25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rancang Taman Edukasi Danau Toba

Indahnya Danau Toba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Upaya percepatan proses pengusulan Geopark Kaldera Toba (GKT) masuk dalam Global Geopark Network (GGN) UNESCO, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hj Nurhajizah Marpaung, memantau langsung beberapa geoarea dan geosite GKT, sejak 24 Agustus 2017 lalu.

Bersama Kepala Dinas BLH Sumut Hidayati, Nurhajizah melakukan pemantauan ke lokasi geosite GKT, seperti ke Tugu Aritonang Muara, Hutaginjang, Sipinsur, dan Bakkara. Dengan pemantauan ini, diharapkan dapat diketahui bagaimana kondisi eksisting dari 4 geoarea dan 16 geosite GKT.

“Tadi saya sudah ke Tugu Aritonang. Nanti saya mau mencoba berkoordinasi dengan yang mempunyai tugu, agar daerah tersebut dapat dijadikan geosite. Mudah-mudahan diperbolehkan. Sehingga nanti di situ dapat dibuat taman. Nanti akan dicari CSR-nya, BUMN atau BUMD, yakni orang yang mau membuatkan taman di situ,” tutur Nurhajizah.

Lebih lanjut Nurhajizah mengatakan, ia juga melihat geoarea Hutaginjang. Di lokasi ini, akan dibuatkan taman yang didesain dengan baik. Selain itu, juga ada pemandian kerbau di bawah taman yang dipagar, sehingga ketika orang berkunjung ke Hutaginjang, orang dapat melihat bagaimana kerbau mandi. “Ini kan pemandangan alami yang banyak dicari oleh turis asing, makanya ini coba dibuat di situ,” jelasnya, sembari mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut juga akan memperbaiki infrastruktur jalan menuju lokasi tersebut.

Begitu juga untuk geosite Sipinsur, ke depannya akan dibuat taman edukasi, nantinya ada joging track, arena permainan, dan lainnya. Nurhajizah mengatakan, masing-masing geoarea tersebut nantinya didesain dengan tema yang berbeda, akan ada panel-panel edukasi GKT, sehingga orang tidak bosan dan ingin mengunjungi ke seluruhan geoarea dan geosite. “Nanti akan ada mapping atau peta geoarea dan geosite GKT, sehingga kalau orang sampai ke Sumut, mereka sudah tahu mau berkunjung ke mana,” katanya.

Tak hanya itu, Nurhajizah juga menyebutkan, Pemprov Sumut akan terus melakukan koordinasi dengan 7 pemerintah daerah di sekitar Danau Toba. Menurutnya, saat ini desain untuk masing-masing geoarea dan geosite itu sedang dikerjakan. Setelah desain selesai, maka pihaknya akan mengundang ketujuh bupati terkait, bersama BUMN dan BUMD, untuk bersama membangun geoarea dan geosite yang ada. Sehingga rekomendasi UNESCO sebelumnya dapat terpenuhi, dan GKT dapat masuk menjadi GGN UNESCO.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut, Hidayati menambahkan, pemantauan ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi eksisting geoarea dan geosite GKT. Selain itu, juga sebagai upaya untuk pemenuhan rekomendasi GGN UNESCO, yang di dalamnya harus terdapat taman edukasi geopark. “Jadi seperti di Sipinsur ini, nantinya akan dibuat taman edukasi. Nanti ada panel edukasi tentang geopark, ada penataan, dan permainan anak-anak, sehingga taman ini berguna bagi masyarakat. Namun di sini masyarakat dapat belajar tentang geopark,” bebernya, seraya mengatakan, dari lokasi Sipinsur ini, masyarakat juga dapat melihat langsung geoarea Sibandang, yang juga merupakan geoarea dari GKT.

Dalam kesempatan memantau geoarea dan geosite GKT, Nurhajizah dan Hidayati, bersama tim juga melakukan gerakan ‘Danau Toba Bersih’, dengan mengutip sampah-sampah di sekitar geoarea adan geosite GKT. Diharapkan masyarakat dapat mengikuti gerakan tersebut, sehingga kebersihan kawasan Danau Toba dapat terjaga. (bal/saz)

Indahnya Danau Toba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Upaya percepatan proses pengusulan Geopark Kaldera Toba (GKT) masuk dalam Global Geopark Network (GGN) UNESCO, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hj Nurhajizah Marpaung, memantau langsung beberapa geoarea dan geosite GKT, sejak 24 Agustus 2017 lalu.

