30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Unggul Sementara di Real KPU Dapil Sumut, PDIP Pede 6 Kursi DPR

Sumber: DPD PDI Perjuangan Sumut

SUMUTPOS.CO – Enam kader PDI Perjuangan diprediksi bakal duduk sebagai anggota DPR RI Periode 2019 – 2024 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Utara (Sumut) I, II dan III. Keenam kader partai berlambang kepala banteng yang bakal melenggang ke Senayan itu masing-masing Yasonna Laoly dan Sofyan Tan, Trimedya Panjaitan dan Sihar Sitorus, serta Djarot Saiful Hidayat dan Junimart Girsang.

HINGGA kemarin malam pukul 20.45 WIB, PDIP meraih suara tertinggi secara nasional, dengan perolehan 19,64 persen dari total suara yang masuk. Yakni 115.267 dari 813.350 TPS (14,17%) data yang dipublikasikan KPU lewat situs pemilu2019.kpu. go.id. Partai Golkar berada di posisi dua dengan perolehan suara 14,19 persen. Disusul Gerindra dengan perolehan 11,17 persen. Dan posisi keempat Partai NasDem dengan perolehan 10,27 persen.

“Kami yakin Pemilu tahun ini PDIP meraih kursi lebih banyak di DPR RI dibanding hasil Pemilu sebelumnya.

Bukan hanya dari Dapil Sumut II dan Sumut III saja, tetapi juga dari Dapil Sumut I. Kalau 6 kursi di DPR RI dari Sumut, kami yakin sudah aman. Saat ini kita sedang mengawal suara, karena kami yakin akan memperoleh suara lebih dari 6 kursi. Mungkin bisa di angka 7 atau 8 kursi,” ucap Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Japorman Saragih kepada Sumut Pos, Jumat (26/4)

Keyakinan itu muncul setelah melihat hitungan Real Count KPU untuk DPR RI yang memperlihatkan PDIP unggul sementara.

Terkait nama-nama caleg PDIP yang diprediksi bakal duduk di DPR RI dari Dapil Sumut II dan Sumut III, Japorman mengaku banyak nama-nama besar yang sudah malang melintang di dunia politik dan dikenal masyarakat. Namun sejumlah nama yang disebut-sebut akan melenggang ke senayan pada tahun ini, baik dari Sumut II maupun Sumut III, yakni Sofyan Tan dan Yasonna Laoly lolos dari Dapil Sumut I meliputi daerah Kota Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi.

Trimedya Panjaitan dan Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus lolos dari Dapil Sumut II yaitu daerah Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padangsidempuan, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Padanglawas, Padanglawas Utara.

Sedangkan, Djarot Saiful Hidayat dan Junimart Girsang lolos dari Dapil Sumut 3 yakni, Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kabupaten Tanah Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kota Siantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batubara, Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai.

“Mengenai angka perolehan suara, kita belum bisa memberikan data valid. Karena perhitungan suara masih berlangsung sampai sekarang. Tapi Yasona, Djarot, dan Sihar itu pasti lolos,” ujar Japorman.

Japorman menjelaskan, tahun 2014 lalu PDIP meraih 2 kursi kursi ke DPR RI, yaitu Sofyan Tan dan Irmadi Lubis. Kemudian 1 kursi dari Dapil Sumut II, yaitu Trimedya Panjaitan. Dari 1 kursi dari Dapil Sumut III, untuk Junimart Girsang. “Sedangkan Pemilu tahun ini, kami yakin dapat minimal 2 kursi dari ketiga dapil di Sumut. Bahkan mungkin lebih dari dua kursi dari Dapil Sumut I,” terang Japorman.

Namun demikian, PDIP tetap akan menunggu hasil resmi dari KPU.

Golkar Yakin Menyamai PDIP

Di sisi lain, Golkar Sumut yang berada di posisi dua versi real count sementara KPU, yakin mampu mengalahkan perolehan suara PDI Perjuangan di Dapil Sumut II dan Sumut III.

“Perolehan suara (real count KPU, red) itu ‘kan masih sedikit. Kita yakin suara Golkar akan mampu melampaui suara PDI Perjuangan. Setidaknya menyamai,” ucap sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir, kepada Sumut Pos, Jumat (26/4).

