32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Sekeluarga Terserang Penyakit Gatal-gatal

Foto: Tomi Sanjaya Lubis/Sumut Pos
TERBARING: Zamaniarti Ibu Mertu Robi, terbaring lemah di tempat tidurnya karena mengalami penyakit kulit dan kaki mengecil.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO -Miris, satu keluarga di Jalan Perjuangan I, Kelurahan Teladan, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, mengidap penyakit kulit. Anehnya, salah seorang dari mereka mengalami pengecilan pada bagian kedua kaki.

Keluarga yang menderita penyakit kulit itu dialami Muhammad Robi (44), istrinya (42) dan lima anaknya bernama Putri Heriyani (13), Zihan Faradita (12), Muhammad Alfis Syahputra (10) dan Saskia Syafitri (7). Belakangan  ibu mertuanya, Zamaniarti (60) dan adik iparnya, Putra (32) juga terjangkit penyakit yang sama.

Diceritakan  Robi, ia dan keluarganya terkena penyakit kulit gatal-gatal berawal dari anaknya, Alfis Syahputra. Meski dibawa berobat ke bidan, Alfis tak kunjung sembuh. Alhasil, ia dan keluarga lainnya terjangkit penyakit yang sama.

“Karena keterbatasan biaya, kami hanya berobat ke bidan. Bidan itu memberi kami salep dan pil. Namun sudah tiga bulan penyakit ini tidak sembuh-sembuh. Bahkan menular ke keluarga lain. Tapi anehnya tidak menular ke tetangga,”beber Robi, Minggu (25/3).

Parahnya lagi, lanjut Robi, mertuanya yang tinggal serumah bersama keluaranya turut tertular. Setelah tiga bulan menderita penyakit yang sama, kedua kaki mertuanya mengecil, wajah membengkak dan tidak selera makan. “Setiap malam mertuaku mengerang kesakita. Katanya seluruh badannya sakit dan jalan saja tidak mampu, dan harus dipapah saat ke kamar mandi,”terang Robi.

Karena keterbatasan ekonomi, diakui Robi, mereka hanya berobat ke bidan dan mengkonsumsi obat-obat tradisional. Pun begitu, tidak ada menunjukkan tanda-tanda untuk sembuh.

“Kami disuruh bidan untuk tes darah. Padahal untuk tes darah saja Rp300 ribu. Kami tidak punya uang sebanyak itu, karena untuk biaya makan saja masih kesulitan,”keluh Robi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Dr Aris Yudhariansyah melalui Kepala Seksi Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Saprin Sanja mengaku sangat perihatin terhadap keluarga Robi.

Diakui Saprin, pihaknya akan secepatnya menghubungi Puskesmas terdekat untuk memeriksa kondisi keluarga Robi, agar penyakit keluarganya bisa diketahui.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak kelurahan agar BPJS mereka bisa diurus, sehingga bisa dilakukan perobatan secepatnya,”ujar Saprin. (omi/han)

 

 

 

 

Foto: Tomi Sanjaya Lubis/Sumut Pos
TERBARING: Zamaniarti Ibu Mertu Robi, terbaring lemah di tempat tidurnya karena mengalami penyakit kulit dan kaki mengecil.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO -Miris, satu keluarga di Jalan Perjuangan I, Kelurahan Teladan, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, mengidap penyakit kulit. Anehnya, salah seorang dari mereka mengalami pengecilan pada bagian kedua kaki.

Keluarga yang menderita penyakit kulit itu dialami Muhammad Robi (44), istrinya (42) dan lima anaknya bernama Putri Heriyani (13), Zihan Faradita (12), Muhammad Alfis Syahputra (10) dan Saskia Syafitri (7). Belakangan  ibu mertuanya, Zamaniarti (60) dan adik iparnya, Putra (32) juga terjangkit penyakit yang sama.

Diceritakan  Robi, ia dan keluarganya terkena penyakit kulit gatal-gatal berawal dari anaknya, Alfis Syahputra. Meski dibawa berobat ke bidan, Alfis tak kunjung sembuh. Alhasil, ia dan keluarga lainnya terjangkit penyakit yang sama.

“Karena keterbatasan biaya, kami hanya berobat ke bidan. Bidan itu memberi kami salep dan pil. Namun sudah tiga bulan penyakit ini tidak sembuh-sembuh. Bahkan menular ke keluarga lain. Tapi anehnya tidak menular ke tetangga,”beber Robi, Minggu (25/3).

Parahnya lagi, lanjut Robi, mertuanya yang tinggal serumah bersama keluaranya turut tertular. Setelah tiga bulan menderita penyakit yang sama, kedua kaki mertuanya mengecil, wajah membengkak dan tidak selera makan. “Setiap malam mertuaku mengerang kesakita. Katanya seluruh badannya sakit dan jalan saja tidak mampu, dan harus dipapah saat ke kamar mandi,”terang Robi.

Karena keterbatasan ekonomi, diakui Robi, mereka hanya berobat ke bidan dan mengkonsumsi obat-obat tradisional. Pun begitu, tidak ada menunjukkan tanda-tanda untuk sembuh.

“Kami disuruh bidan untuk tes darah. Padahal untuk tes darah saja Rp300 ribu. Kami tidak punya uang sebanyak itu, karena untuk biaya makan saja masih kesulitan,”keluh Robi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Dr Aris Yudhariansyah melalui Kepala Seksi Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Saprin Sanja mengaku sangat perihatin terhadap keluarga Robi.

Diakui Saprin, pihaknya akan secepatnya menghubungi Puskesmas terdekat untuk memeriksa kondisi keluarga Robi, agar penyakit keluarganya bisa diketahui.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak kelurahan agar BPJS mereka bisa diurus, sehingga bisa dilakukan perobatan secepatnya,”ujar Saprin. (omi/han)

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/