TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi H Ir Umar Zunaidi Hasibuan menghadiri dan menyambut baik pencanangan lubang Biopori di Tempat Pembuang Akhir (TPA), yang berada di Jalan Baja, Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi, Jumat (27/9).
Pada kesempatan itu, Umar Zunaidi mengatakan, lubang biopori sangat menguntungkan, dan menghindari kebakaran serta ledakan pengaruh gas metan dan tidak meresapnya air hujan ke dalam TPA.
Umar Zunaidi meminta agar kegiatan biopori disukseskan untuk menjamin masa depan anak cucu.
Dijelaskan Umar Zunaidi, urusan air bersih, sampah dan sanitasi merupakan urusan pokok pemerintah daerah kota maupun kabupaten, dan bukan urusan Pemerintah Pusat.
Pembuatan biopori yang dilakukan dengan tujuan untuk menjamin air bersih di Kota Tebingtinggi. “Kalau semua lahan ditutup dengan semen atau sejenisnya, menyebabkan air hujan tidak masuk. Maka ketersedian air bersih kita akan berkurang. Saat ini ketersediaan air bersih 87,5 persen dan air bersih belum tentu aman,”sebutnya.
Dipenghujung sambutannya, Umar Zunaidi meminta kepada seluruh camat dan lurah wajib melihat kondisi ini di lapangan. “Wajib hukumnya dana kelurahan sebahagian digunakan untuk kepentingan sanitasi, agar tidak ada buang air besar sembarangan yang mencemarkan lingkungan terutama air,”pinta Umar Zunaidi.
Sementara Kadis Perkimsi Kota Tebingtinggi, Zubir Husni berharap pencanangan pemasangan biopori harus diikuti oleh seluruh lapisan, mulai dari dinas kemudian sekolah-sekolah dan masyarakat. Sedangkan Kadis Lingkungan Hidup, Idham Khalid juga menjelaskan, bahwa biopori sangat baik untuk keberlangsungan hidup, terutama untuk generasi selanjutnya.
“Karena secara alami biopori itu tidak terbentuk secara alami, maka harus kita ciptakan. Biopori buatan ini tujuannya serapan air, serta cadangan air untuk kesuburan tanah sehingga keseimbangan alam akan tercipta,” ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan pipa biopori kepada camat se Kota Tebingtinggi oleh Wali Kota Tebingtinggi didampingi Porkofimda dan dilanjutkan dengan pemasangan pipa biopori. (ian/han)