Untuk target Golkar di Sumut II dan III, Riza mengatakan optimis memperoleh dua kursi di Senayan. “Sama seperti periode lalu, kami yakin tahun ini akan kembali memenangkan dua kursi untuk tingkat DPR RI dari Dapil Sumut III. Begitupun dengan Sumut II. Suara partai Golkar di Sumut terlihat sangat stabil, bukan hanya di Dapil Sumut III, tetapi di Dapil Sumut I dan II juga,” jelas Riza.

Mengenai nama-nama caleg partai Golkar yang bakal duduk di kursi DPR RI, Riza mengatakan belum bisa diketahui.

“Saya fikir kita belum layak membicarakan hal itu, di saat KPU masih melakukan penghitungan suara. Semua kader Golkar yang maju dalam kontestasi pemilu pada tahun ini merupakan kader-kader terbaik. Jadi siapapun yang akan dipilih oleh rakyat, maka dia pantas untuk menjadi wakil rakyat,” ungkap Riza.

Pengamat: Masih Masuk Akal

Menanggapi klaim PDIP dan Golkar, pengamat sosial politik dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Warjio mengatakan, klaim tersebut masih masuk akal.

“Saat ini PDI Perjuangan merupakan partai penguasa di pemerintahan. Presiden Jokowi merupakan salah satu kader terbaik mereka. Sosok pak Jokowi sedikit banyaknya pasti berpengaruh terhadap naiknya suara PDIP secara signifikan,” kata Warjio.

Pengaruh itu terlihat dari suara capres Jokowi yang sejalan dengan perolehan suara yang diperoleh PDI Perjuangan, dalam hitungan sementara Real Count KPU saat ini.

“Jadi wajar-wajar saja kalau mereka mengklaim akan meraih kursi lebih banyak di DPR RI pada tahun ini dibandingkan 2014 lalu. Karena memang perolehan suara PDI Perjuangan juga cukup baik tahun ini. Namun begitu, tunggulah hasil penghitungan resmi KPU selesai. Itu lebih baik.” tutupnya.

Tentang klaim partai Golkar, Dr. Warjio mengatakan, target dua kursi untuk setiap Dapil Sumut, juga maish realistis. Pasalnya, Sumatera Utara selama ini termasuk salah satu lumbung suara partai Golkar di tingkat nasional.

“Sekalipun tidak sedang menduduki posisi puncak dalam perebutan suara pemilih pada pemilu 2019 ini, Golkar diyakini masih cukup kuat di Sumut. Terbukti perolehan suara Golkar cukup baik pada Real Count KPU,” kata Warjio.

Hal yang membuat Golkar mampu memperoleh suara sinifikan di Sumut, menurut Warjio, tidak terlepas dari pengalaman partai Golkar sebagai salah satu partai peserta pemilu yang telah lama mengikuti persaingan dalam pemilu.

“Partai Golkar juga sarat pengalaman sebagai partai yang berkali-kali memenangkan persaingan perolehan suara di ajang pemilu,” tutupnya.

PDIP 11 Kursi di DPRD Medan

Untuk DPRD Medan, PDIP memprediksi perolehan 11 kursi. Prediksi tersebut disebut karena masyarakat masih percaya dengan kinerja PDIP yang nyata.

“Prediksi kita naik dari periode sebelumnya (Pileg 2014). Yakni dari 9 menjadi 11 kursi,” ujar Bendahara DPC PDIP Kota Medan, Boydo HK Panjaitan, Jumat (26/4).

Prediksi 11 kursi itu dengan rincian dapil I tiga kursi, dapil II sampai V masing-masing 2 kursi. “Dengan demikian, otomatis kursi pimpinan DPRD Medan masih dipegang PDIP,” katanya.

Tentang hasil perhitungan suara yang diperoleh PDIP di Medan, Ketua Komisi C DPRD Medan mengaku belum mendapat rekapitulasi. “Penghitungan masih terus dilakukan di lapangan,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Medan, Salman Alfarisi, mengklaim perolehan suara PKS naik pada Pileg 2019 ini. Dengan kata lain, bakal ada peningkatan jumlah perolehan kursi PKS di DPRD Medan, dari semula 5 menjadi 8 kursi.

“Untuk dapil I dan V kami pastikan bisa dapat 2 kursi masing-masing. Dapil II dan III masing-masing 1 kursi. Sedangkan dapil IV dua kursi, karena suara yang didapat lebih dari 30 ribu,” ujarnya.

Untuk itu, PKS juga bisa mendapat jatah satu kursi pimpinan dewan. “Mudah-mudahan tercapai. Saat ini kita menjaga suara PKS dan calon anggota legislatifnya agar tidak dicurangi,” pungkasnya.

