MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemberian bantuan untuk 149 pesantren se-Sumatera Utara (Sumut) oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) dinilai sebagai momentum, sekaligus catatan sejarah akan besarnya perhatian Gubernur Sumut Dr HT Erry Nuradi kepada lembaga pendidikan berbasis keagamaan tersebut.
“Kami memahami begitu besarnya perhatian pemerintah provinsi kepada pondok pesantren yang ada di Sumut ini. Dengan begitu, bantuan ini bisa dirasakan dan bermanfaat bagi penyelenggaraan pendidikan di Sumut,” ujar Ketua Badan Silaturahim Pondok Pesantren se-Sumut (BSPPSU), H Yulizar Parlagutan Lubis dalam sambutannya di acara Silaturahim dan Jamuan Makan Malam bersama pimpinan pondok pesantren se-Sumatera Utara di rumah dinas gubernur, beberapa hari lalu.
Begitupun, bantuan yang diberikan kata Yulizar, tentu harus melalui proses administrasi yang jelas. Karena itu, pihaknya telah meminta pimpinan pondok pesantren untuk mempersiapkan segala keperluan yang wajib dipenuhi penerima bantuan.
“Kita paham, semuanya ada proses, tidak bisa langsung diberikan Pemprov begitu saja. Tetapi yang terpenting adalah, perhatian ini sebagai bukti, bentuk perhatian Gubernur kepada pondok pesantren di Sumut,” sebut pria yang akrab disapa Puli ini.
Selain itu, bantuan senilai total Rp8,5 miliar tersebut kata Puli, adalah yang pertama sejak sepuluh tahun lalu diberikan secara menyeluruh kepada pesantren se-Sumut, dengan jumlah yang lima kali lebih kecil dibandingkan saat ini. Bahkan dirinya berharap, kepemimpinan Tengku Erry Nuradi bisa berlanjut agar pada 2019 mendatang, bantuan serupa bisa diberikan hingga dua kali lipat besarnya dari saa ini.
“Berapa lama kita tidak diperhatikan, tetapi saat ini bantuan untuk pesantren benar-benar dibantu. Awalnya saya kira ini hanya lip service saja, hanya empat atau lima pondok pesantren. Ternyata ada 149 pondok pesantren yang dibantu,” jelasnya.
Selain itu, Puli juga meminta Pemprov melalui instansi terkait pemberian dana bantuan hibah ini, bisa memberikan semacam pelatihan atau sosialisasi perihal syarat yang harus dilengkapi agar dana APBD yang digelontorkan, bisa diterima sesuai aturan yang berlaku. Apalagi regulasi menurutnya, kerap berubah seiring tuntutan kebutuhan pembangunan.
“Ini fakta sejarah, sehingga kita juga harus jujur, mama pemimpin yang perhatian kepada pondok pesantren di Sumut. Jadi bantulah kami agar bisa bersiap melengkapi syarat administrasi untuk bantuan berikutnya di 2019 yang kita harapkan, jumlahnya bisa naik, dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta untuk tiap pondok pesantren,” kata Puli.
Menanggapi itu, Gubernur Sumut Dr HT Erry Nuradi menyampaikan bahwa bantuan ini sebagai bentuk komitmen Pemprov Sumut dengan pondok pesantren untuk bisa memberikan perhatian. Meskipun menurutnya, jumlah yang diberikan tidak begitu besar. Namun pada dasarnya, Erry menyebutkan bahwa hal ini adalah bukti kebersamaan.