30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Capaian Vaksinasi Covid-19 di Daerah Rata-rata 50 Persen, Gubsu Optimis Herd Immunity Tercapai

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi optimis kekebalan kelompok (herd immunity) tercapai di Sumut pada akhir tahun 2021. Dengan begitu, penyebaran Covid-19 di provinsi ini bisa lebih cepat ditekan Hingga akhir Oktober 2021, capaian vaksinasi Covid-19 di kabupaten/kota se-Sumut rata-rata mencapai 50 persen. Salah satu kuncinya, menurut Edy Rahmayadi, adalah kerja sama yang kuat antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah pusat, TNI, Polri, serta masyarakat.

VAKSINASI: Gubsu Edy Rahmayadi bersama Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak meninjau vaksinasi massal yang digelar Arbituren AKABRI ’90 di Stadion mini USU, Selasa (26/10).

“Ini berkat kerja keras kita semua, pemerintah dan masyarakat. Saya optimis Sumut mampu mencapai herd immunity di akhir tahun sesuai dengan target yang diberikan Presiden RI,” kata Edy Rahmayadi usai acara puncak Peringatan 31 Tahun Pengabdian Arbituren AKABRI ‘90 di Stadion Mini USU, Jalan Dokter Mansyur, Medan, Selasa (26/10).

Acara tersebut juga diisi dengan kegiatan vaksinasi Covid-19 secara massal dengan target 126 ribu orang.

Vaksinasi ini dilakukan di 135 titik vaksinasi massal untuk umum, 61 titik vaksinasi khusus pelajar dan 90 titik door to door selama lima hari dengan sasaran lansia, pelajar, difabel dan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). “Saya sangat berterima kasih kepada TNI dan Polri yang terus bekerja keras khususnya angkatan 90 untuk menekan laju penyebaran Covid-19, kegiatan ini tentu sangat membantu kita melawan Covid-19. Bila semangat sinergitas ini terus kita jaga saya sangat optimis kita cepat pulih dari pandemi,” tegas Edy.

Walau begitu Edy Rahmayadi tetap mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menjaga protokol kesehatan agar peningkatan kasus Covid-19 di Sumut tidak terulang kembali. “Agustus per hari kasus kita sampai di angka 2000-an, sekarang 31 orang, jauh rentangnya. Jangan sampai terulang lagi peningkatan kasus dua bulan lalu, berat menghadapinya,” terang Edy Rahmayadi, usai acara yang dilakukan se-Indonesia secara virtual tersebut.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto memberikan apresiasi kepada Provinsi Sumut karena telah mencapai target vaksinasi di Bulan Oktober. Dia berharap agar target 70 persen masyarakat sudah divaksin Bulan Desember bisa tercapai. “Saya sangat apresiasi kinerja rekan-rekan di Sumut, ini menunjukkan sinergitas yang kuat. Mudah-mudahan Desember target kita 70 persen tercapai. Dan tentunya vaksinasi kita juga menyasar daerah-daerah yang saat ini tingkat vaksinasinya masih rendah,” kata Panglima TNI.

Sementara itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo melalui teleconference dari Mabes Polri mengingatkan agar waspada pada libur Natal dan Tahun baru. Menurut keterangannya, sampai saat ini masih ada 105 kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. “Beberapa negara masih meningkat angkanya, Inggris, beberapa negara tetangga kita. Kita sangat bersyukur masih bisa mengendalikannya, PON yang awalnya kita prediksikan bisa membuat peningkatan bisa kita kendalikan. Jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia,” tegas Kapolri.

Acara Peringatan 31 Tahun Pengabdian Arbituren AKABRI ‘90 di Stadion Mini USU dihadiri langsung Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Kabinda Sumut Brigjen TNI Asep Jauhari Puja Laksana, Staf Ahli Sosial Politik Kapolri Irjen Pol Tomsi Tohir Balaw dan Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Forkopimda Sumut. Hadir juga secara virtual Kapolres dan Dandim serta OPD terkait se-Sumut.