Berbeda dengan PDIP dan PKS, Partai Demokrat cenderung pesimis. Ketua DPD Kota Medan Partai Demokrat, Burhanuddin Sitepu mengatakan, prediksi perolehan kursi mereka di DPRD Medan tidak akan mencapai target. “Enggak mencapai target karena antusiasme masyarakat lebih cenderung terhadap Pilpres ketimbang Pileg. Para caleg tidak optimis lantaran masyarakat banyak kosong yang memilih,” ujarnya.

Selain itu, sambung Burhanuddin, ada faktor lain yang membuat suara Demokrat turun. Yakni kecenderungan masyarakat memilih siapa yang memberi. “Masyarakat menunggu ada yang memberi baru memilih,” katanya.

Oleh karenanya, dia memprediksi suara yang akan diraih keseluruhan caleg Demokrat tak sampai 30 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kota Medan sekitar 1,6 juta lebih. “Kalau jumlah kursi, kita optimis tetap 5 kursi seperti periode Pileg 2014. Tetapi dari perolehan suara, mengalami penurunan,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua DPD Golkar Kota Medan, Syaf Lubis belum mau membeberkan prediksi perolehan kursinya. Syaf beralasan, pihaknya masih belum mendapat informasi pasti. “Jadi saya belum berani prediksi perolehan kursi di DPRD Medan,” ujarnya singkat.

Gerindra Pertahankan Kursi Pimpinan

Di Binjai, Partai Gerindra berhasil menghimpun sebanyak 16.971 suara, berdasarkan data KPU melalui Tim Situng hingga pukul 16.15 WIB kemarin. Jumlah itu berasal dari data yang masuk sebanyak 593 TPS dari total 715 TPS.

Karenanya, partai besutan calon presiden nomor urut 02 ini memprediksi potensi adanya penambahan jatah kursi pada 2019 di Gedung DPRD Binjai.

Tahun 2014 lalu, Partai Gerindra mendapat 4 kursi. Pada 2019 ini, Partai Gerindra diprediksi akan bertambah jatah kursi. Yakni sebanyak 5 kursi. “Potensi suara besar. Lima kursi,” jelas Ketua DPC Partai Gerindra Kota Binjai, Agus Supriantono, Jumat (26/4).

Artinya, Partai Gerindra berhasil mempertahankan kursi unsur pimpinan di Gedung Rakyat. Sebelumnya Partai Gerindra memperoleh 4 kursi di DPRD Kota, masing-masing 1 kursi di 4 Dapil.

Menurut Wakil Ketua DPRD Binjai periode 2014-2019 ini, Dapil 2 Binjai Utara diprediksi akan mendapat jatah sebanyak 2 kursi. Karena Partai Gerindra di Dapil 2 Binjai Utara telah menghimpun 7.155 suara, dengan persentase suara masuk mencapai 98 persen.

“Terima kasih kepada masyarakat Kota Binjai yang sudah memberikan amanah kepada Partai Gerindra. Tanpa masyarakat, suara Partai Gerindra tak akan meroket,” katanya.

Golkar Asahan Raih 8 Kursi

Di Asahan, Partai Golkar berhasil merebut delapan kursi DPRD Kabupaten. Dari delapan kursi itu, tiga kursi diprediksi untuk Ripy Hamdani, Benteng Panjaitan, dan Emaris.

“Baru tiga nama itu yang saya tahu pasti lolos. Selebihnya saya lupa,” bilang Ketua Harian Golkar Asahan, Mapilindo, M.Pd kepada Sumut Pos, Jumat (26/4).

Pemilu 2014, Partai Golkar Asahan juga meraih suara terbanyak, yang diraih H. Benteng Panjaitan. “Tapi pemilu tahun 2019 ini, saya kurang tahu berapa suara Benteng. Kita masih menunggu hasil Rekapitulasi dari KPU Asahan,” kata Mapilindo.

Ketua PKS Kabupaten Asahan, Muttakin, menyebutkan PKS Asahan berhasil meraih tiga kursi di DPRD. Ketiga kursi itu untuk H. Hendrik Siregar, Alimin, dan terakhir antara Muttakin atau Ikhawan.

