24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Yuni: Biarlah Kubesarkan Sendiri Bayi ini…

Deny Gunawan dan Yuni, saat masih pacaran.
Deny Gunawan dan Yuni, saat masih pacaran.

BERINGIN, SUMUTPOS.CO – Jika dalam sepekan ini Deni Gunawan (24) tak dihadirkan orangtuanya, pihak keluarga Yuni (24) berjanji akan membawa kasus tersebut ke kantor polisi dengan tuduhan penipuan. Hal itu sesuai dengan surat perjanjian yang dibuat kedua belah pihak di Poslek Beringin, Senin (24/2) malam lalu.

“Dalam surat perjanjian itu, Gunadi ayah Deni berjanji menghadirkan anak bungsunya,” ujar Muliansah alias Surep, ayah kandung Yuni saat ditemui kru koran ini di rumahnya, Pasar I Karang Anyer Barat, Desa Karang Anyer, Kec. Beringin. Sementara itu, dengan nada kecewa, Yuni tak menyangka akan ditinggal Deni jelang pesta pernikahan mereka. Apalagi, saat ini ia tengah hamil 3 bulan dan undangan pun sudah disebar.

Lebih lanjut, sulung dari empat bersaudara itu mengatakan, lima hari sebelum ijab kabul digelar, calon suaminya yang tinggal di Jl. Purwo, Gang Inpres Dusun IV, Desa Bakaran Batu, Kec. Lubukpakam itu sempat menghubunginya. Kala itu, tanpa alasan jelas, Deni menyuruhnya membatalkan pernikahan mereka yang telah di depan mata.

Meski begitu, Deni mengaku akan bertanggung jawab atas janin yang tengah dikandung Yuni. Namun Deni tak memberi alasan pembatalan itu. Bahkan, saat dihubungi kembali, hape Deni sudah tak aktif hingga hari ini.

Padahal, lanjut Yuni, saat acara pelamaran tanggal 28 Desember 2013 lalu, orangtua Deni meminta Yuni menutupi soal kehamilannya, dengan alasan agar keluarganya tak malu. “Aku sudah menutupi agar keluarganya tidak malu, tapi malah calon suamiku itu yang menghilang. Pengecut kali jadi laki-laki,” kesal Yuni.

Karena itu, jika dalam sepekan ini Deni tak menunjukkan batang hidungnya, Yuni sudah bertekad tak akan mau menerimanya lagi sebagai suami. Selain takut akan disia-siakan, Yuni juga tak terima keluarganya dipermalukan. Bukan itu saja, Yuni juga sudah bertekad mengurus bayinya seorang diri.

“Aku tidak mau lagi menikah dengan Deni, karena dia sudah membuat aib pada keluarga kami. Biarlah kubesarkan sendiri bayi ini tanpa Deni,” sebutnya. Lalu bagaimana keperibadian Deni? Ditanya begitu, Yuni mengaku mengenal lelaki itu saat nonton kibot di Lapangan Sidodadi Ramunia, Kec. Beringin dua tahun lalu. Selain berstatus sebagai pengangguran, Deni juga hobi balapan liar di Pasar VI Tanjung Morawa. Hal itupun sudah sering diberitahukan Yuni pada Siti Mariani (Yani), ibu kandung Deni.

“Deni itu tidak mau bergaul di tempat tinggalnya, dia bergaulnya di daerah Beringin. Bahkan sejak aku hamil, Deni sering tinggal di rumah kami bahkan pakaiannya banyak di sini. Tapi 5 hari sebelum pesta, semua pakaiannya dibawanya pulang,” ungkap Yunita.

Terpisah, Dedi Ichsan Saragih yang ditemui kru koran ini, mengaku tak dapat imbalan uang saat diminta berperan menggantikan Deni di pesta pernikahan itu.

Ayah satu anak yang ditemui di rumahnya Jl. Mesjid I, Desa Sekip, Kec. Lubukpakam itu menuturkan, peran pengganti mempelai pria itu berawal pada Jumat (21/2) lalu, saat ia datang ke rumah Gunadi untuk mencari pekerjaan sebagai kuli bangunan. Saat itulah Gunadi yang memberinya pekerjaan minta tolong dicarikan pria yang mau jadi pendamping Yuni pada pesta pernikahan nanti. Hal itu dilakukan sesuai dengan surat perjanjian yang telah ditandatangani oleh Gunadi dan keluarga Yuni.

Tapi setelah dicari, tak ada pria yang mau jadi pendamping Yuni. Karena itu, mau tak mau Dedi yang disuruh Gunadi. Awalnya Dedi menolak, tapi karena terus dibujuk dan kasihan melihat Yuni dan Gunadi, akhirnya ia pun mengamininya. Pun begitu, kata Dedi, ia lebih dulu minta izin pada istri dan kedua orangtuanya.

Setelah mendapat restu, Dedi pun nekad jadi pendamping Yuni. “Untunglah pada saat itu Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto SH cepat datang, kalau tidak aku bisa dihajar massa. Baru 5 menitnya kami sampai di rumah mempelai wanita dan aku bermaksud mau tanya soal perjanjian Gunadi dengan orangtua Yuni. Apakah memang hanya untuk mendampingi di saat pesta saja, atau bagaimana. Ternyata massa langsung ramai,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sebelumnya dia bersama Gunadi sudah mencari Deni ke daerah Berastagi, tapi tidak ketemu. Sementara itu, saat kru koran ini menyambangi kediaman Deni, rumah permanen bercat kuning-hijau itu  sedang kosong. Warga sekitar pun tidak mau berkomentar soal sosok Deni, dan dimana keberadaannya sekarang. “Silahkan tanya saja pak ke rumahnya, tapi mungkin mereka tidak ada di rumah,” sebut tetangga Deni. (man/deo)

Deny Gunawan dan Yuni, saat masih pacaran.
Deny Gunawan dan Yuni, saat masih pacaran.

