30.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Mortir Meledak di Besitang, 3 Luka Parah

Tangan Korban Hancur Harus Diamputasi

LANGKAT- Dua dari empat korban ledakan mortir jenis grenade launcher mortar (GLM), Marlintong Marbun (27) warga Desa Perkebunan Inti Rakyat Lokal (Pirlok) Kecamatan Besitang-Langkat dan istrinya, Elsa boru Silalahi (28) dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bandung di Medan. Marlintong mengalami luka cukup serius di bagian tangan, sehingga harus diamputasi. Sementara, dua korban lainnya, Jujur Sembiring (55) warga Desa Translok Kecamatan Seilepan dan Nurdin Berutu (28) penduduk Desa Pirlok menjalani perawatan di RS Pertamina-Brandan pascaledakan GLM di kawasan TNGL, Minggu (25/11) malam kemarin.

Pantauan wartawan di RS Bandung Jalan Mistar Medan, Senin (26/11), Marlinton mengalami luka serius di bagian jari tangan kanan dan paha kanan. Sedangkan istri Marlintong, Elsa boru Silalahi (28) hanya mengalami luka ringan di bagian sikut tangan kanan.

Mertua Korban, T Silalahi mengisahkan, barang yang diduga mortir itu awalnya didapat menantunya dari ladang, pada Minggu sore (25/11). Heran dengan barang tersebut, dia membawa barang itu ke warung miliknya untuk menunjukkannya kepada kawan-kawannya. “Sore, mendapat benda bulat seperti telur itu, malamnya ditunjukkannya sama kawan-kawannya yang lain di warungnya, tiba-tiba benda tersebut meledak,” terang Silalahi.

Bahkan dari pengakuan Silalahi, menantunya itu sempat dirawat di RS Pertamina Langkat. Namun karena jari tangannya hancur harus diamputasi, makanya korban Marlintong dirujuk ke RS Bandung. “Rencananya malam Senin (26/11) kemarin Marlinton sudah diamputasi,” ujarnya.

Pengakuan istrinya Elsa, saat ledakan terjadi dirinya hendak ke dapur untuk makan. Namun, ketika baru berjalan dua langkah dari warung menuju dapur,  tiba-tiba terdengar suara ledakan dan jeritan. “Tangan sayapun terkena sedikit. Spontan aku lihat suami saya sudah pingsan dan berlumuran darah. Selain suami saya, ada dua temannya yang tengah duduk di warung turut menjadi korban dan mendapatkan perawatan di RS Pertamina,”ucapnya.

Sementara, Nurdin kepada wartawan di RS Pertamina menceritakan, saat itu Marlintong sedang memperlihatkan temuannya yang didapat dari kawasan TNGL. Benda dimaksud bentuknya sebesar jari tengah persis peluru karena bagian ujungnya runcing.

“Kami tidak tahu, apakah itu bom rakitan atau tidak sebab dibungkus besi pipa paralon. Namun, ketika dia (Marlintong) mau menyimpannya benda tersebut langsung meledak,” urai dia.

Sekadar diketahui, mortir ditemukan di permukiman dekat Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Besitang, Kabupaten Langkat, persis di sebuah kedai tuak milik Marlintong Marbun, di Desa PIR ABD Besitang, Minggu (25/11), sekitar pukul 20.45 WIB. Akibat ledakan tersebut, 3 orang mengalami luka serius, sedangkan seorang lagi wanita alami luka ringan.

Kasubbdit Pengelola Informasi dan Data (PID) Poldasu, AKBP MP Nainggolan, menyebutkan ledakan tersebut berasal dari sebuah mortir GLM. Dan 3 orang mengalami luka serius akibat ledakan itu.

Nainggolan mengatakan, 3 orang yang mengalami luka serius tersebut, masing-masing bernama Marlintong Marbun (27) mengalami luka pada tangan kanan, dari mulai siku sampai dengan jari-jarinya  hancur.  Kemudian, Jujur Sembiring (55), mengalami luka pada paha dan tangan. “Korban yang ketiga adalah Nurdin Berutu(28) mengalami luka pada paha dan tangan kanannya akibat terkena serpihan ledakan,” sebut Nainggolan.

Nainggolan menyesalkan tindakan yang dilakukan Marlinton saat menemukan mortir itu. Seharusnya dia segera melaporkanya kepada polisi.
Polres Langkat saat ini sudah memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP).