“Kedua terakhir masih rancu. Soalnya beda suaranya tipis,”katanya

Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Asahan yang telah mempercayai PKS untuk dapat duduk di DPRD Asahan. “Tanpa dukungan dan doa dari masyarakat, PKS tentu tidak dapat meraih tiga kursi,” katanya. (mag-1/ris/ted/omi)

Sumber: DPD PDI Perjuangan Sumut

SUMUTPOS.CO – Enam kader PDI Perjuangan diprediksi bakal duduk sebagai anggota DPR RI Periode 2019 – 2024 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Utara (Sumut) I, II dan III. Keenam kader partai berlambang kepala banteng yang bakal melenggang ke Senayan itu masing-masing Yasonna Laoly dan Sofyan Tan, Trimedya Panjaitan dan Sihar Sitorus, serta Djarot Saiful Hidayat dan Junimart Girsang.

HINGGA kemarin malam pukul 20.45 WIB, PDIP meraih suara tertinggi secara nasional, dengan perolehan 19,64 persen dari total suara yang masuk. Yakni 115.267 dari 813.350 TPS (14,17%) data yang dipublikasikan KPU lewat situs pemilu2019.kpu. go.id. Partai Golkar berada di posisi dua dengan perolehan suara 14,19 persen. Disusul Gerindra dengan perolehan 11,17 persen. Dan posisi keempat Partai NasDem dengan perolehan 10,27 persen.

“Kami yakin Pemilu tahun ini PDIP meraih kursi lebih banyak di DPR RI dibanding hasil Pemilu sebelumnya.

Bukan hanya dari Dapil Sumut II dan Sumut III saja, tetapi juga dari Dapil Sumut I. Kalau 6 kursi di DPR RI dari Sumut, kami yakin sudah aman. Saat ini kita sedang mengawal suara, karena kami yakin akan memperoleh suara lebih dari 6 kursi. Mungkin bisa di angka 7 atau 8 kursi,” ucap Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Japorman Saragih kepada Sumut Pos, Jumat (26/4)

Keyakinan itu muncul setelah melihat hitungan Real Count KPU untuk DPR RI yang memperlihatkan PDIP unggul sementara.

Terkait nama-nama caleg PDIP yang diprediksi bakal duduk di DPR RI dari Dapil Sumut II dan Sumut III, Japorman mengaku banyak nama-nama besar yang sudah malang melintang di dunia politik dan dikenal masyarakat. Namun sejumlah nama yang disebut-sebut akan melenggang ke senayan pada tahun ini, baik dari Sumut II maupun Sumut III, yakni Sofyan Tan dan Yasonna Laoly lolos dari Dapil Sumut I meliputi daerah Kota Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi.

Trimedya Panjaitan dan Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus lolos dari Dapil Sumut II yaitu daerah Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padangsidempuan, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Padanglawas, Padanglawas Utara.

Sedangkan, Djarot Saiful Hidayat dan Junimart Girsang lolos dari Dapil Sumut 3 yakni, Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kabupaten Tanah Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kota Siantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batubara, Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai.

“Mengenai angka perolehan suara, kita belum bisa memberikan data valid. Karena perhitungan suara masih berlangsung sampai sekarang. Tapi Yasona, Djarot, dan Sihar itu pasti lolos,” ujar Japorman.

Japorman menjelaskan, tahun 2014 lalu PDIP meraih 2 kursi kursi ke DPR RI, yaitu Sofyan Tan dan Irmadi Lubis. Kemudian 1 kursi dari Dapil Sumut II, yaitu Trimedya Panjaitan. Dari 1 kursi dari Dapil Sumut III, untuk Junimart Girsang. “Sedangkan Pemilu tahun ini, kami yakin dapat minimal 2 kursi dari ketiga dapil di Sumut. Bahkan mungkin lebih dari dua kursi dari Dapil Sumut I,” terang Japorman.

Namun demikian, PDIP tetap akan menunggu hasil resmi dari KPU.

Golkar Yakin Menyamai PDIP

Di sisi lain, Golkar Sumut yang berada di posisi dua versi real count sementara KPU, yakin mampu mengalahkan perolehan suara PDI Perjuangan di Dapil Sumut II dan Sumut III.

“Perolehan suara (real count KPU, red) itu ‘kan masih sedikit. Kita yakin suara Golkar akan mampu melampaui suara PDI Perjuangan. Setidaknya menyamai,” ucap sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir, kepada Sumut Pos, Jumat (26/4).

Untuk target Golkar di Sumut II dan III, Riza mengatakan optimis memperoleh dua kursi di Senayan. “Sama seperti periode lalu, kami yakin tahun ini akan kembali memenangkan dua kursi untuk tingkat DPR RI dari Dapil Sumut III. Begitupun dengan Sumut II. Suara partai Golkar di Sumut terlihat sangat stabil, bukan hanya di Dapil Sumut III, tetapi di Dapil Sumut I dan II juga,” jelas Riza.