Vaksinasi di Medan Capai 66,19 Persen

Terpisah, Wali Kota Medan Bobby Nasution, menyatakan, Pemko Medan terus melakukan akselerasi dan percepatan Vaksinasi Covid-19 kepada 1,9 juta warga Kota Medan yang memenuhi syarat atau masuk dalam kategori penerima vaksin Covid-19. Hingga Senin (25/10) sore, jumlah warga Kota Medan yang telah divaksinasi Covid-19 minimal satu kali suntikan, telah mencapai 66,19 persen. Secara keseluruhan atau cakupan vaksinasi I, II, dan III sudah mencapai 56,07 persen.

“Saat ini total cakupan vaksinasi I, II, dan III sudah mencapai 56,07 persen dari target 1,9 juta warga Kota Medan. Suntikan I sebanyak 66,19 persen, suntikan II 45,15 persen, dan suntikan III sebanyak 0,8 persen,” ucap Bobby, Senin (20/10) petang.

Ditegaskan Bobby, hal itu dilakukan sebagai keseriusan Pemko Medan dalam menjalankan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam pertemuan bersama Gubernur, Bupati, dan Wali Kota melalui video conference, Senin (25/10) petang. “Sesuai arahan Presiden RI Jokowi yang disampaikan dalam video conference tadi, Pemerintah kota Medan tentunya akan terus melakukan akselerasi vaksinasi di Kota Medan,” ujarnya.

Selain percepatan vaksinasi bagi masyarakat, Pemko Medan juga terus mengawasi proses berjalannya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Untuk itu, Pemko Medan juga terus mendorong vaksinasi bagi pelajar. “Ini dilakukan agar siswa, guru, maupun tenaga kependidikan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Bobby Nasution juga mengungkapkan, Pemko Medan tetap mewaspadai lonjakan kasus gelombang III. “Tentunya upaya ini membutuhkan kolaborasi dan partisipasi dari berbagai kalangan, terutama dari masyarakat Kota Medan,” ungkapnya.

Bertahan di Zona Kuning

Selama sebulan, kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara mempertahankan tren positif perkembangan penanganan Covid-19. Seluruh daerah atau 33 kabupaten/kota di Sumut bertahan di zona kuning (risiko rendah) penyebaran Covid-19. Zonasi kuning penyebaran Covid-19 di Sumut tersebut, berdasarkan data yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 melalui website resminya https://covid19.go.id/peta-risiko. Tercatat, sejak akhir bulan September hingga 24 Oktober, daerah Sumut konsisten berada di zona kuning. Namun demikian, hampir sebulan penuh itu juga, daerah di Sumut tidak ada yang masuk dalam zona hijau (tidak ada kasus).

Peta zonasi Covid-19 dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya.

Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20 persen jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengakui kondisi perkembangan Covid-19 saat ini jauh lebih baik. Meski angka kasus baru terkonfirmasi positif terus bertambah, tetapi tidak lagi melonjak signifikan. “Sudah sangat turun jauh dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya. Di bulan Agustus, angka kasus baru penularan virus corona terkonfirmasi sampai 2.047 orang (dalam sehari). Namun, saat ini sudah turun drastis dimana hari ini angka kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi hanya 31 orang,” ujar Edy saat memberikan sambutan di Sekolah Sultan Iskandar Muda, Medan, ketika mendampingi Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim, Selasa (26/10).

Dengan menurunnya angka penularan Covid-19, Edy menyebutkan, bisa lebih leluasa dalam beraktivitas. Begitu juga dengan tenaga kesehatan di rumah sakit dalam menangani pasien corona. “Kondisi ini harus betul-betul dipertahankan, jangan sampai terulang lagi (seperti di bulan Agustus) karena begitu berat menghadapi dan mengatasinya,” ucap dia.

Edy meminta kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga mengikuti vaksinasi. “Tadi malam (Senin malam) saya mengikuti rapat bersama presiden secara daring, beliau memerintahkan bahwasanya paling tidak 50 persen (capaian vaksinasi) setiap provinsi sampai akhir bulan Oktober. Saat ini, Sumut sudah mencapai angka vaksinasi sekitar 42 persen. Artinya, masih ada kekurangan 8 persen yang harus dikejar,” kata Edy.

