SEIRAMPAH, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan maut Bus Intra Vs KBT (Koperasi Bintang Tapanuli) membuat Wagemen Sihotang (39) menyelamatkan diri. Sopir KBT asal Desa Siraja Huta Galang, Kec. Siatas Barita Kab. Taput itu, akhirnya menyerahkan diri diantar keluarganya, Selasa (27/1) sekira pukul 14.00 Wib.
Kepada wartawan, Wagemen tak banyak berkomentar. “Aku mau motong truk yang ada di depan. Datang Intra dari arah Medan. Padahal aku sudah memberikan lampu dim, isyarat meminta sopir Intra memberikan jalan. Tapi, Intra tidak memberikan jalan karena sudah terlalu dekat,” jelasnya.
Begitu tabrakan terjadi, Wagemen mengaku tak berniat kabur tapi menyelamatkan diri karena takut dimassa. “Aku pergi ke Perbaungan. Di sana aku tempat tukang kusuk karena badanku sakit, leherku payah digerakkan. Aku naik angkot ke Perbaungan. Bukan mau lari aku, saat itu ada sekitar 11 orang penumpangku,” terangnya.
Namun Wagemen belum diperiksa hingga kemarin sore. “Kita belum memintai keterangan sopir KBT yang diserahkan keluarganya. Kondisinya masih syok,” papar Kanit Laka Polres Sergai, Ipda JS Sidabutar.
Sedangkan sopir Intra, Rudianto Simanjuntak (42) warga Tanbunan Simarimbun, Kota Siantar masih menjalani perawatan medis di RSU Bhayangkara Tebing Tinggi akibat luka yang diderita.
Terkait itupula, Tim Ditlantas Poldasu menggelar olah TKP kecelakaan lalulintas yang merenggut 4 nyawa di jalinsum Medan-Tebingtinggi km 56-57 Dusun II, Desa Firdaus, Kec.Sei Rampah, Kab.Serdang Bedagai, persisnya di depan kantor DPRD Sergai tersebut. Tim menurunkan 5 personel yang dipimpin Kasubdit Bindakkum Dirlantas Poldasu, AKBP Dwi Priyambodo bersama Kasi Laka Subdit Ditlantas Kompol Edi Sudarsono, didampingi Kapolres Sergai, AKBP B Anies Purnawan SIK MSI dan Kasat Lantas Polres Sergai, AKP Soya Lato Purna.
Menurut AKBP Dwi Priyambodo kepada sejumlah wartawan, hasil olah TKP sementara dari metode traffic accident analysis (TAA) atau analisa kecelakaan lalu lintas, ada 2 kendaraan yang datang dari arah berlawanan. “Bus KBT mengambil arah ke kanan yang sesuai marka jalan dilarang mendahului, berupaya mendahului kendaraan lain. Kemudian meluncur bus Intra yang keduanya melaju dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi tabrakan yang berujung kedua kendaraan hangus terbakar,” papar Dwi.
Namun dia menyatakan belum bisa menyimpulkan tersangka dalam peristiwa kecelakaan maut tersebut sebab masih dalam penyelidikan. Hingga kemarin, korban yang dirawat di RSUD Sultan Sulaiman berjumlah sekitar 14 orang. Rencananya, satu pasien yakni Anton Simanjuntak (19) yang dirawat di ICU RSUD Sultan Sulaiman yang bermukim di Desa Lumban Pea, Kec.Lumban Julu, Kab.Tobasa ini dirujuk ke RSU Sari Mutiara, Medan. (lik/gib/mag2/trg)
Berikut 13 korban yang dirawat di RSUD Sultan Sulaiman:
- Minaria Marbun (30) Jl. Balige no 22, Desa Hutauruk, Tarutung
- Nurkima br Marpaung (50) warga Jl.Punak, Lorong Nauli, Medan
- Henrawati br Sitanggang (30) serta bayi lelakinya yang masih berusia 1 bulan, warga jalan Bunga Rinte, Gang Mawar, Desa Simpang Selayang, Kec. Medan Tuntungan
- Pandi Siahaan (22) warga Pohon Nangga, Siborong-borong
- Erin br Gultom (17) warga Pohon Nangga, Siborong-borong
- Septian Hadi (31) warga Dusun VI, nomor 12, Desa Mekarsari, Kec.Delitua, Deliserdang
- Surya Kencana (36) warga Jl. Adam Malik, Pematang Siantar
- Dina Mariana (30) warga Jl. Raja Bosi
- Marbin Silalahi (58) warga Pematang Siantar
- Marlince br Nababan (49) Warga Jl. PLN No 57, Medan Marelan
- Mariana (59) warga Pematang Siantar
- Aman Tua Purba(34) warga Jl. Raja Bosi
- Yusup S (54) warga Medan Amplas.