Bersama Kepala Dinas BLH Sumut Hidayati, Nurhajizah melakukan pemantauan ke lokasi geosite GKT, seperti ke Tugu Aritonang Muara, Hutaginjang, Sipinsur, dan Bakkara. Dengan pemantauan ini, diharapkan dapat diketahui bagaimana kondisi eksisting dari 4 geoarea dan 16 geosite GKT.

“Tadi saya sudah ke Tugu Aritonang. Nanti saya mau mencoba berkoordinasi dengan yang mempunyai tugu, agar daerah tersebut dapat dijadikan geosite. Mudah-mudahan diperbolehkan. Sehingga nanti di situ dapat dibuat taman. Nanti akan dicari CSR-nya, BUMN atau BUMD, yakni orang yang mau membuatkan taman di situ,” tutur Nurhajizah.

Lebih lanjut Nurhajizah mengatakan, ia juga melihat geoarea Hutaginjang. Di lokasi ini, akan dibuatkan taman yang didesain dengan baik. Selain itu, juga ada pemandian kerbau di bawah taman yang dipagar, sehingga ketika orang berkunjung ke Hutaginjang, orang dapat melihat bagaimana kerbau mandi. “Ini kan pemandangan alami yang banyak dicari oleh turis asing, makanya ini coba dibuat di situ,” jelasnya, sembari mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut juga akan memperbaiki infrastruktur jalan menuju lokasi tersebut.

Begitu juga untuk geosite Sipinsur, ke depannya akan dibuat taman edukasi, nantinya ada joging track, arena permainan, dan lainnya. Nurhajizah mengatakan, masing-masing geoarea tersebut nantinya didesain dengan tema yang berbeda, akan ada panel-panel edukasi GKT, sehingga orang tidak bosan dan ingin mengunjungi ke seluruhan geoarea dan geosite. “Nanti akan ada mapping atau peta geoarea dan geosite GKT, sehingga kalau orang sampai ke Sumut, mereka sudah tahu mau berkunjung ke mana,” katanya.

Tak hanya itu, Nurhajizah juga menyebutkan, Pemprov Sumut akan terus melakukan koordinasi dengan 7 pemerintah daerah di sekitar Danau Toba. Menurutnya, saat ini desain untuk masing-masing geoarea dan geosite itu sedang dikerjakan. Setelah desain selesai, maka pihaknya akan mengundang ketujuh bupati terkait, bersama BUMN dan BUMD, untuk bersama membangun geoarea dan geosite yang ada. Sehingga rekomendasi UNESCO sebelumnya dapat terpenuhi, dan GKT dapat masuk menjadi GGN UNESCO.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut, Hidayati menambahkan, pemantauan ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi eksisting geoarea dan geosite GKT. Selain itu, juga sebagai upaya untuk pemenuhan rekomendasi GGN UNESCO, yang di dalamnya harus terdapat taman edukasi geopark. “Jadi seperti di Sipinsur ini, nantinya akan dibuat taman edukasi. Nanti ada panel edukasi tentang geopark, ada penataan, dan permainan anak-anak, sehingga taman ini berguna bagi masyarakat. Namun di sini masyarakat dapat belajar tentang geopark,” bebernya, seraya mengatakan, dari lokasi Sipinsur ini, masyarakat juga dapat melihat langsung geoarea Sibandang, yang juga merupakan geoarea dari GKT.

Dalam kesempatan memantau geoarea dan geosite GKT, Nurhajizah dan Hidayati, bersama tim juga melakukan gerakan ‘Danau Toba Bersih’, dengan mengutip sampah-sampah di sekitar geoarea adan geosite GKT. Diharapkan masyarakat dapat mengikuti gerakan tersebut, sehingga kebersihan kawasan Danau Toba dapat terjaga. (bal/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/