26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Dampak Parit Tersumbat Sampah, Sejumlah Kelurahan dan Desa di Babalan Digenangi Air

BANJIR: Jalan Melur Berandan Timur Baru digenangi air. Kondisi ini diakibatkan tidak adanya saluran air dan parit tersumbat sampah, (19/9).

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – intensitas hujan yang cukup tinggi, membuat sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Babalan, digenangi air. Kondisi itu dinilai karena aliran parit banyak yang tersumbat, bahkan sama sekali tak memiliki parit.

“Akibat parit-parit tumpat dengan berbagai kotoran seperti sampah-sampah bekas makanan, plastik dan tumpukan tanah yang telah mengeras, air hujan tidak mengalir, alhasil air menggenangi ruas jalan-jalan, rumah penduduk,” kata Drs As Effendy, pemerhati lingkungan di wilayah Teluk Aru Langkat kepada Sumut Pos, baru-baru ini.

Effendy menilai, infrastruktur di Kecamatan Babalan Pangkalan Berandan bermasalah. “Ditemukan banyaknya pemukiman warga yang sama sekali tidak memiliki parit. Ada parit tapi tumpat. Kondisi ini semakin parah jika musim penghujan. Air tidak mengalir hingga mengakibatkan badan jalan dan pemukiman warga kebanjiran,”terangnya.

As.Effendy mencontohkan beberapa daerah yang rawan banjir bila musim hujan adalah Gang Amal lingkungan 2 Berandan Barat, Jalan Melur, Gang H. Tahir, Jalan Cempaka dibawah rel kereta api, Kelurahan Berandan Timur Baru.

“Gang wakaf , Gang Umar Desa Pelawi Selatan dan lain-lain masih cukup banyak lagi.”ungkapnya.

Menurut Drs. As. Effendy, bila kondisi seperti ini tidak mendapat perhatian serius dari Pemkab Langkat terkhusus dari Kelurahan, Desa maupun Kecamatan, dipastikan akan sangat berdampak bagi warga masyarakat di sekitarnya.

“Karena itu Pemerintah Kabupaten Langkat dimulai dari level Desa, Lurah dan Camat sangat diminta kepekaannya terhadap kondisi lingkungan baik pemukiman warga maupun kondisi parit yang tersumbat atau kondisi daerah yang tak memiliki parit-parit kanan-kiri jalan”pintanya.

Kades Pelawi Selatan, Muhammaf Rizal, Lurah Betandan Barat Musa Pasaribu dan Berandan Timur Baru, Asyari Siregar termasuk Camat Babalan Yafizham mengamini keadaan parit yang kotor dan tersumbat itu.

Dikatakannya, pihak Desa, Kelurahan dan Kecamatan telah berulangkali menyerukan untuk bergotong-royong membersihkannya. Bahkan warga diimbau untuk tidak membuang sampah ke dalam parit.

“Kenyataannya, hari ini dibersihkan, esok lusa sampahnya menimbun lagi, berbagai kotoran masuk ke dalam parit, akhirnya parit tersumbat dan airpun tergenang di jalan-jalan dan di halaman rumah warga,”pungkasnya.

Terkait ketiadaan parit di beberapa tempat baik di Desa ataupun di Kelurahan, Camat Babalan menegaskan pihaknya sudah mengusulkan dalam musrenbang Kecamatan.

“Mudah-mudahan usulan tersebut akan direaliasi Pemkab Langkat dalam tahun ini bangda, kita tunggu dan berdoa saja,” ujar Yafizham (yas/han)

BANJIR: Jalan Melur Berandan Timur Baru digenangi air. Kondisi ini diakibatkan tidak adanya saluran air dan parit tersumbat sampah, (19/9).

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – intensitas hujan yang cukup tinggi, membuat sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Babalan, digenangi air. Kondisi itu dinilai karena aliran parit banyak yang tersumbat, bahkan sama sekali tak memiliki parit.

“Akibat parit-parit tumpat dengan berbagai kotoran seperti sampah-sampah bekas makanan, plastik dan tumpukan tanah yang telah mengeras, air hujan tidak mengalir, alhasil air menggenangi ruas jalan-jalan, rumah penduduk,” kata Drs As Effendy, pemerhati lingkungan di wilayah Teluk Aru Langkat kepada Sumut Pos, baru-baru ini.

Effendy menilai, infrastruktur di Kecamatan Babalan Pangkalan Berandan bermasalah. “Ditemukan banyaknya pemukiman warga yang sama sekali tidak memiliki parit. Ada parit tapi tumpat. Kondisi ini semakin parah jika musim penghujan. Air tidak mengalir hingga mengakibatkan badan jalan dan pemukiman warga kebanjiran,”terangnya.

As.Effendy mencontohkan beberapa daerah yang rawan banjir bila musim hujan adalah Gang Amal lingkungan 2 Berandan Barat, Jalan Melur, Gang H. Tahir, Jalan Cempaka dibawah rel kereta api, Kelurahan Berandan Timur Baru.

“Gang wakaf , Gang Umar Desa Pelawi Selatan dan lain-lain masih cukup banyak lagi.”ungkapnya.

Menurut Drs. As. Effendy, bila kondisi seperti ini tidak mendapat perhatian serius dari Pemkab Langkat terkhusus dari Kelurahan, Desa maupun Kecamatan, dipastikan akan sangat berdampak bagi warga masyarakat di sekitarnya.

“Karena itu Pemerintah Kabupaten Langkat dimulai dari level Desa, Lurah dan Camat sangat diminta kepekaannya terhadap kondisi lingkungan baik pemukiman warga maupun kondisi parit yang tersumbat atau kondisi daerah yang tak memiliki parit-parit kanan-kiri jalan”pintanya.

Kades Pelawi Selatan, Muhammaf Rizal, Lurah Betandan Barat Musa Pasaribu dan Berandan Timur Baru, Asyari Siregar termasuk Camat Babalan Yafizham mengamini keadaan parit yang kotor dan tersumbat itu.

Dikatakannya, pihak Desa, Kelurahan dan Kecamatan telah berulangkali menyerukan untuk bergotong-royong membersihkannya. Bahkan warga diimbau untuk tidak membuang sampah ke dalam parit.

“Kenyataannya, hari ini dibersihkan, esok lusa sampahnya menimbun lagi, berbagai kotoran masuk ke dalam parit, akhirnya parit tersumbat dan airpun tergenang di jalan-jalan dan di halaman rumah warga,”pungkasnya.

Terkait ketiadaan parit di beberapa tempat baik di Desa ataupun di Kelurahan, Camat Babalan menegaskan pihaknya sudah mengusulkan dalam musrenbang Kecamatan.

“Mudah-mudahan usulan tersebut akan direaliasi Pemkab Langkat dalam tahun ini bangda, kita tunggu dan berdoa saja,” ujar Yafizham (yas/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/