Wulandari Mandradewi (Project Geologist Exploration Department PT Agincourt Resources)
Jarangnya kaum hawa bekerja di dunia tambang bagi Wulandari Mandradewi (32) merupakan alasan dirinya menekuni dunia yang umumnya dikuasai kaum laki-laki tersebut. Menurutnya, perempuan yang menjadi exploration geologist masih sangat jarang.
“Ini menjadi tantangan bagi saya untuk membuktikan bahwa perempuan pasti bisa survive menjadi seorang exploration geologist, terutama di dunia mineral,” kata mojang lulusan Teknik Geologi ITB tersebut.
Selama ini perempuan asal Bandung yang sudah sembilan tahun malang melintang di dunia pertambangan ini mengaku tidak memiliki kesulitan menyeimbangkan pekerjaan yang biasanya dilakukan laki-laki. Menurutnya, keberadaan para geologist perempuan sangat diandalkan dalam beberapa pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kerapian.
“Untuk urusan pekerjaan yang membutuhkan perhatian pada data detil perempuan benar-benar menjadi andalan. Staf perempuan dan laki-laki benar-benar saling melengkapi dalam team kerja yang ada selama ini,” kata dia.
Dari pengalamannya, perempuan juga bisa bekerja dan bisa diandalkan di sector pertambangan. Bahkan saat ini banyak perempuan yang memegang posisi strategis di dunia tambang. Menurutnya, kaum perempuan di dunia tambang memang memiliki tantangan sendiri. Perempuan juga dituntut untuk memiliki profesionalitas dan keahlian yang setara dengan para lelaki.
“Di satu sisi saya berusaha tidak kehilangan jati diri dan sifat saya sebagai perempuan, lemah lembut tapi tetap tegas, kuat dan teliti,” kata Wulan.
Wulandari Mandradewi (Project Geologist Exploration Department PT Agincourt Resources)
Jarangnya kaum hawa bekerja di dunia tambang bagi Wulandari Mandradewi (32) merupakan alasan dirinya menekuni dunia yang umumnya dikuasai kaum laki-laki tersebut. Menurutnya, perempuan yang menjadi exploration geologist masih sangat jarang.
“Ini menjadi tantangan bagi saya untuk membuktikan bahwa perempuan pasti bisa survive menjadi seorang exploration geologist, terutama di dunia mineral,” kata mojang lulusan Teknik Geologi ITB tersebut.
Selama ini perempuan asal Bandung yang sudah sembilan tahun malang melintang di dunia pertambangan ini mengaku tidak memiliki kesulitan menyeimbangkan pekerjaan yang biasanya dilakukan laki-laki. Menurutnya, keberadaan para geologist perempuan sangat diandalkan dalam beberapa pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kerapian.
“Untuk urusan pekerjaan yang membutuhkan perhatian pada data detil perempuan benar-benar menjadi andalan. Staf perempuan dan laki-laki benar-benar saling melengkapi dalam team kerja yang ada selama ini,” kata dia.
Dari pengalamannya, perempuan juga bisa bekerja dan bisa diandalkan di sector pertambangan. Bahkan saat ini banyak perempuan yang memegang posisi strategis di dunia tambang. Menurutnya, kaum perempuan di dunia tambang memang memiliki tantangan sendiri. Perempuan juga dituntut untuk memiliki profesionalitas dan keahlian yang setara dengan para lelaki.
“Di satu sisi saya berusaha tidak kehilangan jati diri dan sifat saya sebagai perempuan, lemah lembut tapi tetap tegas, kuat dan teliti,” kata Wulan.