BINJAI, SUMUTPOS.CO – Warga di Kota Binjai digemparkan dengan benda-benda milik M Azhari alias Adek (46) warga Lingkungan II, Kelurahan Berngam, Binjai Kota. Benda-benda tersebut yakni keris dengan ukuran raksasa dengan panjang mencapai 1,7 meter dan beberapa benda lainnya seperti 3 mangkok dengan tulisan aksara Cina, rompi hitam bercorak tulisan Al-quran dan sepasang jenglot yang diduga jelmaan makhluk halus.
Ditemui di kediamannya, Azhari mengaku benda-benda tersebut diperoleh dari belakang rumahnya sekitar 8 bulan lalu. Saat itu, ia tengah berjalan menuju lahan yang terletak di belakang rumahnya. Setiba di lokasi, ia didatangi oleh tiga wujud ular besar berjengger dan berkaki. Ia sempat terkejut dan mengambil sepotong bambu dengan maksud untuk melawan tiga wujud tersebut. Namun secara tiba-tiba, ketiganya menciut dan berubah menjadi sepasang jenglot.
“Saya sudah niat kalau ketiganya mendatangi saya, ya pasti saya melawan. Ternyata wujud ular tersebut semakin lama semakin menyusut dan berubah menjadi jenglot,” katanya, Kamis (28/1)
Setelah memungut jenglot itu, ia kemudian melihat beberapa benda lain berupa keris raksasa, mangkok bertuliskan aksara Cina dan rompi hitam bercorak Al-Quran tak jauh dari tempat tiga wujud ular itu. “Pertama saya pikir payung, ternyata setelah saya mendekat, ternyata keris makanya saya bawa pulang,” ujarnya.
Sebelum menemukan benda-benda itu, Azhari mengaku pernah bermimpi aneh. Dalam mimpinya itu, ia didatangi benda-benda berwujud panjang. Ia meyakini, benda-benda tersebut merupakan wujud dari mimpinya, dan memilih untuk tidak memamerkan temuannya itu. Namun salah seorang saudaranya memposting foto-foto benda tersebut lewat media sosial, sehingga rumahnya didatangi warga yang sekedar ingin melihat.
“Kemarin ada saudara masang fotonya di facebook, jadinya banyak yang datang. Kalo selama ini saya tidak pernah menunjukkannya,” ungkap Azhari.
“Keris ini mempunyai 17 lekukan dan memiliki panjang mencapai 1,7 meter,” terang Azhari.
Penemuan benda yang diduga peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit atau Kerajaan Melayu itu, sontak membuat masyarakat sekitar menjadi heboh. Banyak warga yang berbondong-bondong ke rumah Ade.
Pemuka agama di kawasan Binjai, Ngadiana mengharapkan, penemuan benda yang belum terbukti peninggalan kerajaan masa lalu tersebut, diminta jangan sampai menjadi kemusrikan.
“Lebih baik masyarakat mempertebal iman dengan tidak menganggap benda yang ditemukan sebagai benda keramat. Kita hormati warga penemu benda itu meski belum dapat dipastikan, apakah benar menemukannya atau sengaja mencari sensasi,” sebutnya. (bbs/bd)