26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Sinabung Erupsi Bareng Raung & Gamalama, Pertanda Apa?

Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Desa Ndokum Siroga, Kec. Simpang Empat, Karo. Selasa (28/7) malam, Gunung Sinabung, Gunung Raung dan Gunung Gamalama erupsi bersamaan.
Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Desa Ndokum Siroga, Kec. Simpang Empat, Karo. Selasa (28/7) malam, Gunung Sinabung, Gunung Raung dan Gunung Gamalama erupsi bersamaan.

KARO, SUMUTPOS.CO – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Selasa (28/7) malam, Gunung Sinabung, Gunung Raung dan Gunung Gamalama erupsi bersamaan. Pertanda apa?
“Dari pukul 06.00-12.00 WIB, telah terjadi tiga kali letusan di Gunung Sinabung. Asap putih tebal telah terjadi tiga kali. Ada luncuran awan panas dengan jarak luncur 2-2,5 kilometer ke arah tenggara, timur dan selatan. Tinggi kolom letusan sekitar 1 km,” kata Sutopo saat jumpa pers di Gedung Graha BNPB, Selasa (28/7).

Sutopo menjelaskan, guguran lava Gunung Sinabung pun masih tinggi. Gempa hybrid yang menandakan masih ada suplai magma pun masih terjadi. “Gunung Sinabung kini statusnya awas level 4,” ujar Sutopo.

Letusan Gunung Raung juga terjadi hari ini dengan ketinggian mencapai 400 meter. Untuk sebaran abu vulkanik, Sutopo mengatakan saat ini arah abu masih berada di sekitaran gunung, yaitu di Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi. Namun, arah itu bisa berubah tegantung arah angin. Hingga saat ini, status Gunung Raung masih menunjukkan status siaga level 3.

Meski suara gemuruh dan lava pijar masih dikeluarkan Raung, Sutopo mengimbau warga agar tidak panik dan tetap tenang. “Memang sampai saat ini belum ada pengungsian, tapi kami mengimbau masyarakat tetap tenang karena kondisinya lava akan jatuh di dalam kawah,” kata Sutopo.

Untuk Gunung Gamalama, Sutopo mengatakan juga terjadi letusan sekitar pukul 07.00 WIB. “Gunung Gamalama tadi mengalami letusan dengan tinggi 2.500 meter,” tutur Sutopo. Suara bergemuruh dan ada abu vulkanik yang menyembur dari gunung membuat warga sekitar Gunung Gamalama mengungsi. Sutopo menyebutkan jumlah pengungsi saat ini akibat erupsi Gunung Gamalama mencapai 1.700 jiwa.

“Meski sudah ada pengungsi tapi sebenarnya berdasarkan rekomendasi PVMBG belum ada pengungsian. Tapi masyarakat panik melihat aktivitas gunung memilih untuk mengungsi,” ujar Sutopo. Masih ada pengungsian 1.700 jiwa di tiga titik. Masyarakat di sekitar gamalama. Berdasarkan rekomendasi belum ada oengungsian namun masyarakat yang melihat letusan membuat masyarakat mengungsi. Saat ini status Gunung Gamalama masih waspada level 2. (bbs/deo)

Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Desa Ndokum Siroga, Kec. Simpang Empat, Karo. Selasa (28/7) malam, Gunung Sinabung, Gunung Raung dan Gunung Gamalama erupsi bersamaan.
Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Desa Ndokum Siroga, Kec. Simpang Empat, Karo. Selasa (28/7) malam, Gunung Sinabung, Gunung Raung dan Gunung Gamalama erupsi bersamaan.

KARO, SUMUTPOS.CO – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Selasa (28/7) malam, Gunung Sinabung, Gunung Raung dan Gunung Gamalama erupsi bersamaan. Pertanda apa?
“Dari pukul 06.00-12.00 WIB, telah terjadi tiga kali letusan di Gunung Sinabung. Asap putih tebal telah terjadi tiga kali. Ada luncuran awan panas dengan jarak luncur 2-2,5 kilometer ke arah tenggara, timur dan selatan. Tinggi kolom letusan sekitar 1 km,” kata Sutopo saat jumpa pers di Gedung Graha BNPB, Selasa (28/7).

Sutopo menjelaskan, guguran lava Gunung Sinabung pun masih tinggi. Gempa hybrid yang menandakan masih ada suplai magma pun masih terjadi. “Gunung Sinabung kini statusnya awas level 4,” ujar Sutopo.

Letusan Gunung Raung juga terjadi hari ini dengan ketinggian mencapai 400 meter. Untuk sebaran abu vulkanik, Sutopo mengatakan saat ini arah abu masih berada di sekitaran gunung, yaitu di Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi. Namun, arah itu bisa berubah tegantung arah angin. Hingga saat ini, status Gunung Raung masih menunjukkan status siaga level 3.

Meski suara gemuruh dan lava pijar masih dikeluarkan Raung, Sutopo mengimbau warga agar tidak panik dan tetap tenang. “Memang sampai saat ini belum ada pengungsian, tapi kami mengimbau masyarakat tetap tenang karena kondisinya lava akan jatuh di dalam kawah,” kata Sutopo.

Untuk Gunung Gamalama, Sutopo mengatakan juga terjadi letusan sekitar pukul 07.00 WIB. “Gunung Gamalama tadi mengalami letusan dengan tinggi 2.500 meter,” tutur Sutopo. Suara bergemuruh dan ada abu vulkanik yang menyembur dari gunung membuat warga sekitar Gunung Gamalama mengungsi. Sutopo menyebutkan jumlah pengungsi saat ini akibat erupsi Gunung Gamalama mencapai 1.700 jiwa.

“Meski sudah ada pengungsi tapi sebenarnya berdasarkan rekomendasi PVMBG belum ada pengungsian. Tapi masyarakat panik melihat aktivitas gunung memilih untuk mengungsi,” ujar Sutopo. Masih ada pengungsian 1.700 jiwa di tiga titik. Masyarakat di sekitar gamalama. Berdasarkan rekomendasi belum ada oengungsian namun masyarakat yang melihat letusan membuat masyarakat mengungsi. Saat ini status Gunung Gamalama masih waspada level 2. (bbs/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/