LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pascateror penyerangan yang terjadi di Markas Besar Kepolisian Sumatera Utara (Mapoldasu) dan mengakibatkan seorang oknum polisi Aiptu M Galingging, tewas digorok oleh jaringan terduga teroris ISIS, Polres Langkat sejajaran memperketat penjagaan, baik di pintu masuk dan pintu keluar.
Seperti yang terlihat pada Senin (26/6) siang, setiap kendaraan baik masuk dan keluar diperiksa oleh personil bersenjata lengkap dengan menggunakan alat pendeteksi bom.
Kapolres Langkat AKBP Dede Rojuddin SIK, MH mengakui, pihaknya terus melakukan peningkatan kewaspadaan. Terlebih pasca bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
“Dari awal pasca bom di Kampung Melayu, kita terus bersiaga. Sebab, baik Bapak Kapolri dan Kapoldasu, sudah jauh-jauh hari secara terus-menerus memerintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan,” kata Kapolres Langkat AKBP Dede Rojuddin SIK, MH, ketika ditemui di ruangannya.
Menurutnya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Setiap pos PAM, jajaran Polres Langkat menyiagakan sedikitnya 10 personil bersenjata lengkap. Di mana para personil ini akan berjaga bergantian guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
“Kalau untuk Pos PAM kita siagakan 10 personil. Untuk di Polres dan Polsek-polsek kita juga sudah siagakan personil bersenjata lengkap. Kita juga mengawasi setiap tamu yang masuk dengan melakukan pemeriksaan. Kita harapkan para pengunjung maklum,” terang Kapolres.
Untuk setiap anggota, dirinya berpesan, agar jangan pernah takut menghadapi setiap ancaman dan terus bersiaga. Karena setiap personil sudah terlatih dan harus sigap dalam mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Kita sudah terlatih, jadi jangan takut terhadap segala ancaman. Intinya, kita seluruh jajaran harus meningkatkan kewaspadaan dan bersiaga. Untuk masyarakat, mari sama-sama kita jaga kondusifitas negara ini khususnya Kabupaten Langkat,” tegas Kapolres. (bam)