25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

PSMS Kurang Tenang

Bek PSMS Medan, Reinaldo Lobo (tengah) berusaha menghentikan pergerakan Made Andhika Wijaya (kiri).

SUMUTPOS.CO – Kekalahan 0-1 dari Bali United di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (24/3) pada laga perdananya di Liga 1 membuat misi PSMS mengawali kompetisi dengan poin gagal terpenuhi. Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman melihat skuadnya bermain cukup baik dan beberapa kali mengejutkan Serdadu Tridatu. Meskipun hasil akhirnya tidak sesuai harapan.

Terbukti PSMS setidaknya mampu menciptakan lima peluang emas pada laga itu. Dua peluang emas tercipta di 10 menit awal. Ancaman pertama lewat Frets Butuan menit ketujuh. Dua menit kemudian giliran tandukan Sadney Urikhob. Keduanya melambung.

PSMS kembali mengancam gawang Wawan lewat Frets Butuan. Tapi tendangannya mampu dihalau Wawan meski bola hampir lepas dari tangkapannya. Di babak kedua, PSMS juga mengancam lewat tendangan Frets yang mengenai tiang, sepakan Wilfried Yessoh di atas mistar dan tendangan spekulasi Gusti Sandria.

Ditambah performa Abdul Rohim yang cukup gemilang dengan setidaknya sembilan saves sempat membuat Bali United frustasi. Namun Stefano Lilipaly mampu memanfaatkan celah di menit ke-56 memanfaatkan umpan Van der Velden yang langsung menghukum PSMS dengan kekalahan.

Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman menyesali kekalahan timnya dari Bali United. Secara performa timnya mampu memberi perlawanan namun hasil akhir tidak memihak.

Hal itu dikatakan Djanur usai laga. Ia kecewa gagal memetik poin meski peluang terbuka. “Kami bisa mengimbangi di laga ini, tapi hasil tidak sesuai target kami. Selamat kepada Bali United untuk kemenangan ini,” ucap Djanur saat konfrensi pers usai laga.

Dikatakan Djanur, PSMS seharusnya bisa memimpin andai pemain bisa lebih fokus. “Sayang sekali, kami gagal mencetak gol di babak pertama. Setelah itu kami kalah taktik di babak kedua, walaupun tetap bermain menyerang,” jelasnya.

Eks pelatih Persib itu sejatinya sudah menginstruksikan anak asuhnya untuk tidak kecolongan di babak kedua. Instruksi di ruang ganti pun diberikan, namun hasilnya gawang PSMS juga kebobolan.

“Sebenarnya kami sudah antisipasi gol itu. Bahkan di ruang ganti saya sudah bilang untuk fokus terutama di sisi sayap. Tapi kami kecolongan, crossing yang pas ditambah sontekan yang gagal kami bendung,” tambahnya.

Sementara gelandang PSMS, Abdul Aziz mengaku tim sudah berjuang maksimal dalam laga itu. Kekalahan tersebut memang sangat disesalkan mengingat PSMS punya banyak peluang.

“Hasilnya tidak baik bagi kami. Banyak peluang, tapi kami tetap tak bisa curi poin,” katanya. “Semua juga tahu, Bali United tim kuat. Jadi kami memang kalah dari tim yang kuat,” tutupnya.

Skuad PSMS sudah tiba di Medan pada Minggu (25/3). Mereka langsung mempersiapkan diri untuk laga kedua kontra Bhayangkara FC. (don)

Bek PSMS Medan, Reinaldo Lobo (tengah) berusaha menghentikan pergerakan Made Andhika Wijaya (kiri).

SUMUTPOS.CO – Kekalahan 0-1 dari Bali United di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (24/3) pada laga perdananya di Liga 1 membuat misi PSMS mengawali kompetisi dengan poin gagal terpenuhi. Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman melihat skuadnya bermain cukup baik dan beberapa kali mengejutkan Serdadu Tridatu. Meskipun hasil akhirnya tidak sesuai harapan.

Terbukti PSMS setidaknya mampu menciptakan lima peluang emas pada laga itu. Dua peluang emas tercipta di 10 menit awal. Ancaman pertama lewat Frets Butuan menit ketujuh. Dua menit kemudian giliran tandukan Sadney Urikhob. Keduanya melambung.

PSMS kembali mengancam gawang Wawan lewat Frets Butuan. Tapi tendangannya mampu dihalau Wawan meski bola hampir lepas dari tangkapannya. Di babak kedua, PSMS juga mengancam lewat tendangan Frets yang mengenai tiang, sepakan Wilfried Yessoh di atas mistar dan tendangan spekulasi Gusti Sandria.

Ditambah performa Abdul Rohim yang cukup gemilang dengan setidaknya sembilan saves sempat membuat Bali United frustasi. Namun Stefano Lilipaly mampu memanfaatkan celah di menit ke-56 memanfaatkan umpan Van der Velden yang langsung menghukum PSMS dengan kekalahan.

Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman menyesali kekalahan timnya dari Bali United. Secara performa timnya mampu memberi perlawanan namun hasil akhir tidak memihak.

Hal itu dikatakan Djanur usai laga. Ia kecewa gagal memetik poin meski peluang terbuka. “Kami bisa mengimbangi di laga ini, tapi hasil tidak sesuai target kami. Selamat kepada Bali United untuk kemenangan ini,” ucap Djanur saat konfrensi pers usai laga.

Dikatakan Djanur, PSMS seharusnya bisa memimpin andai pemain bisa lebih fokus. “Sayang sekali, kami gagal mencetak gol di babak pertama. Setelah itu kami kalah taktik di babak kedua, walaupun tetap bermain menyerang,” jelasnya.

Eks pelatih Persib itu sejatinya sudah menginstruksikan anak asuhnya untuk tidak kecolongan di babak kedua. Instruksi di ruang ganti pun diberikan, namun hasilnya gawang PSMS juga kebobolan.

“Sebenarnya kami sudah antisipasi gol itu. Bahkan di ruang ganti saya sudah bilang untuk fokus terutama di sisi sayap. Tapi kami kecolongan, crossing yang pas ditambah sontekan yang gagal kami bendung,” tambahnya.

Sementara gelandang PSMS, Abdul Aziz mengaku tim sudah berjuang maksimal dalam laga itu. Kekalahan tersebut memang sangat disesalkan mengingat PSMS punya banyak peluang.

“Hasilnya tidak baik bagi kami. Banyak peluang, tapi kami tetap tak bisa curi poin,” katanya. “Semua juga tahu, Bali United tim kuat. Jadi kami memang kalah dari tim yang kuat,” tutupnya.

Skuad PSMS sudah tiba di Medan pada Minggu (25/3). Mereka langsung mempersiapkan diri untuk laga kedua kontra Bhayangkara FC. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/