25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Pengungsi Sinabung: Kami Tetap Puasa…

Disinggung persiapan mereka memasuki puasa Ramadan kali ini, pengungsi mengaku hingga saat ini pemerintah belum ada memberikan perhatian khusus pada warga pengungsi yang beragama muslim.

“Kami belum ada menerima bantuan apa pun untuk menyambut puasa tahun ini,

jika sampai besok tak ada bantuan juga, mau tak mau kami harus berpuasa dengan lauk pauk di pengungsian yang dimasak di dapur umum. Taulah makanan di pengungsian ini, apa adanya. Meski kami berharap lebih, tapi mau bagaimana lagi, kami harus tetap ikhlas menerima dan menjalani kehidupan ini,” ungkapnya.

Seperti tahun sebelumnya, mereka melakukan sahur secara bersama-sama. Mereka gotong royong mempersiapkan masakan untuk sahur dan berbuka di dapur umum. Tidak ada hidangan spesial untuk menu berbuka puasa maupun saat melaksanakan sahur. Pengungsi mengonsumsi makanan biasa berupa hidangan nasi dan ikan, yang biasa dimakan selama mengungsi.

Kendala lain yang dihadapi pengungsi yakni masalah kebutuhan air bersih, sejadah untuk salat, dan fasilitas ibadah lainnya. “Paling tidak, dirikanlah tenda di sini untuk tempat kami salat, sahur, dan berbuka puasa, karena kalau disatukan dengan warga pengungsi lain, kami takut terjadi ketidakharmonisan dengan pengungsi lain,” tandas mereka.

Sementara, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH berharap agar Pemprov DKI Jakarta melaui DPDR Prov DKI Jakarta dapat membantu korban Gunung Sinabung. Permintaan tersebut disampaikan Terkelin saat Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karo dalam rangka membangun kerja sama antara Pemerintah DKI Jakarta dan Kabupaten Karo khusunya bidang Pendidikan dan urusan sosial kemasyarakatan.(deo/azw)

Disinggung persiapan mereka memasuki puasa Ramadan kali ini, pengungsi mengaku hingga saat ini pemerintah belum ada memberikan perhatian khusus pada warga pengungsi yang beragama muslim.

“Kami belum ada menerima bantuan apa pun untuk menyambut puasa tahun ini,

jika sampai besok tak ada bantuan juga, mau tak mau kami harus berpuasa dengan lauk pauk di pengungsian yang dimasak di dapur umum. Taulah makanan di pengungsian ini, apa adanya. Meski kami berharap lebih, tapi mau bagaimana lagi, kami harus tetap ikhlas menerima dan menjalani kehidupan ini,” ungkapnya.

Seperti tahun sebelumnya, mereka melakukan sahur secara bersama-sama. Mereka gotong royong mempersiapkan masakan untuk sahur dan berbuka di dapur umum. Tidak ada hidangan spesial untuk menu berbuka puasa maupun saat melaksanakan sahur. Pengungsi mengonsumsi makanan biasa berupa hidangan nasi dan ikan, yang biasa dimakan selama mengungsi.

Kendala lain yang dihadapi pengungsi yakni masalah kebutuhan air bersih, sejadah untuk salat, dan fasilitas ibadah lainnya. “Paling tidak, dirikanlah tenda di sini untuk tempat kami salat, sahur, dan berbuka puasa, karena kalau disatukan dengan warga pengungsi lain, kami takut terjadi ketidakharmonisan dengan pengungsi lain,” tandas mereka.

Sementara, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH berharap agar Pemprov DKI Jakarta melaui DPDR Prov DKI Jakarta dapat membantu korban Gunung Sinabung. Permintaan tersebut disampaikan Terkelin saat Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karo dalam rangka membangun kerja sama antara Pemerintah DKI Jakarta dan Kabupaten Karo khusunya bidang Pendidikan dan urusan sosial kemasyarakatan.(deo/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/