25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Umar Zunaidi: Lakukan Tes Swab

KETERANGAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan memberikan keterangan kepada awak media.
KETERANGAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan memberikan keterangan kepada awak media.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan meminta dilakukan pemeriksaan swab terhadap 44 tenaga kesehatan Rumah Sakit Kumpulan Pane (RSKP) Tebingtinggi yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test, beberapa waktu lalu. Dengan begitu, akan diketahui apakah ke-44 tenaga kesehatan itu memang positif atau negatif sehingga ada kepastian.

Hal ini disampaikan Umar Zunaidi usai memimpin rapat dengan Forkopimda dan OPD di ruang rapat Lantai 3 Balai Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Kamis (28/5). Agenda rapat membahas tentang protokol kesehatan yang berlaku di Kota Tebingtinggi dan tentang persiapan untuk New Normal serta persiapan evaluasi terhadap bantuan sosial yang telah dilaksanakan.

Terkait hasil rapid test reaktif terhadap 44 tenaga kesehatan RSKP Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menjelaskan, reaktif belum tentu positif terjangkit Covid-19 dan ini memerlukan pemeriksaan lanjutan. “Kami sampaikan kalimatnya bukan reaktif, namun ada tanda-tanda yang memerlukan pemeriksaan lanjutan. Jadi, kita tidak menyatakan reaktif itu sebuah positif Covid-19, namun kita lebih waspada untuk mengambil satu sikap terhadap mereka yang reaktif dilakukan pemeriksaan lanjutan,” kata Umar.

Menurutnya, pemeriksaan lanjutan dengan PCR Sweb dilakukan agar merasa puas yang bersangkutan ini bersih atau memang terindikasi terkena Covid-19. “Jadi mereka ini bukanlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau pasien yang positif Covid-19 tapi adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang diisolasi secara mandiri di rumah masing masing,” katanya.

Terkait adanya pemeriksaan rapid test ulang yang dilakukan pihak RSKP, Umar Zunaidi menanggapi karena bagi mereka itu merasa khawatir. “Tentunya kita hargai sikap seperti itu karena hak pribadi untuk membuktikan dirinya sehat. Tapi yang lebih penting kita harus waspada terhadap kesehatan itu sendiri,” ujarnya.

Mengenai status RSKP, Umar Zunaidi menegaskan, jika semua perawat atau dokter yang terjangkit Covid-19, maka kita akan tutup RSKP sesuai protokol yang ada. “Untuk saat ini status Rumah Sakit Kumpulan Pane Tebingtinggi masih beroperasi seperti biasa dan tidak ada persoalan,” terang Umar.

Jelas Umar kembali, rencananya besok, Jumat tanggal 29 Mei 2020 Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tebingtinggi tencananya akan melakukan pemeriksaan PCR Sweb teehadap tenaga kesehatan yang reaktif hasil rapid test. (ian)

KETERANGAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan memberikan keterangan kepada awak media.
KETERANGAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan memberikan keterangan kepada awak media.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan meminta dilakukan pemeriksaan swab terhadap 44 tenaga kesehatan Rumah Sakit Kumpulan Pane (RSKP) Tebingtinggi yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test, beberapa waktu lalu. Dengan begitu, akan diketahui apakah ke-44 tenaga kesehatan itu memang positif atau negatif sehingga ada kepastian.

Hal ini disampaikan Umar Zunaidi usai memimpin rapat dengan Forkopimda dan OPD di ruang rapat Lantai 3 Balai Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Kamis (28/5). Agenda rapat membahas tentang protokol kesehatan yang berlaku di Kota Tebingtinggi dan tentang persiapan untuk New Normal serta persiapan evaluasi terhadap bantuan sosial yang telah dilaksanakan.

Terkait hasil rapid test reaktif terhadap 44 tenaga kesehatan RSKP Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menjelaskan, reaktif belum tentu positif terjangkit Covid-19 dan ini memerlukan pemeriksaan lanjutan. “Kami sampaikan kalimatnya bukan reaktif, namun ada tanda-tanda yang memerlukan pemeriksaan lanjutan. Jadi, kita tidak menyatakan reaktif itu sebuah positif Covid-19, namun kita lebih waspada untuk mengambil satu sikap terhadap mereka yang reaktif dilakukan pemeriksaan lanjutan,” kata Umar.

Menurutnya, pemeriksaan lanjutan dengan PCR Sweb dilakukan agar merasa puas yang bersangkutan ini bersih atau memang terindikasi terkena Covid-19. “Jadi mereka ini bukanlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau pasien yang positif Covid-19 tapi adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang diisolasi secara mandiri di rumah masing masing,” katanya.

Terkait adanya pemeriksaan rapid test ulang yang dilakukan pihak RSKP, Umar Zunaidi menanggapi karena bagi mereka itu merasa khawatir. “Tentunya kita hargai sikap seperti itu karena hak pribadi untuk membuktikan dirinya sehat. Tapi yang lebih penting kita harus waspada terhadap kesehatan itu sendiri,” ujarnya.

Mengenai status RSKP, Umar Zunaidi menegaskan, jika semua perawat atau dokter yang terjangkit Covid-19, maka kita akan tutup RSKP sesuai protokol yang ada. “Untuk saat ini status Rumah Sakit Kumpulan Pane Tebingtinggi masih beroperasi seperti biasa dan tidak ada persoalan,” terang Umar.

Jelas Umar kembali, rencananya besok, Jumat tanggal 29 Mei 2020 Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tebingtinggi tencananya akan melakukan pemeriksaan PCR Sweb teehadap tenaga kesehatan yang reaktif hasil rapid test. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/