25 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Tolong Diperbaiki Dinding Parit Kami

Warga Pekan Lama Rantauprapat Dihantui Ketakutan

LABUHANBATU-Sejumlah warga Pekanlama (Peklam), Kelurahan Rantauprapat, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu berharap perhatian pemerintah setempat terkait ambruknya sebagian dinding parit yang menuju ke perairan Sungai Bilah.

Pasalnya, sebagian besar dinding parit sudah pada ambruk dan dikhawatirkan akan berdampak kepermukiman penduduk. Terlebih rumah warga di sana berada di atas parit yang menjadi tumpuan beberapa ruas drainase di sekitaran kota Rantauprapat.

Menurut Syawal, Supri, Sangkot dan lainnya, Senin (26/11) kepada Sumut Pos, saat ini dinding parit yang ada khususnya dipenghujung parit yang berdekatan dengan alur sungai Bilah sudah rubuh. “Kalau tidak cepat dibangun lagi, kami takut rumah warga ikut rubuh, karena gerusan air saat hujan datang,” aku mereka.

Posisi rumah berada di atas parit juga sangat berbahaya dengan kondisi sekarang ini. “Sekarangkan musim hujan, ya pasti berakibat dinding belakang rumah warga ikut rubuh. Makanya harus secepatnya dibangun dinding baru agar longsornya tidak semakin melebar. Harapan kami secepatnyalah,” tambah Syawal.

Sekarang ini warga ketakutan bila malam hari hujan datang, tidur pun jadi tak tenang.

Perkiraan warga sepanjang kurang lebih puluhan meter dengan lebar 5 meter dinding parit sudah longsor akibat tidak adanya penahan dinding.
Ali Akbar Hasibuan seorang anggota DPRD mengatakan akan melakukan peninjauan kelapangan terkait kondisi tersebut.
Plt Sekdakab Labuhanbatu Ali Usman Harahap mengatakan hal itu merupakan tanggungjawab Pemprovsu.

Disinggung tentang permintaan warga, dirinya tetap mengatakan, “itu sungai di bawah otorita provinsi, tar kita usulkan,” katanya singkat. (mag-16)

Warga Pekan Lama Rantauprapat Dihantui Ketakutan

LABUHANBATU-Sejumlah warga Pekanlama (Peklam), Kelurahan Rantauprapat, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu berharap perhatian pemerintah setempat terkait ambruknya sebagian dinding parit yang menuju ke perairan Sungai Bilah.

Pasalnya, sebagian besar dinding parit sudah pada ambruk dan dikhawatirkan akan berdampak kepermukiman penduduk. Terlebih rumah warga di sana berada di atas parit yang menjadi tumpuan beberapa ruas drainase di sekitaran kota Rantauprapat.

Menurut Syawal, Supri, Sangkot dan lainnya, Senin (26/11) kepada Sumut Pos, saat ini dinding parit yang ada khususnya dipenghujung parit yang berdekatan dengan alur sungai Bilah sudah rubuh. “Kalau tidak cepat dibangun lagi, kami takut rumah warga ikut rubuh, karena gerusan air saat hujan datang,” aku mereka.

Posisi rumah berada di atas parit juga sangat berbahaya dengan kondisi sekarang ini. “Sekarangkan musim hujan, ya pasti berakibat dinding belakang rumah warga ikut rubuh. Makanya harus secepatnya dibangun dinding baru agar longsornya tidak semakin melebar. Harapan kami secepatnyalah,” tambah Syawal.

Sekarang ini warga ketakutan bila malam hari hujan datang, tidur pun jadi tak tenang.

Perkiraan warga sepanjang kurang lebih puluhan meter dengan lebar 5 meter dinding parit sudah longsor akibat tidak adanya penahan dinding.
Ali Akbar Hasibuan seorang anggota DPRD mengatakan akan melakukan peninjauan kelapangan terkait kondisi tersebut.
Plt Sekdakab Labuhanbatu Ali Usman Harahap mengatakan hal itu merupakan tanggungjawab Pemprovsu.

Disinggung tentang permintaan warga, dirinya tetap mengatakan, “itu sungai di bawah otorita provinsi, tar kita usulkan,” katanya singkat. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/