BERINGIN, SUMUTPOS.CO – Jika dalam sepekan ini Deni Gunawan (24) tak dihadirkan orangtuanya, pihak keluarga Yuni (24) berjanji akan membawa kasus tersebut ke kantor polisi dengan tuduhan penipuan. Hal itu sesuai dengan surat perjanjian yang dibuat kedua belah pihak di Poslek Beringin, Senin (24/2) malam lalu.

“Dalam surat perjanjian itu, Gunadi ayah Deni berjanji menghadirkan anak bungsunya,” ujar Muliansah alias Surep, ayah kandung Yuni saat ditemui kru koran ini di rumahnya, Pasar I Karang Anyer Barat, Desa Karang Anyer, Kec. Beringin. Sementara itu, dengan nada kecewa, Yuni tak menyangka akan ditinggal Deni jelang pesta pernikahan mereka. Apalagi, saat ini ia tengah hamil 3 bulan dan undangan pun sudah disebar.

Lebih lanjut, sulung dari empat bersaudara itu mengatakan, lima hari sebelum ijab kabul digelar, calon suaminya yang tinggal di Jl. Purwo, Gang Inpres Dusun IV, Desa Bakaran Batu, Kec. Lubukpakam itu sempat menghubunginya. Kala itu, tanpa alasan jelas, Deni menyuruhnya membatalkan pernikahan mereka yang telah di depan mata.

Meski begitu, Deni mengaku akan bertanggung jawab atas janin yang tengah dikandung Yuni. Namun Deni tak memberi alasan pembatalan itu. Bahkan, saat dihubungi kembali, hape Deni sudah tak aktif hingga hari ini.

Padahal, lanjut Yuni, saat acara pelamaran tanggal 28 Desember 2013 lalu, orangtua Deni meminta Yuni menutupi soal kehamilannya, dengan alasan agar keluarganya tak malu. “Aku sudah menutupi agar keluarganya tidak malu, tapi malah calon suamiku itu yang menghilang. Pengecut kali jadi laki-laki,” kesal Yuni.

Karena itu, jika dalam sepekan ini Deni tak menunjukkan batang hidungnya, Yuni sudah bertekad tak akan mau menerimanya lagi sebagai suami. Selain takut akan disia-siakan, Yuni juga tak terima keluarganya dipermalukan. Bukan itu saja, Yuni juga sudah bertekad mengurus bayinya seorang diri.

“Aku tidak mau lagi menikah dengan Deni, karena dia sudah membuat aib pada keluarga kami. Biarlah kubesarkan sendiri bayi ini tanpa Deni,” sebutnya. Lalu bagaimana keperibadian Deni? Ditanya begitu, Yuni mengaku mengenal lelaki itu saat nonton kibot di Lapangan Sidodadi Ramunia, Kec. Beringin dua tahun lalu. Selain berstatus sebagai pengangguran, Deni juga hobi balapan liar di Pasar VI Tanjung Morawa. Hal itupun sudah sering diberitahukan Yuni pada Siti Mariani (Yani), ibu kandung Deni.

“Deni itu tidak mau bergaul di tempat tinggalnya, dia bergaulnya di daerah Beringin. Bahkan sejak aku hamil, Deni sering tinggal di rumah kami bahkan pakaiannya banyak di sini. Tapi 5 hari sebelum pesta, semua pakaiannya dibawanya pulang,” ungkap Yunita.

Terpisah, Dedi Ichsan Saragih yang ditemui kru koran ini, mengaku tak dapat imbalan uang saat diminta berperan menggantikan Deni di pesta pernikahan itu.

Ayah satu anak yang ditemui di rumahnya Jl. Mesjid I, Desa Sekip, Kec. Lubukpakam itu menuturkan, peran pengganti mempelai pria itu berawal pada Jumat (21/2) lalu, saat ia datang ke rumah Gunadi untuk mencari pekerjaan sebagai kuli bangunan. Saat itulah Gunadi yang memberinya pekerjaan minta tolong dicarikan pria yang mau jadi pendamping Yuni pada pesta pernikahan nanti. Hal itu dilakukan sesuai dengan surat perjanjian yang telah ditandatangani oleh Gunadi dan keluarga Yuni.

Tapi setelah dicari, tak ada pria yang mau jadi pendamping Yuni. Karena itu, mau tak mau Dedi yang disuruh Gunadi. Awalnya Dedi menolak, tapi karena terus dibujuk dan kasihan melihat Yuni dan Gunadi, akhirnya ia pun mengamininya. Pun begitu, kata Dedi, ia lebih dulu minta izin pada istri dan kedua orangtuanya.

Setelah mendapat restu, Dedi pun nekad jadi pendamping Yuni. “Untunglah pada saat itu Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto SH cepat datang, kalau tidak aku bisa dihajar massa. Baru 5 menitnya kami sampai di rumah mempelai wanita dan aku bermaksud mau tanya soal perjanjian Gunadi dengan orangtua Yuni. Apakah memang hanya untuk mendampingi di saat pesta saja, atau bagaimana. Ternyata massa langsung ramai,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sebelumnya dia bersama Gunadi sudah mencari Deni ke daerah Berastagi, tapi tidak ketemu. Sementara itu, saat kru koran ini menyambangi kediaman Deni, rumah permanen bercat kuning-hijau itu  sedang kosong. Warga sekitar pun tidak mau berkomentar soal sosok Deni, dan dimana keberadaannya sekarang. “Silahkan tanya saja pak ke rumahnya, tapi mungkin mereka tidak ada di rumah,” sebut tetangga Deni. (man/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/