30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Jelang PTM Juli Mendatang: Vaksinasi Guru di Medan Segera Tuntas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Proses vaksinasi Covid-19 di Kota Medan masih terus berjalan. Saat ini, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan terus fokus menuntaskan vaksinasi kepada para pelayanan publik dan masyarakat lanjut usia (lansia) di Kota Medan, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

VAKSINASI: Vaksinasi Covid-19-Ilustrasi.

“Alhamdulillah vaksinasi lanjut terus. Fokus kita masih sama, para pelayan publik dan lansia Untuk pelayanan publik sudah sangat banyak. Untuk lansia responnya cukup baik, banyak yang bersedia divaksinasi,” ucap Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada Sumut Pos, Rabu (24/3).

Saat ini Dinas Kesehatan juga sudah menyelesaikan proses vaksinasi kepada para guru dan pengawas sekolah yang ada di Kota Medan. “Dalam waktu dekat, mungkin dalam minggu-minggu ini, vaksinasi guru-guru diharapkan tuntas. Karena ‘kan ada rencana bulan Juli belajar tatap muka di sekolah kembali dibuka,” ujarnya.

Namun Mardohar tidak menjelaskan secara rinci tingkat persentase masyarakat pelayan publik dan lansia di Kota Medan yang sudah divaksinasi. “Datanya kan berubah terus. Update terakhir saya belum lihat. Yang pasti saat vaksinasi terus berjalan khususnya kepada para pelayan publik dan lansia. Dan alhamdulillah, respon masyarakat cukup baik,” katanya.

Covid-19 di Medan Cukup Terkendali

Di sisi lain, lanjut Mardohar, kondisi Covid-19 di Kota Medan secara umum cukup terkendali. Pasalnya angka kesembuhan per hari dalam waktu beberapa minggu terakhir meningkat tajam, bahkan jauh melebihi angka masyarakat yang terpapar.

Berdasarkan data, angka rata-rata kesembuhan per hari mencapai lebih dari 70 orang. Sedangkan angka yang terpapar dalam satu hari, berkisar 40 sampai 50 orang. “Bahkan per kemarin, kalau saya tidak salah, itu hampir 80 orang yang sembuh dalam sehari. Yang terpapar tidak sampai 50 orang. Ini jelas progres yang baik. Kita harapkan angka penularan bisa terus menurun serta angka kesembuhan bisa terus meningkat,” harapnya.

Sedangkan untuk angka kematian, kata Mardohar, saat ini telah jauh menurun dari beberapa bulan yang lalu. “Kalau saat ini yang meninggal dalam satu minggu itu 1 sampai 2 orang. Padahal biasanya yang meninggal itu bisa lebih dari 3 atau 4 orang dalam satu minggu. Ini juga progres yang baik. Adapun yang meninggal itu rata-rata mereka yang lansia atau mereka yang punya komorbid (penyakit bawaan),” jelasnya.

Untuk itu, Mardohar berharap, ke depannya agar masyarakat Kota Medan dapat lebih mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 dengan mematuhi 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

“Kita meminta masyarakat Kota Medan untuk tidak abai. Kita juga berharap sekali agar hal ini masyarakat dapat bersedia dan pro aktif dalam menyukseskaan vaksinasi. Suksesnya vaksinasi dan semakin disiplinnya penerapan prokes sangat berpengaruh terhadap percepatan penanganan Covid-19,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Medan, Robi Barus meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Medan untuk terus menyosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat Kota Medan. Mengingat saat ini, masih cukup banyak masyarakat Kota Medan yang enggan divaksinasi karena terpengaruh isu-isu miring soal vaksin.

“Padahal vaksinasi adalah solusi dalam menuntaskan pandemi ini, tentunya dengan meningkatkan prokes juga,” kata Robi.

Robi juga meminta kepada Satgas Covid-19 Kota Medan untuk benar-benar meningkatkan pengawasan prokes di Kota Medan. “Jangan di saat kita sibuk vaksinasi, di luar sana justru ada banyak masyarakat yang melanggar prokes. Jelas ini tidak benar. Apalagi saat ini, jujur saja, PPKM Mikro di Kota Medan hampir tidak terlihat berjalan. Faktanya hanya berjalan di sebagian kecil, sedangkan sebagian besar lainnya justru tidak mempedulikan PPKM ini,” pungkasnya.

5 Kecamatan Tertinggi Positif Dirawat

Berdasarkan data dari website covid19.pemkomedan.go.id yang diakses pada Rabu (24/3), Kota Medan masih menjadi zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. Dari total 21 kecamatan yang ada di Medan, sebanyak 5 kecamatan tertinggi kasus positif corona yang diisolasi di rumah sakit atau dirawat.

Tercatat wilayah Medan Timur tertinggi dengan jumlah 123 orang. Selanjutnya, disusul Medan Area 98 orang, Medan Kota 94 orang, Medan Helvetia 86 orang, dan Medan Perjuangan 78 orang. Sedangkan terendah, yaitu Medan Tuntungan 12 orang, Medan Labuhan 15 orang, dan Medan Belawan 18 orang.