Sementara itu, Kapolres Langkat, AKBP Leonardus Eric Bhismo kepada wartawan menghimbau, agar seluruh lapisan masyarakat jika menemukan benda serupa atau yang dianggap berbahaya serta mencurigakan segera melaporkan ke pihak berwajib guna dilakukan antisipasi menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.(mag-4/uma/mag-12)

Tangan Korban Hancur Harus Diamputasi

LANGKAT- Dua dari empat korban ledakan mortir jenis grenade launcher mortar (GLM), Marlintong Marbun (27) warga Desa Perkebunan Inti Rakyat Lokal (Pirlok) Kecamatan Besitang-Langkat dan istrinya, Elsa boru Silalahi (28) dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bandung di Medan. Marlintong mengalami luka cukup serius di bagian tangan, sehingga harus diamputasi. Sementara, dua korban lainnya, Jujur Sembiring (55) warga Desa Translok Kecamatan Seilepan dan Nurdin Berutu (28) penduduk Desa Pirlok menjalani perawatan di RS Pertamina-Brandan pascaledakan GLM di kawasan TNGL, Minggu (25/11) malam kemarin.

Pantauan wartawan di RS Bandung Jalan Mistar Medan, Senin (26/11), Marlinton mengalami luka serius di bagian jari tangan kanan dan paha kanan. Sedangkan istri Marlintong, Elsa boru Silalahi (28) hanya mengalami luka ringan di bagian sikut tangan kanan.

Mertua Korban, T Silalahi mengisahkan, barang yang diduga mortir itu awalnya didapat menantunya dari ladang, pada Minggu sore (25/11). Heran dengan barang tersebut, dia membawa barang itu ke warung miliknya untuk menunjukkannya kepada kawan-kawannya. “Sore, mendapat benda bulat seperti telur itu, malamnya ditunjukkannya sama kawan-kawannya yang lain di warungnya, tiba-tiba benda tersebut meledak,” terang Silalahi.

Bahkan dari pengakuan Silalahi, menantunya itu sempat dirawat di RS Pertamina Langkat. Namun karena jari tangannya hancur harus diamputasi, makanya korban Marlintong dirujuk ke RS Bandung. “Rencananya malam Senin (26/11) kemarin Marlinton sudah diamputasi,” ujarnya.

Pengakuan istrinya Elsa, saat ledakan terjadi dirinya hendak ke dapur untuk makan. Namun, ketika baru berjalan dua langkah dari warung menuju dapur,  tiba-tiba terdengar suara ledakan dan jeritan. “Tangan sayapun terkena sedikit. Spontan aku lihat suami saya sudah pingsan dan berlumuran darah. Selain suami saya, ada dua temannya yang tengah duduk di warung turut menjadi korban dan mendapatkan perawatan di RS Pertamina,”ucapnya.

Sementara, Nurdin kepada wartawan di RS Pertamina menceritakan, saat itu Marlintong sedang memperlihatkan temuannya yang didapat dari kawasan TNGL. Benda dimaksud bentuknya sebesar jari tengah persis peluru karena bagian ujungnya runcing.

“Kami tidak tahu, apakah itu bom rakitan atau tidak sebab dibungkus besi pipa paralon. Namun, ketika dia (Marlintong) mau menyimpannya benda tersebut langsung meledak,” urai dia.

Sekadar diketahui, mortir ditemukan di permukiman dekat Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Besitang, Kabupaten Langkat, persis di sebuah kedai tuak milik Marlintong Marbun, di Desa PIR ABD Besitang, Minggu (25/11), sekitar pukul 20.45 WIB. Akibat ledakan tersebut, 3 orang mengalami luka serius, sedangkan seorang lagi wanita alami luka ringan.

Kasubbdit Pengelola Informasi dan Data (PID) Poldasu, AKBP MP Nainggolan, menyebutkan ledakan tersebut berasal dari sebuah mortir GLM. Dan 3 orang mengalami luka serius akibat ledakan itu.

Nainggolan mengatakan, 3 orang yang mengalami luka serius tersebut, masing-masing bernama Marlintong Marbun (27) mengalami luka pada tangan kanan, dari mulai siku sampai dengan jari-jarinya  hancur.  Kemudian, Jujur Sembiring (55), mengalami luka pada paha dan tangan. “Korban yang ketiga adalah Nurdin Berutu(28) mengalami luka pada paha dan tangan kanannya akibat terkena serpihan ledakan,” sebut Nainggolan.

Nainggolan menyesalkan tindakan yang dilakukan Marlinton saat menemukan mortir itu. Seharusnya dia segera melaporkanya kepada polisi.
Polres Langkat saat ini sudah memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP).

Sementara itu, Kapolres Langkat, AKBP Leonardus Eric Bhismo kepada wartawan menghimbau, agar seluruh lapisan masyarakat jika menemukan benda serupa atau yang dianggap berbahaya serta mencurigakan segera melaporkan ke pihak berwajib guna dilakukan antisipasi menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.(mag-4/uma/mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/