31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

2017, 71 Warga di Asahan Terjangkit HIV

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, DR Aris Yudhariansyah MM.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak 71 orang penderita penyakit HIV/AIDS ditemukan Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan sepanjang tahun 2017. Dari 71 kasus, 46 penderita dari Asahan dan 25 penderita dari luar.

“Tahun 2017 telah terdata 71 penderita penyakit HIV/AIDS. Itu pun sebagian lagi (25 orang) berasal dari penderita luar yang bermukim di Kabupaten Asahan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, DR Aris Yudhariansyah MM kepada Sumut Pos, Minggu (28/1).

Pria yang kerap disapa Aris itu mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan terus berupaya melakukan pencegahan terhadap penderita HIV/AIDS.

“Tahun 2018 ini, kita dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan terus berupaya melakukan pencarian atau penemuan warga penderita HIV yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Asahan atas laporan puskemas setempat,” katanya.

Dijelaskannya, kecamatan yang memiliki penemuan tertinggi dalam penyakit HIV/AIDS ada di Kecamatan Kisaran Barat, yakni sebanyak 10 orang. Disusul Kecamatan Kisaran Timur 8, Kecamatan Meranti 4 dan Air Batu 4.

Sedangkan Kecamatan Buntu Pane dan Air Joman masing-masing 3. Selebihnya tersebar di sejumlah kecamatan lainnya.

“Memang setiap tahun kita menemukan penderita. Dan angka terbanyak masih dipegang Kecamatan Kisaran Barat dan Timur,” bilangnya.

Aris memprediksi, jumlah penderita virus HIV di Asahan masih banyak belum ditemukan. Pasalnya hingga kini, Dinkes Asahan sudah banyak menemukan masyarakat yang tertular HIV.

Artinya, bila 1 orang penderita HIV ditemukan, maka ada 100 orang lagi yang belum ditemukan.

“Artinya Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan meyakini masih banyak lagi warga yang terkena virus ini,” katanya.

Saat ini, Dinas Kesehatan bertugas melakukan rehabilitatif dan kuratif atau pengobatan. Sedangkan elemen lainnya bertugas melakukan tidakan preventatif atau pencegahan serta sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga peran aktif semua elemen sangat dibutuhkan.

“Diyakini kalau semua bergerak, penemuan penderita HIV dapat lebih banyak lagi ditemukan pada tahun 2018 ini. Sehingga untuk melakukan penanggulangan HIV bisa diatasi di Asahan,” bilangnya.(omi/ala)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, DR Aris Yudhariansyah MM.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak 71 orang penderita penyakit HIV/AIDS ditemukan Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan sepanjang tahun 2017. Dari 71 kasus, 46 penderita dari Asahan dan 25 penderita dari luar.

“Tahun 2017 telah terdata 71 penderita penyakit HIV/AIDS. Itu pun sebagian lagi (25 orang) berasal dari penderita luar yang bermukim di Kabupaten Asahan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, DR Aris Yudhariansyah MM kepada Sumut Pos, Minggu (28/1).

Pria yang kerap disapa Aris itu mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan terus berupaya melakukan pencegahan terhadap penderita HIV/AIDS.

“Tahun 2018 ini, kita dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan terus berupaya melakukan pencarian atau penemuan warga penderita HIV yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Asahan atas laporan puskemas setempat,” katanya.

Dijelaskannya, kecamatan yang memiliki penemuan tertinggi dalam penyakit HIV/AIDS ada di Kecamatan Kisaran Barat, yakni sebanyak 10 orang. Disusul Kecamatan Kisaran Timur 8, Kecamatan Meranti 4 dan Air Batu 4.

Sedangkan Kecamatan Buntu Pane dan Air Joman masing-masing 3. Selebihnya tersebar di sejumlah kecamatan lainnya.

“Memang setiap tahun kita menemukan penderita. Dan angka terbanyak masih dipegang Kecamatan Kisaran Barat dan Timur,” bilangnya.

Aris memprediksi, jumlah penderita virus HIV di Asahan masih banyak belum ditemukan. Pasalnya hingga kini, Dinkes Asahan sudah banyak menemukan masyarakat yang tertular HIV.

Artinya, bila 1 orang penderita HIV ditemukan, maka ada 100 orang lagi yang belum ditemukan.

“Artinya Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan meyakini masih banyak lagi warga yang terkena virus ini,” katanya.

Saat ini, Dinas Kesehatan bertugas melakukan rehabilitatif dan kuratif atau pengobatan. Sedangkan elemen lainnya bertugas melakukan tidakan preventatif atau pencegahan serta sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga peran aktif semua elemen sangat dibutuhkan.

“Diyakini kalau semua bergerak, penemuan penderita HIV dapat lebih banyak lagi ditemukan pada tahun 2018 ini. Sehingga untuk melakukan penanggulangan HIV bisa diatasi di Asahan,” bilangnya.(omi/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/