TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Hutan pinus di Siosar, Kecamatan Merek, terbakar, Rabu (27/7). Kawasan itu juga tidak jauh dari lokasi hunian relokasi pengungsi Sinabung warga Desa Suka Meriah, Bakerah dan Simacem yang sudah direlokasi ke Siosar.
Hal itu mengakibatkan kawasan ini diselimuti asap tebal. Guna mengantisipasi semakin luasnya kebakaran, tiga unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Karo dan petugas dari Manggala Sibolangit diterjunkan ke lokasi. Gumpalan asap itu menyelimuti warga yang melintas.
Mendengar laporan itu, Wakil Bupati Cory Sriwaty Sebayang, terjun ke lokasi kemarin sore, untuk melihat secara langsung hutan pinus yang terbakar itu. Kepada wartawan, ia mengaku geram akibat ulah masyarakat ini. Di mana, mereka membakar lalang lahan pertanian tersebut, guna mempercepat masa lahan pertanian bisa dikerjakan atau bercocok tanam kembali.
“Informasi yang saya dapat dari pihak keamanaan di sini (Siosar-red) tidak ada lahan hutan negara yang ikut terbakar. Pembakaran yang menyebabkan tebalnya asap beberapa titik, menyelimuti wilayah Siosar, karena warga membakar ilalang pada saat membersihkan lahannya dan tungkul kayu usai ditebang,” kata Cory.
Dia meminta kepada warga agar tidak lagi memperluas membakar lahan pertaniannya. “Kita juga takut akan api yang menjalar membakar hutan negara di sekitar lokasi ini. Semoga saja tidak terjadi,” harapnya.
Sementara, Danramil Tiga Panah, Kapten J. Surbakti memastikan tidak ada hutan negara yang terbakar. “Dari kebakaran yang dibuat warga, karena hanya wilayah lahan pertanian mereka saja yang dibakar, guna membersihkan lokasi pertaniannya. Hal itu bisa kita jamini,” kata Surbakti.
sehingga menimbulkan sesak nafas yang berdampak merusak kesehatan. (cr9/yaa)