28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Wakil Gubernur Apresiasi Kreativitas Anak Muda

Wakil Gubernur Sumut Hj Nurhajizah Marpaung menari tortor pada Pesona Budaya Batak 2017, Jumat (25/8).

PARAPAT, SUMUTPOS.CO -Gelaran Pesona Budaya Batak 2017 yang digelar di Kota Parapat, oleh sekelompok anak muda, mencuri perhatian para pengunjung yang sudah menunggu penampilan atraksi tradisional dan kearifan lokal. Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hj Nurhajizah Marpaung, pun membuka langsung acara tersebut.

Acara Pesona Budaya Batak 2017 yang berlangsung Jumat (25/8), dibuka Nurhajizah dengan memukul gong, tanda dimulainya berbagai rangkaian kegiatan. Seperti tarian tradisional tortor cawan massal, haruan bolon, tortor enam puak, pertunjukan seni beladiri tradisional, pameran benda pusaka sejarah Batak, serta kuliner 1.000 dolung-dolung, dan kompetisi lainnya.

“Terima kasih atas pertunjukan dan gelaran Pesona Budaya Batak ini. Apalagi ini diprakarsai oleh anak muda di daerah untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal sebagai wujud kekayaan kita,” tutur Nurhajizah.

Menurut Nurhajizah, kegiatan seperti ini merupakan satu faktor penting untuk Danau Toba bisa dijadikan sebagai kawasan wisata yang mendunia. Karenanya, kegiatan kreatif yang menampilkan kekayaan budaya ini, akan terus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Apalagi saat ini, Kaldera Toba menjadi titik fokus Pemprov Sumut, agar kawasan ini diakui UNESCO sebagai bagian dari warisan dunia. “Bagaimana kita bisa bersama menjadikan Danau Toba dan sekitarnya dikenal oleh masyarakat luas, khususnya dunia internasional. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus berupaya, meningkatkan kesiapan untuk mendorong Geopark Kaldera Toba (GKT) masuk dan diakui oleh UNESCO,” katanya.

Usai menyampaikan sambutan, Nurhajizah pun menyempatkan diri melihat pameran benda pusaka dan kuliner, sambil berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Selain itu, ia juga ikut menyaksikan atraksi tarian tortor cawan massal, yang ditampilkan para siswa dari Parapat. Bahkan alunan musik gondang membuat Nurhajizah ikut larut dalam tarian tortor bersama dengan rombongan.

Kegiatan sederhana tersebut, lanjut Nurhajizah, perlu dilestarikan dan terus dipelihara, agar promosi wisata Danau Toba tak putus. Tentunya dengan melaksanakan berbagai atraksi, pertunjukan, dan event-event yang mengundang wisatawan untuk berminat menyaksikan kekayaan budaya Batak, khususnya di Danau Toba. (bal/saz)

Wakil Gubernur Sumut Hj Nurhajizah Marpaung menari tortor pada Pesona Budaya Batak 2017, Jumat (25/8).

PARAPAT, SUMUTPOS.CO -Gelaran Pesona Budaya Batak 2017 yang digelar di Kota Parapat, oleh sekelompok anak muda, mencuri perhatian para pengunjung yang sudah menunggu penampilan atraksi tradisional dan kearifan lokal. Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hj Nurhajizah Marpaung, pun membuka langsung acara tersebut.

Acara Pesona Budaya Batak 2017 yang berlangsung Jumat (25/8), dibuka Nurhajizah dengan memukul gong, tanda dimulainya berbagai rangkaian kegiatan. Seperti tarian tradisional tortor cawan massal, haruan bolon, tortor enam puak, pertunjukan seni beladiri tradisional, pameran benda pusaka sejarah Batak, serta kuliner 1.000 dolung-dolung, dan kompetisi lainnya.

“Terima kasih atas pertunjukan dan gelaran Pesona Budaya Batak ini. Apalagi ini diprakarsai oleh anak muda di daerah untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal sebagai wujud kekayaan kita,” tutur Nurhajizah.

Menurut Nurhajizah, kegiatan seperti ini merupakan satu faktor penting untuk Danau Toba bisa dijadikan sebagai kawasan wisata yang mendunia. Karenanya, kegiatan kreatif yang menampilkan kekayaan budaya ini, akan terus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Apalagi saat ini, Kaldera Toba menjadi titik fokus Pemprov Sumut, agar kawasan ini diakui UNESCO sebagai bagian dari warisan dunia. “Bagaimana kita bisa bersama menjadikan Danau Toba dan sekitarnya dikenal oleh masyarakat luas, khususnya dunia internasional. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus berupaya, meningkatkan kesiapan untuk mendorong Geopark Kaldera Toba (GKT) masuk dan diakui oleh UNESCO,” katanya.

Usai menyampaikan sambutan, Nurhajizah pun menyempatkan diri melihat pameran benda pusaka dan kuliner, sambil berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Selain itu, ia juga ikut menyaksikan atraksi tarian tortor cawan massal, yang ditampilkan para siswa dari Parapat. Bahkan alunan musik gondang membuat Nurhajizah ikut larut dalam tarian tortor bersama dengan rombongan.

Kegiatan sederhana tersebut, lanjut Nurhajizah, perlu dilestarikan dan terus dipelihara, agar promosi wisata Danau Toba tak putus. Tentunya dengan melaksanakan berbagai atraksi, pertunjukan, dan event-event yang mengundang wisatawan untuk berminat menyaksikan kekayaan budaya Batak, khususnya di Danau Toba. (bal/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/