30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Sang Ibu Mimpi Seram sebelum Melahirkan

Foto: jon/PM Camat Sawit Seberang, M Suhaimi SStp, memberi bantuan kepada orangtua Fadli, bocah 4 tahun yang lahir tanpa anus dan buah zakar, hingga perutnya membuncit, Selasa (26/5/2015).
Foto: jon/PM
Camat Sawit Seberang, M Suhaimi SStp, memberi bantuan kepada orangtua Fadli, bocah 4 tahun yang lahir tanpa anus dan buah zakar, hingga perutnya membuncit, Selasa (26/5/2015).

SUMUTPOS.CO – Selama 9 bulan mengandung Fadli, Sriyani mengaku tak ada merasakan hal-hal aneh. Hanya saja, tak pasti berkaitan atau tidak, beberapa hari sebelum melahirkan, wanita yang terus menangis melihat kondisi putranya itu mengaku mimpi didatangi wanita berjubah putih dengan mulut berdarah.

Dikisahkan Sriyani, dalam mimpi itu dia dan beberapa temannya tengah berada di sebuah rumah kosong. Saat itu, mereka tiba-tiba didatangi sosok wanita berjubah putih yang dari mulutnya keluar darah segar yang sangat banyak. Anehnya, wanita gaib itu hanya melotot kepada Sriyani.

“Wanita itu hanya melihat ke arahku. Teman-temanku yang lain tak dia gubris. Dari mulut perempuan itu keluar darah banyak bang, sehingga aku dan kawan-kawanku takut,” cerita Sriyani.

Karena tak ingin menambah beban pikiran, mimpi menyeramkan itu tak pernah diceritakan Sriyani pada siapun, termasuk suminya.

Ditanya apakah rutin memeriksakan kehamilannya? Sriyani mengaku sering memeriksakannya ke posyandu dan puskemas. “Kalau periksa aku sering kok bang. Tidak ada masalah tiap kali diperiksa dan bahkan aku juga sudah pernah USG ke Rumah Sakit Batang Serangan, dan kata dokter yang meriksa itu anakku normal dan sehat,” kenangnya.

Meski normal dan sehat, tapi saat ini dokter mengatakan anak yang dikandungnya berjenis kelamin perempuan.”Katanya anakku perempuan. Makanya suamiku juga agak lemas, karena dia pingin anak laki-laki. Tapi saat lahir, nyatanya anak kami laki-laki,” ujarnya.

Singkat cerita, Jumat Legi tanggal 27 Mei 2011 pukul 5.30 WIB, Sriyani pun melahirkan seorang anak laki-laki. “Suami saya senang kali gitu tau yang lahir laki-laki. Tapi kegembiraan suamiku dan juga semua keluarga sirna ketika tau kalau anakku itu ada kelainannya,” lirih Sri yang kembali menangis tersedu.

“Sejak itulah kami merahasiakan kekurangan anakku itu sama siapapun bang,dan memang mungkin ini sudah menjadi suratan takdir dari Allah kami seperti ini,” tandasnya sembari menarik nafas panjang. (jon/deo)

Foto: jon/PM Camat Sawit Seberang, M Suhaimi SStp, memberi bantuan kepada orangtua Fadli, bocah 4 tahun yang lahir tanpa anus dan buah zakar, hingga perutnya membuncit, Selasa (26/5/2015).
Foto: jon/PM
Camat Sawit Seberang, M Suhaimi SStp, memberi bantuan kepada orangtua Fadli, bocah 4 tahun yang lahir tanpa anus dan buah zakar, hingga perutnya membuncit, Selasa (26/5/2015).

SUMUTPOS.CO – Selama 9 bulan mengandung Fadli, Sriyani mengaku tak ada merasakan hal-hal aneh. Hanya saja, tak pasti berkaitan atau tidak, beberapa hari sebelum melahirkan, wanita yang terus menangis melihat kondisi putranya itu mengaku mimpi didatangi wanita berjubah putih dengan mulut berdarah.

Dikisahkan Sriyani, dalam mimpi itu dia dan beberapa temannya tengah berada di sebuah rumah kosong. Saat itu, mereka tiba-tiba didatangi sosok wanita berjubah putih yang dari mulutnya keluar darah segar yang sangat banyak. Anehnya, wanita gaib itu hanya melotot kepada Sriyani.

“Wanita itu hanya melihat ke arahku. Teman-temanku yang lain tak dia gubris. Dari mulut perempuan itu keluar darah banyak bang, sehingga aku dan kawan-kawanku takut,” cerita Sriyani.

Karena tak ingin menambah beban pikiran, mimpi menyeramkan itu tak pernah diceritakan Sriyani pada siapun, termasuk suminya.

Ditanya apakah rutin memeriksakan kehamilannya? Sriyani mengaku sering memeriksakannya ke posyandu dan puskemas. “Kalau periksa aku sering kok bang. Tidak ada masalah tiap kali diperiksa dan bahkan aku juga sudah pernah USG ke Rumah Sakit Batang Serangan, dan kata dokter yang meriksa itu anakku normal dan sehat,” kenangnya.

Meski normal dan sehat, tapi saat ini dokter mengatakan anak yang dikandungnya berjenis kelamin perempuan.”Katanya anakku perempuan. Makanya suamiku juga agak lemas, karena dia pingin anak laki-laki. Tapi saat lahir, nyatanya anak kami laki-laki,” ujarnya.

Singkat cerita, Jumat Legi tanggal 27 Mei 2011 pukul 5.30 WIB, Sriyani pun melahirkan seorang anak laki-laki. “Suami saya senang kali gitu tau yang lahir laki-laki. Tapi kegembiraan suamiku dan juga semua keluarga sirna ketika tau kalau anakku itu ada kelainannya,” lirih Sri yang kembali menangis tersedu.

“Sejak itulah kami merahasiakan kekurangan anakku itu sama siapapun bang,dan memang mungkin ini sudah menjadi suratan takdir dari Allah kami seperti ini,” tandasnya sembari menarik nafas panjang. (jon/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/