Selain itu, lanjut Edy, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan di akhir Desember tahun ini setiap provinsi harus mencapai angka vaksinasi 70 persen. “Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah menggelar vaksinasi secara massal untuk masyarakat. Semoga pandemi bisa bisa cepat berakhir,” tandasnya. (prn/map/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi optimis kekebalan kelompok (herd immunity) tercapai di Sumut pada akhir tahun 2021. Dengan begitu, penyebaran Covid-19 di provinsi ini bisa lebih cepat ditekan Hingga akhir Oktober 2021, capaian vaksinasi Covid-19 di kabupaten/kota se-Sumut rata-rata mencapai 50 persen. Salah satu kuncinya, menurut Edy Rahmayadi, adalah kerja sama yang kuat antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah pusat, TNI, Polri, serta masyarakat.

VAKSINASI: Gubsu Edy Rahmayadi bersama Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak meninjau vaksinasi massal yang digelar Arbituren AKABRI ’90 di Stadion mini USU, Selasa (26/10).

“Ini berkat kerja keras kita semua, pemerintah dan masyarakat. Saya optimis Sumut mampu mencapai herd immunity di akhir tahun sesuai dengan target yang diberikan Presiden RI,” kata Edy Rahmayadi usai acara puncak Peringatan 31 Tahun Pengabdian Arbituren AKABRI ‘90 di Stadion Mini USU, Jalan Dokter Mansyur, Medan, Selasa (26/10).

Acara tersebut juga diisi dengan kegiatan vaksinasi Covid-19 secara massal dengan target 126 ribu orang.

Vaksinasi ini dilakukan di 135 titik vaksinasi massal untuk umum, 61 titik vaksinasi khusus pelajar dan 90 titik door to door selama lima hari dengan sasaran lansia, pelajar, difabel dan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). “Saya sangat berterima kasih kepada TNI dan Polri yang terus bekerja keras khususnya angkatan 90 untuk menekan laju penyebaran Covid-19, kegiatan ini tentu sangat membantu kita melawan Covid-19. Bila semangat sinergitas ini terus kita jaga saya sangat optimis kita cepat pulih dari pandemi,” tegas Edy.

Walau begitu Edy Rahmayadi tetap mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menjaga protokol kesehatan agar peningkatan kasus Covid-19 di Sumut tidak terulang kembali. “Agustus per hari kasus kita sampai di angka 2000-an, sekarang 31 orang, jauh rentangnya. Jangan sampai terulang lagi peningkatan kasus dua bulan lalu, berat menghadapinya,” terang Edy Rahmayadi, usai acara yang dilakukan se-Indonesia secara virtual tersebut.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto memberikan apresiasi kepada Provinsi Sumut karena telah mencapai target vaksinasi di Bulan Oktober. Dia berharap agar target 70 persen masyarakat sudah divaksin Bulan Desember bisa tercapai. “Saya sangat apresiasi kinerja rekan-rekan di Sumut, ini menunjukkan sinergitas yang kuat. Mudah-mudahan Desember target kita 70 persen tercapai. Dan tentunya vaksinasi kita juga menyasar daerah-daerah yang saat ini tingkat vaksinasinya masih rendah,” kata Panglima TNI.

Sementara itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo melalui teleconference dari Mabes Polri mengingatkan agar waspada pada libur Natal dan Tahun baru. Menurut keterangannya, sampai saat ini masih ada 105 kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. “Beberapa negara masih meningkat angkanya, Inggris, beberapa negara tetangga kita. Kita sangat bersyukur masih bisa mengendalikannya, PON yang awalnya kita prediksikan bisa membuat peningkatan bisa kita kendalikan. Jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia,” tegas Kapolri.

Acara Peringatan 31 Tahun Pengabdian Arbituren AKABRI ‘90 di Stadion Mini USU dihadiri langsung Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Kabinda Sumut Brigjen TNI Asep Jauhari Puja Laksana, Staf Ahli Sosial Politik Kapolri Irjen Pol Tomsi Tohir Balaw dan Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Forkopimda Sumut. Hadir juga secara virtual Kapolres dan Dandim serta OPD terkait se-Sumut.

