TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo masih terus erupsi dan meluncurkan awan panas. Hingga saat ini, gunung dengan ketinggian 2.460 mdpl (meter di bawah permukaan laut) itu belum memperlihatkan penurunan aktivitas.
Hingga Jumat (26/2) pukul 18.00 Wib, telah terjadi 2 kali erupsi dan 3 kali aktivitas awan panas guguran mengarah ke sektor tenggara – timur. Jarak luncur teramati hingga 3,4 kilometer (km). Sedangkan ketinggian kolom debu mencapai 3 km. Bergerak perlahan seiring dengan pergerakan angin ke sektor barat – barat laut.
Akibatnya, sejumlah desa yang menjadi tempat pendaratan material debu seperti di wilayah Kecamatan Payung dan Tiganderket diselimuti debu cukup tebal. Bahkan, sesaat setelah erupsi langit di atas wilayah tersebut tampak gelap. Sejumlah mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Karo juga tampak turun ke desa–desa terpapar debu untuk melakukan penyiraman.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Rudra Wibowo mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih terus mengimbau untuk warga yang tinggal di sekitar Gunung Sinabung agar meniadakan segala macam aktivitas pada radius 7 kilometer (zona merah).
Itu dilakukan untuk menghindarkan hal–hal yang tidak diinginkan dan dapat mengancam keselamatan jiwa masyarakat. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai di sekitar Sinabung juga dihimbau agar mawas diri terhadap ancaman lahar dingin dari puncak gunung.
“Intinya diminta kepada masyarakat agar mematuhi informasi dari kita dan tetap memantau informasi yang diberikan,” terangnya.
Sementara, berdasarkan data yang dihimpun dari Media Center Pemkab Karo, pengungsi yang masih bertahan di camp–camp pengungsian berjumlah 9.323 jiwa (2.592 KK). Jumlah itu ditempatkan di 9 titik posko pengungsian terpisah.
Dansatgas Penanganan Bencana Erupsi Sinabung, Letkol Inf. Agustatius Sitepu mengatakan, kepada seluruh masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Sinabung agar tetap mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG.
“Diimbau kepada masyarakat yang desanya terpapar debu agar menggunakan masker apabila melakukan aktivitas di luar rumah. Sumber–sumber air bersih juga sebaiknya ditutup agar tidak terkontaminasi debu vulkanik. Selain itu, tetap tingkatkan kewaspadaan,” imbau Agus.(cr-9/ala)