpakam, sekira pukul 22.00 WIB. Tujuannya hanya duduk-duduk saja. Tapi baru beberapa menit berhenti, empat pria turun dari mobil Avanza warna silver dan mendatangi keduanya serta mengaku polisi yang sedang razia.

Keempat pria berambut cepak itu lantas meminta KTP serta STNK sepedamotor korban. Setelah itu, Andri dan AZM dipaksa masuk ke mobil dengan alasan hendak dibawa ke ke Mapolres Deliserdang. Sedang sepedamotornya dibawa dua pria lainnya.

Di dalam mobil, dua orang dari empat pria itu langsung melakban mulut Andri dan AZM. Sedang kedua tangannya dilakban ke belakang. Keduanya bukan dibawa ke Mapolres DeliSerdang, malah dibawa ke seputaran perkebunan sawit di Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai.

Setiba di lokasi perkebunan sawit itu, korban dipaksa keluar dari mobil, lalu kepala Andri dipukul dengan gagang senjata api hingga mengalami luka robek, sedang bajunya langsung dirobeki dengan pisau sangkur hingga nyaris bugil. Kemudian pakaian yang dikenakan AZM dibuka dengan paksa menggunakan pisau sangkur hingga bugil.

Kemudian secara bergilir dua orang dari empat pria ini memperkosa AZM di areal perkebunan sawit itu. Puas melampiaskan nafsu bejatnya, dengan keadaan bugil, Andri dan AZM ditinggal pergi di areal perkebunan sawit itu.

Kemudian, keduanya minta tolong kepada warga setempat. Kepada warga, Andri dan AZM mengkui telah dirampok serta diperkosa. Warga yang mengetahui hal itu, memberikan pertolongan dan melaporkan peristiwa itu ke Polsek Dolok Masihul. Lantas, Minggu (25/3) paginya, keduanya disarankan membuat laporan ke Mapolres Deliserdang. Dengan membawa barang bukti berupa sebuah sarung sangkur milik seorang tersangka yang tertinggal. Sedangkan AZM divisum di RSUD Deliserdang, Lubukpakam.

Kapolres Deliserdang ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Anggoro Wicaksono SiK membenarkan adanya pengaduan itu. Kini pihaknya mengadakan penyelidikan terkait pengaduan korban.

Sementara, perampokan bermodus aparat kepolisian sedang melakukan razia juga terjadi di Kota Tebingtinggi. Zulkifli (22), warga Jalan Karya Jaya, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, yang merupakan karyawan SPBU menjadi korban perampokan. Peristiwa ini dialaminya pada Minggu (25/3) dini hari pukul 01.30 WIB.

Kala itu, dia dihampiri sekelompok pemuda dituduh mengantongi sabu-sabu. Lantas, mereka memaksa Zulkifli menyerahkan sepeda motor Ninja yang dikendarainya. Karena Zuilkifli tetap ngotot tak mau menyerahkan sepeda motornya, akhirnya kepalanya dipukul lima kali dengan benda tumpul dari arah belakang. Akibatnya, dia tersungkur dan langsung ditodongkan senjata api.

Tak sampai di situ, Zulkifli pun kembali dipukul bertubi-tubi, hingga dia berpura-pura pingsan. “Kemudian pelaku memasukan aku ke dalam mobil dengan tangan diikat tali plastik, mata ditutup dan mulut dibalut lakban,” terangnya.

Zulkifli ternyata di bawa ke kawasan perekebunan sawit milik PT Adolina, Kecamatan Perbaungan, yang sepi. Di sana, mereka langsung menurunkan korban yang telah dilucuti pakainnya hingga bugil.(btr/mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/