25 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Tuan Guru Babusallam Kecam Aksi Teroris

Tuan Guru Babusallam Hasyim Al Sarwani, ketika ditemui, Senin (26/6) siang.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tuan Guru Babusallam Hasyim Al Sarwani, mengecam keras aksi teroris yang melakukan penyerangan di Markas Besar Polda Sumatera Utara (Mapoldasu). Di mana dalam aksi yang dilakukan dua orang terduga teroris dari ISIS, seorang personil polisi, Aiptu M Sigalingging, tewas ditikam.

“Saya secara pribadi sangat mengecam keras aksi penyerangan personil polisi tersebut. Karena itu merupakan tindakan yang tidak manusiawi,” terang Tuan Guru Babusallam Hasyim Al Sarwani, ketika ditemui, Senin (26/6) siang.

Menurutnya, ajaran Islam merupakan ajaran yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Sehingga jika ada orang yang nekat menghabisi atau membunuh orang lain, orang tersebut bukanlah orang Islam. “Islam itu adalah agama yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Dan di setiap agama manapun tidak dibenarkan melakukan pembunuhan,” sebut dia.

Oleh sebab itu, papar tuan Guru, bagi pemeluk agama Islam, jangan pernah mau direkrut atau diperintahkan oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan kekerasan. Terlebih terhadap aparat kepolisian, karena aparat kepolisian merupakan mitra, penjaga dan pelindung kita selaku masyarakat.

“Kalau ada kelompok atau seseorang tertentu yang memerintahkan melakukan pembunuhan, orang tersebut adalah orang yang tak benar dan hanya ingin mementingkan kepentingan pribadi sendiri atau kelompok,” terang tuan Guru.

Dirinya juga mengatakan, banyak orang-orang tertentu yangmengaku-ngaku Islam dan melakukan pembunuhan dan meneror. Di mana semuanya itu dilakukan untuk kepentingan pribadi mereka.

“Jadi kalau ada orang yang mengaku Islam tapi melakukan aksi kekerasan dan pembunuhan, itu bukanlah orang Islam dan itu merupakan ajaran yang tidak benar,” sebut dia.

Terlebih, jelasnya, dengan melakukan pembunuhan yang sudah jelas-jelas melanggar hukum. Baik itu hukum duniawi mapun hukum akhirat. “Inikan sudah tidak benar dan harus diwaspadai disekeliling kita. Karena Islam adalah agama yang lemah lembut dan penuh kasih sayang,” timpal tuan Guru kembali.

Yang dikatakan jihat itu, jelas tuan Guru, adalah orang yang bersungguh-sungguh berjalan di jalan agama dan memberikan pencerahan.

“Jihad itu adalah membela agama baik itu dengan pikiran dan ajaran untuk memuliakan agama Islam. Tidak semua jihad itu dengan pertempuran, tapi juga bisa dilakukan dengan damai. Kalau ada orang yang mengaku jihad dengan cara membunuh, itu bukan jihad. Karena tidak dibenarkan dalam ajaran agama membunuh. Kalau namanya jihad dengan membunuh, matinya bukan mati syahid, tapi mati of sait,” tegas tuan Guru. (bam)

Tuan Guru Babusallam Hasyim Al Sarwani, ketika ditemui, Senin (26/6) siang.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tuan Guru Babusallam Hasyim Al Sarwani, mengecam keras aksi teroris yang melakukan penyerangan di Markas Besar Polda Sumatera Utara (Mapoldasu). Di mana dalam aksi yang dilakukan dua orang terduga teroris dari ISIS, seorang personil polisi, Aiptu M Sigalingging, tewas ditikam.

“Saya secara pribadi sangat mengecam keras aksi penyerangan personil polisi tersebut. Karena itu merupakan tindakan yang tidak manusiawi,” terang Tuan Guru Babusallam Hasyim Al Sarwani, ketika ditemui, Senin (26/6) siang.

Menurutnya, ajaran Islam merupakan ajaran yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Sehingga jika ada orang yang nekat menghabisi atau membunuh orang lain, orang tersebut bukanlah orang Islam. “Islam itu adalah agama yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Dan di setiap agama manapun tidak dibenarkan melakukan pembunuhan,” sebut dia.

Oleh sebab itu, papar tuan Guru, bagi pemeluk agama Islam, jangan pernah mau direkrut atau diperintahkan oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan kekerasan. Terlebih terhadap aparat kepolisian, karena aparat kepolisian merupakan mitra, penjaga dan pelindung kita selaku masyarakat.

“Kalau ada kelompok atau seseorang tertentu yang memerintahkan melakukan pembunuhan, orang tersebut adalah orang yang tak benar dan hanya ingin mementingkan kepentingan pribadi sendiri atau kelompok,” terang tuan Guru.

Dirinya juga mengatakan, banyak orang-orang tertentu yangmengaku-ngaku Islam dan melakukan pembunuhan dan meneror. Di mana semuanya itu dilakukan untuk kepentingan pribadi mereka.

“Jadi kalau ada orang yang mengaku Islam tapi melakukan aksi kekerasan dan pembunuhan, itu bukanlah orang Islam dan itu merupakan ajaran yang tidak benar,” sebut dia.

Terlebih, jelasnya, dengan melakukan pembunuhan yang sudah jelas-jelas melanggar hukum. Baik itu hukum duniawi mapun hukum akhirat. “Inikan sudah tidak benar dan harus diwaspadai disekeliling kita. Karena Islam adalah agama yang lemah lembut dan penuh kasih sayang,” timpal tuan Guru kembali.

Yang dikatakan jihat itu, jelas tuan Guru, adalah orang yang bersungguh-sungguh berjalan di jalan agama dan memberikan pencerahan.

“Jihad itu adalah membela agama baik itu dengan pikiran dan ajaran untuk memuliakan agama Islam. Tidak semua jihad itu dengan pertempuran, tapi juga bisa dilakukan dengan damai. Kalau ada orang yang mengaku jihad dengan cara membunuh, itu bukan jihad. Karena tidak dibenarkan dalam ajaran agama membunuh. Kalau namanya jihad dengan membunuh, matinya bukan mati syahid, tapi mati of sait,” tegas tuan Guru. (bam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/