“Saat ini ada 5 kecamatan di Kota Medan yang tertinggi kasus aktif Covid-19,” ujar Jubir Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan dihubungi wartawan.

Kata Mardohar, pasien yang aktif Covid-19 tersebut selain menjalani isolasi di rumah sakit ada juga isolasi mandiri. Namun, tidak disebutkan secara detail jumlah pasien aktif Covid-19 yang di rumah sakit maupun isolasi mandiri. “Bagi pasien yang menjalani perawatan secara mandiri, itu yang mengajukan dari dokter rumah sakit. Bukan pengajuan dari keluarga, tapi pengajuan dokter penanggung jawab rumah sakit,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya terus memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sebab, tidak sedikit warga yang masih kedapatan membuka usaha melebihi batas jam operasional yang telah ditentukan hingga pukul 22.00 WIB. Selain itu, juga masih adanya pengunjung yang tidak menggunakan masker.

Menurutnya, para pelaku usaha mengaku belum mengetahui soal instruksi Gubernur Sumut Nomor 188.54/5/inst/2021 tentang PPKM berbasis mikro. “Tim monitoring masih menemukan pelaku-pelaku usaha di Kota Medan yang melanggar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Instruksi yang paling banyak dilanggar yakni pembatasan jam operasional usaha,” ungkapnya.

Dia menuturkan, sosialisasi PPKM ini sudah dilakukan sejak Januari kepada para pelaku usaha. Namun tampaknya masih di antara mereka yang belum paham. “Kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan, petugas kami memberikan hukuman fisik,” tukasnya.

Terpisah, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, di Medan akumulasi kasus positif Covid-19 telah mencapai 14.025 orang. Jumlah ini setelah bertambah 55 kasus baru. Sementara kasus kesembuhan sebanyak 12.372 orang, bertambah 58 kasus baru. “Untuk kasus kematian akibat Covid-19 masih tetap jumlahnya 427 orang. Sedangkan kasus suspek mencapai 550 orang, setelah berkurang 2 kasus baru. Dengan demikian, angka kasus aktif Covid-19 di Medan sebanyak 1.226 orang,” ujarnya.

Aris menambahkan, akumulasi kasus positif di Sumut saat ini 26.818 orang, bertambah 91 kasus baru. Sedangkan angka kesembuhan 23.430 orang setelah bertambah 74 orang dan meninggal dunia 900 orang. “Kasus aktif Covid-19 Sumut saat ini berjumlah 2.488 orang,” tandasnya. (map/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Proses vaksinasi Covid-19 di Kota Medan masih terus berjalan. Saat ini, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan terus fokus menuntaskan vaksinasi kepada para pelayanan publik dan masyarakat lanjut usia (lansia) di Kota Medan, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

VAKSINASI: Vaksinasi Covid-19-Ilustrasi.

“Alhamdulillah vaksinasi lanjut terus. Fokus kita masih sama, para pelayan publik dan lansia Untuk pelayanan publik sudah sangat banyak. Untuk lansia responnya cukup baik, banyak yang bersedia divaksinasi,” ucap Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada Sumut Pos, Rabu (24/3).

Saat ini Dinas Kesehatan juga sudah menyelesaikan proses vaksinasi kepada para guru dan pengawas sekolah yang ada di Kota Medan. “Dalam waktu dekat, mungkin dalam minggu-minggu ini, vaksinasi guru-guru diharapkan tuntas. Karena ‘kan ada rencana bulan Juli belajar tatap muka di sekolah kembali dibuka,” ujarnya.

Namun Mardohar tidak menjelaskan secara rinci tingkat persentase masyarakat pelayan publik dan lansia di Kota Medan yang sudah divaksinasi. “Datanya kan berubah terus. Update terakhir saya belum lihat. Yang pasti saat vaksinasi terus berjalan khususnya kepada para pelayan publik dan lansia. Dan alhamdulillah, respon masyarakat cukup baik,” katanya.

Covid-19 di Medan Cukup Terkendali

Di sisi lain, lanjut Mardohar, kondisi Covid-19 di Kota Medan secara umum cukup terkendali. Pasalnya angka kesembuhan per hari dalam waktu beberapa minggu terakhir meningkat tajam, bahkan jauh melebihi angka masyarakat yang terpapar.

Berdasarkan data, angka rata-rata kesembuhan per hari mencapai lebih dari 70 orang. Sedangkan angka yang terpapar dalam satu hari, berkisar 40 sampai 50 orang. “Bahkan per kemarin, kalau saya tidak salah, itu hampir 80 orang yang sembuh dalam sehari. Yang terpapar tidak sampai 50 orang. Ini jelas progres yang baik. Kita harapkan angka penularan bisa terus menurun serta angka kesembuhan bisa terus meningkat,” harapnya.

