25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Kabel Listrik Menempel di Seng SDN 105325, Guru dan Murid Was-was

Teddy Akbari/sumutpos KABEL LISTRIK: Tampak seng gedung SDN 105325 di Dusun V Desa Dalu Tanjungmorawa menempel kabel listrik. Seyogianya kabel listrik tersebut diikatkan ke tiang.
Teddy Akbari/sumutpos
KABEL LISTRIK: Tampak seng gedung SDN 105325 di Dusun V Desa Dalu Tanjungmorawa menempel kabel listrik. Seyogianya kabel listrik tersebut diikatkan ke tiang.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Sejak 6 bulan terakhir, guru dan ratusan siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 105325 mengkhawatirkan kabel jaringan listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menempel langsung di dua ruangan kelas. Mereka khawatir jika kabel listrik tersebut terkelupas, dampaknya dapat korsleting, kontak, dan mengancam keselamatan mereka.

Pantauan wartawan koran ini, SDN 105325 yang berada di Dusun V Desa Dalu X A Kecamatan Tanjungmorawa ini, sedikitnya dua kabel jaringan listrik PLN menempel di atap atau seng dua ruang kelas V A dan V B. Menurut Ustad Akhiruddin (45), dua kabel jaringan listrik PLN ini, keadaannya menempel di seng ruangan kelas SDN 105325 sudah sejak 6 bulan terakhir.

Selain itu, kata dia, pihak sekolah terhambat melakukan renovasi ruangan kelas. Sebab, pekerja yang melakukan renovasi itu takut tersengat arus listrik.

“Ini membahayakan, kalau hujan deras turun ditambah angin kencang. Kabel bisa-bisa terkelupas yang bisa berakibat korsleting,” sebutnya yang ditemui di SDN 105325, Rabu (27/5) pagi.

Dikatakan dia, saat ini pengerjaan renovasi asbes di sekolah yang bocor menjadi terhambat. Jika dibiarkan, lanjut dia, asbes yang bocor ini dapat runtuh hingga menimpa siswa dan guru.

Alumni SDN 105325 tahun 1982 ini juga menyebutkan, pihak sekolah bersama orangtua sudah melayangkan surat ke PLN Ranting Tanjungmorawa dan PLN Cabang Lubukpakam hingga ke PLN Provinsi Sumut.

Namun sayangnya, PLN Ranting Tanjungmorawa dan PLN Cabang Lubukpakam yang sudah mendengar kekhawatiran itu dengan meninjau ke sekolah meminta pihak SDN 105325 untuk memberikan sebuah tiang.

“Tentunya hal itukan bukan urusan sekolah. PLN Tanjungmorawa ini agak payah, coba ada perusahaan yang minta tolong, cepat tanggapnya,” ketus bapak 5 anak ini.

Lebih jauh, pihaknya hanya meminta agar PLN Ranting Tanjungmorawa dan PLN Cabang Lubukpakam dapat memasang mustang. Tujuannya, kabel yang menempel di seng itu tidak lagi dalam kondisi demikian.

Artinya, jika mustang dipasang, maka kekhawatiran siswa dan guru di SDN 105325 tidak begitu melebar. “PLN seperti tidak perduli dengan pendidikan,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala SDN 105325, Suarsini. Ia mengaku, renovasi asbes sekolah yang bocor terhambat dilakukan karena persoalan jaringan kabel listrik PLN menempel di atap bangunan sekolah.

“Kami cuma minta pasang mustang saja sama PLN ini, tapi belum juga dilakukan,” katanya.

Dikonfirmasi, Manager Ranting PLN Tanjungmorawa, Sainan mengaku, pihaknya terkendala tiang untuk melakukan perbaikan tersebut. Kata dia, 13 Mei lalu, pihaknya sudah melayangkan surat ke PLN Cabang Lubukpakam.

Sayangnya, PLN Cabang Lubukpakam tidak memiliki material berupa tiang. Dia membantah jika disebut PLN Ranting Tanjungmorawa tidak perduli terhadap SDN 105325.

“Waduh, jangan bilang begitu lah (tidak perduli, red). Besok kita pasang tiang, untuk mustang nanti dulu,” sebutnya seraya menambahkan, tiang dengan ketinggian 9 meter akan dipasang PLN Ranting Tanjungmorawa.

