Desa Kutambaru Masih Gelap Gulita

SUMUTPOS.CO – Penerangan listrik di wilayah Langkat Hulu, Kabupaten Langkat, sejauh ini belum merata. Akibatnya, banyak dusun bahkan desa yang masih gelap gulita.

“Desa Sulkam sama sekali belum diterangi listrik,” ungkap Camat Kutambaru Imanta PA via selular, Jumat (27/10).

Bahkan, menurut Imanta beberapa dusun di 8 desa yang ada di kecamatannya masih ada yang belum tersentuh penerangan. Untuk itu, dirinya mewakili warga berharap, agar pemerintah Sumatera Utara (Sumut) dapat membantu untuk membangun pembangkit listrik disana.

“Itulah harapan warga sejauh ini,” jelas dia.

Disisi lain, saat ini memang didapati pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di aliran Sei Wampu yang berdekatan dengan Desa Perkebunan Maryke dan Desa Kuta Gajah. Namun sejauh ini, pekerjaanya masih berjalan dan belum bisa difungsikan.

Kepala PLN Cabang Binjai, Lelan Hasibuan menjelaskan, proyek tersebut murni dibangun oleh pihak swasta. Proyek itu disebut Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Independent Power Producer (IPP).

Menurut Lelan, proyek PLTMH IPP memiliki kapasitas 2 x 6 MW. Lelan juga menyebutkan, proyek tersebut akan selesai pada tahun 2018 mendatang.

“Setelah berproduksi, energi listriknya akan dijual ke PLN,” kata Lelan.

“Sesuai pengecekan kita sekitar 2 bulan yang lalu, pembangunan sipil progresnya kisaran 60%. Untuk pembangunan peralatan pembangkit listriknya sejauh ini belum dilakukan,” bebernya.

Energi listrik itu, kata Lelan, nantinya langsung terhubung ke jaringan PLN yang bisa dialirkan ke seluruh wilayah pelayanan PLN Area Binjai.

“Intinya, pembangunan itu pihak swasta. Kami akan membeli daya listriknya, bukan membeli pembangkitnya,” tegas Lelan.

Namun sayang, Lelan enggan memberi penjelasan secara spesifik terkait manfaat PLTMH IPP terhadap desa dan dusun yang belum tersentuh listrik di Kutambaru. Apakah pihak PLN akan memanfaatkan pembangkit listrik itu untuk menerangi seluruh pemukiman di Langkat Hulu atau masih sama dengan apa yang dirasakan masyarakat saat ini.(bam/ala)

SUMUTPOS.CO – Penerangan listrik di wilayah Langkat Hulu, Kabupaten Langkat, sejauh ini belum merata. Akibatnya, banyak dusun bahkan desa yang masih gelap gulita.

“Desa Sulkam sama sekali belum diterangi listrik,” ungkap Camat Kutambaru Imanta PA via selular, Jumat (27/10).

Bahkan, menurut Imanta beberapa dusun di 8 desa yang ada di kecamatannya masih ada yang belum tersentuh penerangan. Untuk itu, dirinya mewakili warga berharap, agar pemerintah Sumatera Utara (Sumut) dapat membantu untuk membangun pembangkit listrik disana.

“Itulah harapan warga sejauh ini,” jelas dia.

Disisi lain, saat ini memang didapati pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di aliran Sei Wampu yang berdekatan dengan Desa Perkebunan Maryke dan Desa Kuta Gajah. Namun sejauh ini, pekerjaanya masih berjalan dan belum bisa difungsikan.

Kepala PLN Cabang Binjai, Lelan Hasibuan menjelaskan, proyek tersebut murni dibangun oleh pihak swasta. Proyek itu disebut Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Independent Power Producer (IPP).

Menurut Lelan, proyek PLTMH IPP memiliki kapasitas 2 x 6 MW. Lelan juga menyebutkan, proyek tersebut akan selesai pada tahun 2018 mendatang.

“Setelah berproduksi, energi listriknya akan dijual ke PLN,” kata Lelan.

“Sesuai pengecekan kita sekitar 2 bulan yang lalu, pembangunan sipil progresnya kisaran 60%. Untuk pembangunan peralatan pembangkit listriknya sejauh ini belum dilakukan,” bebernya.

Energi listrik itu, kata Lelan, nantinya langsung terhubung ke jaringan PLN yang bisa dialirkan ke seluruh wilayah pelayanan PLN Area Binjai.

“Intinya, pembangunan itu pihak swasta. Kami akan membeli daya listriknya, bukan membeli pembangkitnya,” tegas Lelan.

Namun sayang, Lelan enggan memberi penjelasan secara spesifik terkait manfaat PLTMH IPP terhadap desa dan dusun yang belum tersentuh listrik di Kutambaru. Apakah pihak PLN akan memanfaatkan pembangkit listrik itu untuk menerangi seluruh pemukiman di Langkat Hulu atau masih sama dengan apa yang dirasakan masyarakat saat ini.(bam/ala)