Sedangkan untuk angka kematian, kata Mardohar, saat ini telah jauh menurun dari beberapa bulan yang lalu. “Kalau saat ini yang meninggal dalam satu minggu itu 1 sampai 2 orang. Padahal biasanya yang meninggal itu bisa lebih dari 3 atau 4 orang dalam satu minggu. Ini juga progres yang baik. Adapun yang meninggal itu rata-rata mereka yang lansia atau mereka yang punya komorbid (penyakit bawaan),” jelasnya.

Untuk itu, Mardohar berharap, ke depannya agar masyarakat Kota Medan dapat lebih mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 dengan mematuhi 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

“Kita meminta masyarakat Kota Medan untuk tidak abai. Kita juga berharap sekali agar hal ini masyarakat dapat bersedia dan pro aktif dalam menyukseskaan vaksinasi. Suksesnya vaksinasi dan semakin disiplinnya penerapan prokes sangat berpengaruh terhadap percepatan penanganan Covid-19,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Medan, Robi Barus meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Medan untuk terus menyosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat Kota Medan. Mengingat saat ini, masih cukup banyak masyarakat Kota Medan yang enggan divaksinasi karena terpengaruh isu-isu miring soal vaksin.

“Padahal vaksinasi adalah solusi dalam menuntaskan pandemi ini, tentunya dengan meningkatkan prokes juga,” kata Robi.

Robi juga meminta kepada Satgas Covid-19 Kota Medan untuk benar-benar meningkatkan pengawasan prokes di Kota Medan. “Jangan di saat kita sibuk vaksinasi, di luar sana justru ada banyak masyarakat yang melanggar prokes. Jelas ini tidak benar. Apalagi saat ini, jujur saja, PPKM Mikro di Kota Medan hampir tidak terlihat berjalan. Faktanya hanya berjalan di sebagian kecil, sedangkan sebagian besar lainnya justru tidak mempedulikan PPKM ini,” pungkasnya.

5 Kecamatan Tertinggi Positif Dirawat

Berdasarkan data dari website covid19.pemkomedan.go.id yang diakses pada Rabu (24/3), Kota Medan masih menjadi zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. Dari total 21 kecamatan yang ada di Medan, sebanyak 5 kecamatan tertinggi kasus positif corona yang diisolasi di rumah sakit atau dirawat.

Tercatat wilayah Medan Timur tertinggi dengan jumlah 123 orang. Selanjutnya, disusul Medan Area 98 orang, Medan Kota 94 orang, Medan Helvetia 86 orang, dan Medan Perjuangan 78 orang. Sedangkan terendah, yaitu Medan Tuntungan 12 orang, Medan Labuhan 15 orang, dan Medan Belawan 18 orang.

“Saat ini ada 5 kecamatan di Kota Medan yang tertinggi kasus aktif Covid-19,” ujar Jubir Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan dihubungi wartawan.

Kata Mardohar, pasien yang aktif Covid-19 tersebut selain menjalani isolasi di rumah sakit ada juga isolasi mandiri. Namun, tidak disebutkan secara detail jumlah pasien aktif Covid-19 yang di rumah sakit maupun isolasi mandiri. “Bagi pasien yang menjalani perawatan secara mandiri, itu yang mengajukan dari dokter rumah sakit. Bukan pengajuan dari keluarga, tapi pengajuan dokter penanggung jawab rumah sakit,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya terus memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sebab, tidak sedikit warga yang masih kedapatan membuka usaha melebihi batas jam operasional yang telah ditentukan hingga pukul 22.00 WIB. Selain itu, juga masih adanya pengunjung yang tidak menggunakan masker.

Menurutnya, para pelaku usaha mengaku belum mengetahui soal instruksi Gubernur Sumut Nomor 188.54/5/inst/2021 tentang PPKM berbasis mikro. “Tim monitoring masih menemukan pelaku-pelaku usaha di Kota Medan yang melanggar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Instruksi yang paling banyak dilanggar yakni pembatasan jam operasional usaha,” ungkapnya.

Dia menuturkan, sosialisasi PPKM ini sudah dilakukan sejak Januari kepada para pelaku usaha. Namun tampaknya masih di antara mereka yang belum paham. “Kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan, petugas kami memberikan hukuman fisik,” tukasnya.

Terpisah, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, di Medan akumulasi kasus positif Covid-19 telah mencapai 14.025 orang. Jumlah ini setelah bertambah 55 kasus baru. Sementara kasus kesembuhan sebanyak 12.372 orang, bertambah 58 kasus baru. “Untuk kasus kematian akibat Covid-19 masih tetap jumlahnya 427 orang. Sedangkan kasus suspek mencapai 550 orang, setelah berkurang 2 kasus baru. Dengan demikian, angka kasus aktif Covid-19 di Medan sebanyak 1.226 orang,” ujarnya.

Aris menambahkan, akumulasi kasus positif di Sumut saat ini 26.818 orang, bertambah 91 kasus baru. Sedangkan angka kesembuhan 23.430 orang setelah bertambah 74 orang dan meninggal dunia 900 orang. “Kasus aktif Covid-19 Sumut saat ini berjumlah 2.488 orang,” tandasnya. (map/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/