Mengenai nama-nama caleg partai Golkar yang bakal duduk di kursi DPR RI, Riza mengatakan belum bisa diketahui.

“Saya fikir kita belum layak membicarakan hal itu, di saat KPU masih melakukan penghitungan suara. Semua kader Golkar yang maju dalam kontestasi pemilu pada tahun ini merupakan kader-kader terbaik. Jadi siapapun yang akan dipilih oleh rakyat, maka dia pantas untuk menjadi wakil rakyat,” ungkap Riza.

Pengamat: Masih Masuk Akal

Menanggapi klaim PDIP dan Golkar, pengamat sosial politik dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Warjio mengatakan, klaim tersebut masih masuk akal.

“Saat ini PDI Perjuangan merupakan partai penguasa di pemerintahan. Presiden Jokowi merupakan salah satu kader terbaik mereka. Sosok pak Jokowi sedikit banyaknya pasti berpengaruh terhadap naiknya suara PDIP secara signifikan,” kata Warjio.

Pengaruh itu terlihat dari suara capres Jokowi yang sejalan dengan perolehan suara yang diperoleh PDI Perjuangan, dalam hitungan sementara Real Count KPU saat ini.

“Jadi wajar-wajar saja kalau mereka mengklaim akan meraih kursi lebih banyak di DPR RI pada tahun ini dibandingkan 2014 lalu. Karena memang perolehan suara PDI Perjuangan juga cukup baik tahun ini. Namun begitu, tunggulah hasil penghitungan resmi KPU selesai. Itu lebih baik.” tutupnya.

Tentang klaim partai Golkar, Dr. Warjio mengatakan, target dua kursi untuk setiap Dapil Sumut, juga maish realistis. Pasalnya, Sumatera Utara selama ini termasuk salah satu lumbung suara partai Golkar di tingkat nasional.

“Sekalipun tidak sedang menduduki posisi puncak dalam perebutan suara pemilih pada pemilu 2019 ini, Golkar diyakini masih cukup kuat di Sumut. Terbukti perolehan suara Golkar cukup baik pada Real Count KPU,” kata Warjio.

Hal yang membuat Golkar mampu memperoleh suara sinifikan di Sumut, menurut Warjio, tidak terlepas dari pengalaman partai Golkar sebagai salah satu partai peserta pemilu yang telah lama mengikuti persaingan dalam pemilu.

“Partai Golkar juga sarat pengalaman sebagai partai yang berkali-kali memenangkan persaingan perolehan suara di ajang pemilu,” tutupnya.

PDIP 11 Kursi di DPRD Medan

Untuk DPRD Medan, PDIP memprediksi perolehan 11 kursi. Prediksi tersebut disebut karena masyarakat masih percaya dengan kinerja PDIP yang nyata.

“Prediksi kita naik dari periode sebelumnya (Pileg 2014). Yakni dari 9 menjadi 11 kursi,” ujar Bendahara DPC PDIP Kota Medan, Boydo HK Panjaitan, Jumat (26/4).

Prediksi 11 kursi itu dengan rincian dapil I tiga kursi, dapil II sampai V masing-masing 2 kursi. “Dengan demikian, otomatis kursi pimpinan DPRD Medan masih dipegang PDIP,” katanya.

Tentang hasil perhitungan suara yang diperoleh PDIP di Medan, Ketua Komisi C DPRD Medan mengaku belum mendapat rekapitulasi. “Penghitungan masih terus dilakukan di lapangan,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Medan, Salman Alfarisi, mengklaim perolehan suara PKS naik pada Pileg 2019 ini. Dengan kata lain, bakal ada peningkatan jumlah perolehan kursi PKS di DPRD Medan, dari semula 5 menjadi 8 kursi.

“Untuk dapil I dan V kami pastikan bisa dapat 2 kursi masing-masing. Dapil II dan III masing-masing 1 kursi. Sedangkan dapil IV dua kursi, karena suara yang didapat lebih dari 30 ribu,” ujarnya.

Untuk itu, PKS juga bisa mendapat jatah satu kursi pimpinan dewan. “Mudah-mudahan tercapai. Saat ini kita menjaga suara PKS dan calon anggota legislatifnya agar tidak dicurangi,” pungkasnya.

