30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Jalinsum Tebingtinggi-Batubara Macet, Kasat Lantas Turun Atur Lalin

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Mendapat informasi dari masayarakat, soal adanya kemacetan panjang di jalan lintas Sumatera (jalinsum) Tebingtinggi menuju Kabupaten Batubara, Tim Satuan Lalu Lintas Polres Tebingtinggi yang dipimpin Kasat Lantas AKP Dhoraria Simanjuntak, langsung turun ke lokasi kemacetan, untuk mengatur arus lalu lintas yang datang 2 arah dengan sistem buka tutup.

Kemacaten ini terjadi karena ada sebuah truk dalam kondisi rusak di setengah badan jalan, sehingga mengganggu arus lalu lintas, baik yang datang dari Tebingtinggi menuju Batubara, maupun sebaliknya. Titik kemacetan terjadi di jalinsum Tebingtinggi-Batubara, tepatnya di Desa Laut Tador, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai. Personel polantas mengevakuasi truk yang rusak tersebut ke daerah yang lebih luas untuk diperbaiki.

Kasat Lantas Polres Tebingtinggi, AKP Dhoraria Simanjuntak mengatakan, pihaknya mendapat informasi ada truk rusak di jalinsum Tebingtinggi-Batubara langsung turun ke lokasi, untuk mengatur arus lalu lintas, agar kemacetan tidak menjadi lebih parah lagi.

“Sebelum truk yang rusak dievakuasi menggunakan mobil derek, saya bersama personel polantas mengatur arus lalu lintas, agar kemacetan bisa terurai dengan sistem buka tutup,” ungkap Dhoraria, Minggu (29/1) sore.

Dhoraria juga mengatakan, dalam menghadapi situasi macet seperti ini, diharapkan kepada pengemudi tidak boleh saling mendahului dari 2 arah atau arah sebaliknya. Karena kalau tidak dengan sistem buka tutup, maka penumpukan kendaraan dari 2 arah akan semangkin padat.

“Agar kemacetan segera teratasi, diharapkan para sopir tidak boleh saling mendahului. Percayakan kepada kami polantas Polres Tebingtinggi, apabila sama sama bersabar, maka kemacetan segera teratasi,” imbaunya.

Seorang sopir, Nanda (49), warga Batubara, mengatakan, jika semua sopir sedikit bersabar dan tidak saling mendahului dari 2 arah, kemacetan tidak akan terlalu parah.

“Semuanya mau cepat saja, tidak sabar. Dari samping memotong dan dari depan mendahuli, terakhir jumpa di tengah dan tidak bisa melaju, karena mobil dari belakang mengikut, sehingga ramailah penumpukan kendaraan. Itu susahnya sopir sekarang, mau cepat saja semuanya,” akunya kesal. (ian/saz)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Mendapat informasi dari masayarakat, soal adanya kemacetan panjang di jalan lintas Sumatera (jalinsum) Tebingtinggi menuju Kabupaten Batubara, Tim Satuan Lalu Lintas Polres Tebingtinggi yang dipimpin Kasat Lantas AKP Dhoraria Simanjuntak, langsung turun ke lokasi kemacetan, untuk mengatur arus lalu lintas yang datang 2 arah dengan sistem buka tutup.

Kemacaten ini terjadi karena ada sebuah truk dalam kondisi rusak di setengah badan jalan, sehingga mengganggu arus lalu lintas, baik yang datang dari Tebingtinggi menuju Batubara, maupun sebaliknya. Titik kemacetan terjadi di jalinsum Tebingtinggi-Batubara, tepatnya di Desa Laut Tador, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai. Personel polantas mengevakuasi truk yang rusak tersebut ke daerah yang lebih luas untuk diperbaiki.

Kasat Lantas Polres Tebingtinggi, AKP Dhoraria Simanjuntak mengatakan, pihaknya mendapat informasi ada truk rusak di jalinsum Tebingtinggi-Batubara langsung turun ke lokasi, untuk mengatur arus lalu lintas, agar kemacetan tidak menjadi lebih parah lagi.

“Sebelum truk yang rusak dievakuasi menggunakan mobil derek, saya bersama personel polantas mengatur arus lalu lintas, agar kemacetan bisa terurai dengan sistem buka tutup,” ungkap Dhoraria, Minggu (29/1) sore.

Dhoraria juga mengatakan, dalam menghadapi situasi macet seperti ini, diharapkan kepada pengemudi tidak boleh saling mendahului dari 2 arah atau arah sebaliknya. Karena kalau tidak dengan sistem buka tutup, maka penumpukan kendaraan dari 2 arah akan semangkin padat.

“Agar kemacetan segera teratasi, diharapkan para sopir tidak boleh saling mendahului. Percayakan kepada kami polantas Polres Tebingtinggi, apabila sama sama bersabar, maka kemacetan segera teratasi,” imbaunya.

Seorang sopir, Nanda (49), warga Batubara, mengatakan, jika semua sopir sedikit bersabar dan tidak saling mendahului dari 2 arah, kemacetan tidak akan terlalu parah.

“Semuanya mau cepat saja, tidak sabar. Dari samping memotong dan dari depan mendahuli, terakhir jumpa di tengah dan tidak bisa melaju, karena mobil dari belakang mengikut, sehingga ramailah penumpukan kendaraan. Itu susahnya sopir sekarang, mau cepat saja semuanya,” akunya kesal. (ian/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/