28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Petani dan Nelayan Penerima Bantuan Mesin Pompa dari Kementrian Dipungli

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Petani penerima bantuan mesin pompa air di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang mendapat pungutan liar (Pungli,red) dari oknum dinas pertanian. Bantuan mesin pompa air konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Disebutkan para petanin yang menerima bantuan itu dikutip Rp350 ribu – Rp500 ribu per orang dengan alasan uang administrasi.

Seorang petani berinisial BH, dirinya merasa keberatan dengan adanya keharusan membayar Rp350 ribu yang dilakukan panitia pelaksana pembagian bantuan.

“Bantuan ini kan gratis kenapa diminta uang lagi,” ungkap BH.

Terpisah Kepala Dinas Pertanian Pemkab Deliserdang, Rahman Saleh Dongoran, menyebut akan menyelidiki hal itu. Disebutkanya bantuan yang diberikan adalah gratis. Dongoran merasa heran mengapa ada pungli padahal dirinya juga sudah menyampaikannya ke petani bahwa itu gratis.

“Mesin (pompa) itu dari Kementerian ESDM ada untuk petani dan ada untuk nelayan. Sepengetahuan saya tidak ada pengutipan dan akan kita panggil petugasnya. Hari Sabtu itu saya ikut sosialisasi dan terang saya katakan kepada petani penerima agar memanfaatkan dan merawat serta tidak ada bayaran atau kutipan, “ucap Rahman Saleh Dongoran.

Informasi mengenai adanya pungli terhadap petani ini juga turut dikomentari oleh Inspektorat. Inspektorat mengaku juga akan menindaklanjuti pemberitaan yang ada. Ditegaskan Kepala Inspektorat Deliserdang, Edwin Nasution.
“Nanti kita klarifikasi ke dinas dulu,” ucap Edwin.

Sekretatis Dinas Pertanian Deliserdang, Mahyudin Siregar menjelaskan dinas sudah memanggil Kepala UPT Pertanian Hamparan Perak. Ditegaskan dalam penyaluran bantuan, dinas sama sekali tidak ada melakukan pungli. Yang ada hanya kesepakatan dan musyawarah para petani menyewa tempat untuk penyimpanan.

“Mesin pompa itukan banyak jumlahnya, karena untuk di Kecamatan Hamparan Perak saja ada sampai 489. Ada beberapa item juga yang mau diberi itu jadi bukan hanya mesinnya saja tapi perangkatnya yang lain juga termasuk tabung gasnya. Nggak ada tempat penyimpanannya makanya petani itu berembuk untuk sewa gudang, “ucap Mahyudin Siregar.

Mahyudin mengatakan sebelum diberikan ke masing-masing petani, alat terlebih dahulu dipasangkan. Disebut ada petugas dan pengawas dari Kementerian ESDM yang membantu petani. Karena kemampuan pemasangan hanya sampai 75 sampai 80 unit perhari makanya perlu ada gudang.

“Kan ada juga yang jaga malam, karena untuk penyaluran paling banyak siap 75 sampai 80 perhari jadikan perlu beberapa hari juga. Kalau harga untuk sewa gudang itu kita nggak tahu berapa nggak sampai situ kita tanya. Petani yang dapat bantuan ini petani yang bukan dilahan irigasi dan jumlahnya 1.000,”ucap Mahyudin. (btr/ram)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Petani penerima bantuan mesin pompa air di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang mendapat pungutan liar (Pungli,red) dari oknum dinas pertanian. Bantuan mesin pompa air konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Disebutkan para petanin yang menerima bantuan itu dikutip Rp350 ribu – Rp500 ribu per orang dengan alasan uang administrasi.

Seorang petani berinisial BH, dirinya merasa keberatan dengan adanya keharusan membayar Rp350 ribu yang dilakukan panitia pelaksana pembagian bantuan.

“Bantuan ini kan gratis kenapa diminta uang lagi,” ungkap BH.

Terpisah Kepala Dinas Pertanian Pemkab Deliserdang, Rahman Saleh Dongoran, menyebut akan menyelidiki hal itu. Disebutkanya bantuan yang diberikan adalah gratis. Dongoran merasa heran mengapa ada pungli padahal dirinya juga sudah menyampaikannya ke petani bahwa itu gratis.

“Mesin (pompa) itu dari Kementerian ESDM ada untuk petani dan ada untuk nelayan. Sepengetahuan saya tidak ada pengutipan dan akan kita panggil petugasnya. Hari Sabtu itu saya ikut sosialisasi dan terang saya katakan kepada petani penerima agar memanfaatkan dan merawat serta tidak ada bayaran atau kutipan, “ucap Rahman Saleh Dongoran.

Informasi mengenai adanya pungli terhadap petani ini juga turut dikomentari oleh Inspektorat. Inspektorat mengaku juga akan menindaklanjuti pemberitaan yang ada. Ditegaskan Kepala Inspektorat Deliserdang, Edwin Nasution.
“Nanti kita klarifikasi ke dinas dulu,” ucap Edwin.

Sekretatis Dinas Pertanian Deliserdang, Mahyudin Siregar menjelaskan dinas sudah memanggil Kepala UPT Pertanian Hamparan Perak. Ditegaskan dalam penyaluran bantuan, dinas sama sekali tidak ada melakukan pungli. Yang ada hanya kesepakatan dan musyawarah para petani menyewa tempat untuk penyimpanan.

“Mesin pompa itukan banyak jumlahnya, karena untuk di Kecamatan Hamparan Perak saja ada sampai 489. Ada beberapa item juga yang mau diberi itu jadi bukan hanya mesinnya saja tapi perangkatnya yang lain juga termasuk tabung gasnya. Nggak ada tempat penyimpanannya makanya petani itu berembuk untuk sewa gudang, “ucap Mahyudin Siregar.

Mahyudin mengatakan sebelum diberikan ke masing-masing petani, alat terlebih dahulu dipasangkan. Disebut ada petugas dan pengawas dari Kementerian ESDM yang membantu petani. Karena kemampuan pemasangan hanya sampai 75 sampai 80 unit perhari makanya perlu ada gudang.

“Kan ada juga yang jaga malam, karena untuk penyaluran paling banyak siap 75 sampai 80 perhari jadikan perlu beberapa hari juga. Kalau harga untuk sewa gudang itu kita nggak tahu berapa nggak sampai situ kita tanya. Petani yang dapat bantuan ini petani yang bukan dilahan irigasi dan jumlahnya 1.000,”ucap Mahyudin. (btr/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/