Menanggapi hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deliserdang, Said Hadi mengaku sudah mendengar keluhan kabel listrik PLN yang menempel di atap ruangan kelas SDN 105325 itu. Sehingga, ia meminta agar PLN Ranting Tanjungmorawa memperbaikinya karena kekhawatiran masyarakat tersebut. (ted/azw)

“Sudah banyak masyarakat yang lapor, padahal PLN bilang itu tiangnya tidak standar yang kemudian mau diganti. Tapi belum juga, alasannya masih cari yang hingga dibiarkan gitu,” pungkasnya. (ted/azw)

Teddy Akbari/sumutpos KABEL LISTRIK: Tampak seng gedung SDN 105325 di Dusun V Desa Dalu Tanjungmorawa menempel kabel listrik. Seyogianya kabel listrik tersebut diikatkan ke tiang.
Teddy Akbari/sumutpos
KABEL LISTRIK: Tampak seng gedung SDN 105325 di Dusun V Desa Dalu Tanjungmorawa menempel kabel listrik. Seyogianya kabel listrik tersebut diikatkan ke tiang.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Sejak 6 bulan terakhir, guru dan ratusan siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 105325 mengkhawatirkan kabel jaringan listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menempel langsung di dua ruangan kelas. Mereka khawatir jika kabel listrik tersebut terkelupas, dampaknya dapat korsleting, kontak, dan mengancam keselamatan mereka.

Pantauan wartawan koran ini, SDN 105325 yang berada di Dusun V Desa Dalu X A Kecamatan Tanjungmorawa ini, sedikitnya dua kabel jaringan listrik PLN menempel di atap atau seng dua ruang kelas V A dan V B. Menurut Ustad Akhiruddin (45), dua kabel jaringan listrik PLN ini, keadaannya menempel di seng ruangan kelas SDN 105325 sudah sejak 6 bulan terakhir.

Selain itu, kata dia, pihak sekolah terhambat melakukan renovasi ruangan kelas. Sebab, pekerja yang melakukan renovasi itu takut tersengat arus listrik.

“Ini membahayakan, kalau hujan deras turun ditambah angin kencang. Kabel bisa-bisa terkelupas yang bisa berakibat korsleting,” sebutnya yang ditemui di SDN 105325, Rabu (27/5) pagi.

Dikatakan dia, saat ini pengerjaan renovasi asbes di sekolah yang bocor menjadi terhambat. Jika dibiarkan, lanjut dia, asbes yang bocor ini dapat runtuh hingga menimpa siswa dan guru.

Alumni SDN 105325 tahun 1982 ini juga menyebutkan, pihak sekolah bersama orangtua sudah melayangkan surat ke PLN Ranting Tanjungmorawa dan PLN Cabang Lubukpakam hingga ke PLN Provinsi Sumut.

Namun sayangnya, PLN Ranting Tanjungmorawa dan PLN Cabang Lubukpakam yang sudah mendengar kekhawatiran itu dengan meninjau ke sekolah meminta pihak SDN 105325 untuk memberikan sebuah tiang.

“Tentunya hal itukan bukan urusan sekolah. PLN Tanjungmorawa ini agak payah, coba ada perusahaan yang minta tolong, cepat tanggapnya,” ketus bapak 5 anak ini.

Lebih jauh, pihaknya hanya meminta agar PLN Ranting Tanjungmorawa dan PLN Cabang Lubukpakam dapat memasang mustang. Tujuannya, kabel yang menempel di seng itu tidak lagi dalam kondisi demikian.

Artinya, jika mustang dipasang, maka kekhawatiran siswa dan guru di SDN 105325 tidak begitu melebar. “PLN seperti tidak perduli dengan pendidikan,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala SDN 105325, Suarsini. Ia mengaku, renovasi asbes sekolah yang bocor terhambat dilakukan karena persoalan jaringan kabel listrik PLN menempel di atap bangunan sekolah.

“Kami cuma minta pasang mustang saja sama PLN ini, tapi belum juga dilakukan,” katanya.

Dikonfirmasi, Manager Ranting PLN Tanjungmorawa, Sainan mengaku, pihaknya terkendala tiang untuk melakukan perbaikan tersebut. Kata dia, 13 Mei lalu, pihaknya sudah melayangkan surat ke PLN Cabang Lubukpakam.

Sayangnya, PLN Cabang Lubukpakam tidak memiliki material berupa tiang. Dia membantah jika disebut PLN Ranting Tanjungmorawa tidak perduli terhadap SDN 105325.

“Waduh, jangan bilang begitu lah (tidak perduli, red). Besok kita pasang tiang, untuk mustang nanti dulu,” sebutnya seraya menambahkan, tiang dengan ketinggian 9 meter akan dipasang PLN Ranting Tanjungmorawa.

Menanggapi hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deliserdang, Said Hadi mengaku sudah mendengar keluhan kabel listrik PLN yang menempel di atap ruangan kelas SDN 105325 itu. Sehingga, ia meminta agar PLN Ranting Tanjungmorawa memperbaikinya karena kekhawatiran masyarakat tersebut. (ted/azw)

“Sudah banyak masyarakat yang lapor, padahal PLN bilang itu tiangnya tidak standar yang kemudian mau diganti. Tapi belum juga, alasannya masih cari yang hingga dibiarkan gitu,” pungkasnya. (ted/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/