27.8 C
Medan
Monday, May 13, 2024

Puluhan Orang Gila Didata lalu Dipulangkan

Foto: Sopian/Sumut Pos
KUMPULKAN: Satpol PP ketika mengumpulkan orang gila hasil razia gabungan di Kantor Satpol PP Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Puluhan orang gila (Orgil) dan gelandangan terjaring Operasi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum). Mereka diamankan dari beberapa lokasi di Kota Tebingtinggi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rabu (28/2).

Kepala Satpol PP Tebingtingggi M Guntur Harahap mengatakan, kegiatan ini secara rutin dilaksanakan untuk menertibkan orang gila, gelandangan, pengemis dan anak-anak punk yang berkeliaran di Kota Tebingtinggi.

“Patroli rutin yang dilakukan personel Satpol PP dilapangan untuk menertibkan hal-hal umum di masyarakat. Seperti keberadaan orang gila dan gepeng yang mengganggu dan meresahkan masyarakat. Sedangkan yang khusus adalah menertibkan surat IMB, izin reklame dan lainnya,” jelas Guntur.

Belasan orang gila yang diamankan ke kantor Satpol PP di Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi tersebut, sebelumnya didata, diberi makan, dimandikan dan dipotong rambutnya. Bahkan, pihak Satpol PP juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengobati orang gila dan gelandangan yang mengalami sakit.

Setelah didata, orang-orang gila yang berkeliaran di seputaran Lapangan Merdeka dan pusat-pusat keramaian tersebut akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

“Umumnya orgil yang terjaring ini berasal dari luar daerah. Kemarin ada keluarganya yang datang dari Kisaran mengambil, dari Aek Loba dan daerah lainnya,” jelasnya.

Bagi yang bisa menjelaskan darimana asal usulnya akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Satpol PP akan terus menggelar operasi Trantibum ini sampai Kota Tebingtinggi benar-benar bersih dari orang gila, gelandangan dan pengemis.

Menurut Guntur, selain melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), Satpol PP juga memiliki tanggung jawab kemanusiaan.

“Mereka juga kan manusia yang harus diperlakukan seperti manusia juga. Makanya kami memiliki tanggung jawab kemanusiaan dalam menertibkan mereka, yang sakit kita obati, yang tidak punya pakaian kita berikan pakaian. Mereka lapar kami beri makan,” terangnya.

Salah seorang warga Jalan Suprapto Kota Tebingtinggi, Acian mengakui banyak pengemis dan orang gila yang datang meminta-minta ke toko. Kebanyakan dari luar Kota Tebingtinggi.

“Mereka sangat meresahkan kami, terkadang satu hari yang datang sampai 10 orang lebih. Kami berharap Pemko Tebingtinggi terus menertibkan pengemis,” pinta Acian. (ian/ala)

 

 

Foto: Sopian/Sumut Pos
KUMPULKAN: Satpol PP ketika mengumpulkan orang gila hasil razia gabungan di Kantor Satpol PP Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Puluhan orang gila (Orgil) dan gelandangan terjaring Operasi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum). Mereka diamankan dari beberapa lokasi di Kota Tebingtinggi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rabu (28/2).

Kepala Satpol PP Tebingtingggi M Guntur Harahap mengatakan, kegiatan ini secara rutin dilaksanakan untuk menertibkan orang gila, gelandangan, pengemis dan anak-anak punk yang berkeliaran di Kota Tebingtinggi.

“Patroli rutin yang dilakukan personel Satpol PP dilapangan untuk menertibkan hal-hal umum di masyarakat. Seperti keberadaan orang gila dan gepeng yang mengganggu dan meresahkan masyarakat. Sedangkan yang khusus adalah menertibkan surat IMB, izin reklame dan lainnya,” jelas Guntur.

Belasan orang gila yang diamankan ke kantor Satpol PP di Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi tersebut, sebelumnya didata, diberi makan, dimandikan dan dipotong rambutnya. Bahkan, pihak Satpol PP juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengobati orang gila dan gelandangan yang mengalami sakit.

Setelah didata, orang-orang gila yang berkeliaran di seputaran Lapangan Merdeka dan pusat-pusat keramaian tersebut akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

“Umumnya orgil yang terjaring ini berasal dari luar daerah. Kemarin ada keluarganya yang datang dari Kisaran mengambil, dari Aek Loba dan daerah lainnya,” jelasnya.

Bagi yang bisa menjelaskan darimana asal usulnya akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Satpol PP akan terus menggelar operasi Trantibum ini sampai Kota Tebingtinggi benar-benar bersih dari orang gila, gelandangan dan pengemis.

Menurut Guntur, selain melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), Satpol PP juga memiliki tanggung jawab kemanusiaan.

“Mereka juga kan manusia yang harus diperlakukan seperti manusia juga. Makanya kami memiliki tanggung jawab kemanusiaan dalam menertibkan mereka, yang sakit kita obati, yang tidak punya pakaian kita berikan pakaian. Mereka lapar kami beri makan,” terangnya.

Salah seorang warga Jalan Suprapto Kota Tebingtinggi, Acian mengakui banyak pengemis dan orang gila yang datang meminta-minta ke toko. Kebanyakan dari luar Kota Tebingtinggi.

“Mereka sangat meresahkan kami, terkadang satu hari yang datang sampai 10 orang lebih. Kami berharap Pemko Tebingtinggi terus menertibkan pengemis,” pinta Acian. (ian/ala)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/