Berbeda dengan PDIP dan PKS, Partai Demokrat cenderung pesimis. Ketua DPD Kota Medan Partai Demokrat, Burhanuddin Sitepu mengatakan, prediksi perolehan kursi mereka di DPRD Medan tidak akan mencapai target. “Enggak mencapai target karena antusiasme masyarakat lebih cenderung terhadap Pilpres ketimbang Pileg. Para caleg tidak optimis lantaran masyarakat banyak kosong yang memilih,” ujarnya.

Selain itu, sambung Burhanuddin, ada faktor lain yang membuat suara Demokrat turun. Yakni kecenderungan masyarakat memilih siapa yang memberi. “Masyarakat menunggu ada yang memberi baru memilih,” katanya.

Oleh karenanya, dia memprediksi suara yang akan diraih keseluruhan caleg Demokrat tak sampai 30 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kota Medan sekitar 1,6 juta lebih. “Kalau jumlah kursi, kita optimis tetap 5 kursi seperti periode Pileg 2014. Tetapi dari perolehan suara, mengalami penurunan,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua DPD Golkar Kota Medan, Syaf Lubis belum mau membeberkan prediksi perolehan kursinya. Syaf beralasan, pihaknya masih belum mendapat informasi pasti. “Jadi saya belum berani prediksi perolehan kursi di DPRD Medan,” ujarnya singkat.

Gerindra Pertahankan Kursi Pimpinan

Di Binjai, Partai Gerindra berhasil menghimpun sebanyak 16.971 suara, berdasarkan data KPU melalui Tim Situng hingga pukul 16.15 WIB kemarin. Jumlah itu berasal dari data yang masuk sebanyak 593 TPS dari total 715 TPS.

Karenanya, partai besutan calon presiden nomor urut 02 ini memprediksi potensi adanya penambahan jatah kursi pada 2019 di Gedung DPRD Binjai.

Tahun 2014 lalu, Partai Gerindra mendapat 4 kursi. Pada 2019 ini, Partai Gerindra diprediksi akan bertambah jatah kursi. Yakni sebanyak 5 kursi. “Potensi suara besar. Lima kursi,” jelas Ketua DPC Partai Gerindra Kota Binjai, Agus Supriantono, Jumat (26/4).

Artinya, Partai Gerindra berhasil mempertahankan kursi unsur pimpinan di Gedung Rakyat. Sebelumnya Partai Gerindra memperoleh 4 kursi di DPRD Kota, masing-masing 1 kursi di 4 Dapil.

Menurut Wakil Ketua DPRD Binjai periode 2014-2019 ini, Dapil 2 Binjai Utara diprediksi akan mendapat jatah sebanyak 2 kursi. Karena Partai Gerindra di Dapil 2 Binjai Utara telah menghimpun 7.155 suara, dengan persentase suara masuk mencapai 98 persen.

“Terima kasih kepada masyarakat Kota Binjai yang sudah memberikan amanah kepada Partai Gerindra. Tanpa masyarakat, suara Partai Gerindra tak akan meroket,” katanya.

Golkar Asahan Raih 8 Kursi

Di Asahan, Partai Golkar berhasil merebut delapan kursi DPRD Kabupaten. Dari delapan kursi itu, tiga kursi diprediksi untuk Ripy Hamdani, Benteng Panjaitan, dan Emaris.

“Baru tiga nama itu yang saya tahu pasti lolos. Selebihnya saya lupa,” bilang Ketua Harian Golkar Asahan, Mapilindo, M.Pd kepada Sumut Pos, Jumat (26/4).

Pemilu 2014, Partai Golkar Asahan juga meraih suara terbanyak, yang diraih H. Benteng Panjaitan. “Tapi pemilu tahun 2019 ini, saya kurang tahu berapa suara Benteng. Kita masih menunggu hasil Rekapitulasi dari KPU Asahan,” kata Mapilindo.

Ketua PKS Kabupaten Asahan, Muttakin, menyebutkan PKS Asahan berhasil meraih tiga kursi di DPRD. Ketiga kursi itu untuk H. Hendrik Siregar, Alimin, dan terakhir antara Muttakin atau Ikhawan.

“Kedua terakhir masih rancu. Soalnya beda suaranya tipis,”katanya

Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Asahan yang telah mempercayai PKS untuk dapat duduk di DPRD Asahan. “Tanpa dukungan dan doa dari masyarakat, PKS tentu tidak dapat meraih tiga kursi,” katanya. (mag-1/ris/ted/omi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/