30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Pengurus DPP Perkumpulan Keturunan Daeli Resmi Terbentuk

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Orahua Nga’oto Daeli atau Perkumpulan Keturunan Mado Daeli resmi terbentuk. Melalui konferensi pers yang digelar, tim formatur Orahua Nga’oto Daeli mengumumkan struktur dan kepengurusan DPP di sekretariat (sementara) Omo Hada, yang terletak di Jalan Bandar Udara Binaka Gunungsitoli, Desa Binaka Kecamatan Gunungsitoli Idanoi Kota Gunungsitoli, beberapa lalu Selasa (22/3).

Sekretaris tim formatur Orahua Nga’oto Daeli, Drs F Yanus Larosa MAP saat membacakan struktur dan kepengurusan, menetapkan Damili R Gea SH MSi sebagai ketua umum DPP, sekretaris umum Pendeta Agusman Farasi STh dan Bendahara Umum Pendeta Miseria Daeli STh. Selanjutnya posisi ketua dewan pembina dijabat oleh Firman Jaya Daeli SH, ketua dewan pakar Pendeta Sarofati Gea STh dan ketua dewan penasehat Faduhusi Daeli SPd MA. Selain pengurus inti, tim formatur, juga menetapkan 194 orang pengurus lainnya, mulai dari jabatan ketua, wakil ketua, bidang serta anggota.

Ketua umum DPP Damili R Gea SH Msi menjelaskan Orahua Nga’oto Daeli atau disebut OND berbentuk sebuah oragnisasi kemasyarakatan, yang sifatnya budaya, adat istiadat serta sosial. Sementara latar belakang terbentuknya OND itu, didasari keinginan keturunan Daeli untuk membentuk sebuah wadah berhimpun guna mempersatukan saudara bersaudara yang berdomisili di seluruh wilayah Indonesia.

“Organisasi ini bersifat kemasyarakatan, bertujuan untuk pelestarian budaya dan adat istiadat. OND dibentuk semata-mata hanya untuk merekatkan serta meningkatkan kembali hubungan silaturahim seluruh keturunan Daeli. OND tidak untuk agenda lain termasuk agenda politik ,”Jelas Damili.

Damili menerangkan, ada tiga tugas pokok DPP yaitu akan dilakukan penelitian sejarah guna pelestarian adat istiadat dan budaya serta silsilah keturunan Daeli. Kemudian pemugaran kedua makam leluhur, yakni Tua Daeli dan Tua Gea. Selanjutnya DPP juga akan membuat suatu aturan khusus berkaitan dengan norma adat istiadat yang diberlakukan kepada seluruh keturunan Daeli. “Penelusuran dan penelitian yang akan dilakukan guna pelestarian adat budaya khususnya keturunan Daeli, termasuk pembetulan terhadap penulisan ejaan mado seperti Warasi ada juga yang menggunakan Farasi,” terangnya.

Sementara dewan pembina Firman Jaya Daeli saat menyampaikan arahannya menekankan OND bukan organisasi eksklusif, melainkan sebuah organisasi yang bersifat kekeluargaan kemasyarakatan, guna melestarikan budaya dan adat istiadat.

“Pemikiran-pemikiran yang akan dihasilkan dalam organisasi ini tetap dalam kerangka kebudayaan dan kesejarahan keturunan Daeli. Tidak berkaitan dengan agenda lainnya termasuk agenda politik,” tegas firman.

Adapun keturunan leluhur Daeli Sanau Talinga Daeli Sanau Tumbo yang berasal dari cucu cicit marga Gea dari anaknya Farasi, Garilawo, Gomi, Wewesesolo, Nuza Niha, Fau, Owo dan Mangarazaembu. Sementara untuk penggunaan identitas diri dengan pencantuman marga dibelakang nama yaitu : Gea, Farasi, Hinare, Humendru, Laowo, Daeli, Larosa, Lafau dan Marulafau. (mag-10/ram)

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Orahua Nga’oto Daeli atau Perkumpulan Keturunan Mado Daeli resmi terbentuk. Melalui konferensi pers yang digelar, tim formatur Orahua Nga’oto Daeli mengumumkan struktur dan kepengurusan DPP di sekretariat (sementara) Omo Hada, yang terletak di Jalan Bandar Udara Binaka Gunungsitoli, Desa Binaka Kecamatan Gunungsitoli Idanoi Kota Gunungsitoli, beberapa lalu Selasa (22/3).

Sekretaris tim formatur Orahua Nga’oto Daeli, Drs F Yanus Larosa MAP saat membacakan struktur dan kepengurusan, menetapkan Damili R Gea SH MSi sebagai ketua umum DPP, sekretaris umum Pendeta Agusman Farasi STh dan Bendahara Umum Pendeta Miseria Daeli STh. Selanjutnya posisi ketua dewan pembina dijabat oleh Firman Jaya Daeli SH, ketua dewan pakar Pendeta Sarofati Gea STh dan ketua dewan penasehat Faduhusi Daeli SPd MA. Selain pengurus inti, tim formatur, juga menetapkan 194 orang pengurus lainnya, mulai dari jabatan ketua, wakil ketua, bidang serta anggota.

Ketua umum DPP Damili R Gea SH Msi menjelaskan Orahua Nga’oto Daeli atau disebut OND berbentuk sebuah oragnisasi kemasyarakatan, yang sifatnya budaya, adat istiadat serta sosial. Sementara latar belakang terbentuknya OND itu, didasari keinginan keturunan Daeli untuk membentuk sebuah wadah berhimpun guna mempersatukan saudara bersaudara yang berdomisili di seluruh wilayah Indonesia.

“Organisasi ini bersifat kemasyarakatan, bertujuan untuk pelestarian budaya dan adat istiadat. OND dibentuk semata-mata hanya untuk merekatkan serta meningkatkan kembali hubungan silaturahim seluruh keturunan Daeli. OND tidak untuk agenda lain termasuk agenda politik ,”Jelas Damili.

Damili menerangkan, ada tiga tugas pokok DPP yaitu akan dilakukan penelitian sejarah guna pelestarian adat istiadat dan budaya serta silsilah keturunan Daeli. Kemudian pemugaran kedua makam leluhur, yakni Tua Daeli dan Tua Gea. Selanjutnya DPP juga akan membuat suatu aturan khusus berkaitan dengan norma adat istiadat yang diberlakukan kepada seluruh keturunan Daeli. “Penelusuran dan penelitian yang akan dilakukan guna pelestarian adat budaya khususnya keturunan Daeli, termasuk pembetulan terhadap penulisan ejaan mado seperti Warasi ada juga yang menggunakan Farasi,” terangnya.

Sementara dewan pembina Firman Jaya Daeli saat menyampaikan arahannya menekankan OND bukan organisasi eksklusif, melainkan sebuah organisasi yang bersifat kekeluargaan kemasyarakatan, guna melestarikan budaya dan adat istiadat.

“Pemikiran-pemikiran yang akan dihasilkan dalam organisasi ini tetap dalam kerangka kebudayaan dan kesejarahan keturunan Daeli. Tidak berkaitan dengan agenda lainnya termasuk agenda politik,” tegas firman.

Adapun keturunan leluhur Daeli Sanau Talinga Daeli Sanau Tumbo yang berasal dari cucu cicit marga Gea dari anaknya Farasi, Garilawo, Gomi, Wewesesolo, Nuza Niha, Fau, Owo dan Mangarazaembu. Sementara untuk penggunaan identitas diri dengan pencantuman marga dibelakang nama yaitu : Gea, Farasi, Hinare, Humendru, Laowo, Daeli, Larosa, Lafau dan Marulafau. (mag-10/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/