Vaksinasi di Medan Capai 66,19 Persen

Terpisah, Wali Kota Medan Bobby Nasution, menyatakan, Pemko Medan terus melakukan akselerasi dan percepatan Vaksinasi Covid-19 kepada 1,9 juta warga Kota Medan yang memenuhi syarat atau masuk dalam kategori penerima vaksin Covid-19. Hingga Senin (25/10) sore, jumlah warga Kota Medan yang telah divaksinasi Covid-19 minimal satu kali suntikan, telah mencapai 66,19 persen. Secara keseluruhan atau cakupan vaksinasi I, II, dan III sudah mencapai 56,07 persen.

“Saat ini total cakupan vaksinasi I, II, dan III sudah mencapai 56,07 persen dari target 1,9 juta warga Kota Medan. Suntikan I sebanyak 66,19 persen, suntikan II 45,15 persen, dan suntikan III sebanyak 0,8 persen,” ucap Bobby, Senin (20/10) petang.

Ditegaskan Bobby, hal itu dilakukan sebagai keseriusan Pemko Medan dalam menjalankan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam pertemuan bersama Gubernur, Bupati, dan Wali Kota melalui video conference, Senin (25/10) petang. “Sesuai arahan Presiden RI Jokowi yang disampaikan dalam video conference tadi, Pemerintah kota Medan tentunya akan terus melakukan akselerasi vaksinasi di Kota Medan,” ujarnya.

Selain percepatan vaksinasi bagi masyarakat, Pemko Medan juga terus mengawasi proses berjalannya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Untuk itu, Pemko Medan juga terus mendorong vaksinasi bagi pelajar. “Ini dilakukan agar siswa, guru, maupun tenaga kependidikan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Bobby Nasution juga mengungkapkan, Pemko Medan tetap mewaspadai lonjakan kasus gelombang III. “Tentunya upaya ini membutuhkan kolaborasi dan partisipasi dari berbagai kalangan, terutama dari masyarakat Kota Medan,” ungkapnya.

Bertahan di Zona Kuning

Selama sebulan, kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara mempertahankan tren positif perkembangan penanganan Covid-19. Seluruh daerah atau 33 kabupaten/kota di Sumut bertahan di zona kuning (risiko rendah) penyebaran Covid-19. Zonasi kuning penyebaran Covid-19 di Sumut tersebut, berdasarkan data yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 melalui website resminya https://covid19.go.id/peta-risiko. Tercatat, sejak akhir bulan September hingga 24 Oktober, daerah Sumut konsisten berada di zona kuning. Namun demikian, hampir sebulan penuh itu juga, daerah di Sumut tidak ada yang masuk dalam zona hijau (tidak ada kasus).

Peta zonasi Covid-19 dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya.

Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20 persen jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengakui kondisi perkembangan Covid-19 saat ini jauh lebih baik. Meski angka kasus baru terkonfirmasi positif terus bertambah, tetapi tidak lagi melonjak signifikan. “Sudah sangat turun jauh dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya. Di bulan Agustus, angka kasus baru penularan virus corona terkonfirmasi sampai 2.047 orang (dalam sehari). Namun, saat ini sudah turun drastis dimana hari ini angka kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi hanya 31 orang,” ujar Edy saat memberikan sambutan di Sekolah Sultan Iskandar Muda, Medan, ketika mendampingi Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim, Selasa (26/10).

Dengan menurunnya angka penularan Covid-19, Edy menyebutkan, bisa lebih leluasa dalam beraktivitas. Begitu juga dengan tenaga kesehatan di rumah sakit dalam menangani pasien corona. “Kondisi ini harus betul-betul dipertahankan, jangan sampai terulang lagi (seperti di bulan Agustus) karena begitu berat menghadapi dan mengatasinya,” ucap dia.

Edy meminta kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga mengikuti vaksinasi. “Tadi malam (Senin malam) saya mengikuti rapat bersama presiden secara daring, beliau memerintahkan bahwasanya paling tidak 50 persen (capaian vaksinasi) setiap provinsi sampai akhir bulan Oktober. Saat ini, Sumut sudah mencapai angka vaksinasi sekitar 42 persen. Artinya, masih ada kekurangan 8 persen yang harus dikejar,” kata Edy.

Selain itu, lanjut Edy, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan di akhir Desember tahun ini setiap provinsi harus mencapai angka vaksinasi 70 persen. “Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah menggelar vaksinasi secara massal untuk masyarakat. Semoga pandemi bisa bisa cepat berakhir,” tandasnya. (prn/map/ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/