25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Oww… Perawat Sri Medika Pamela Tukar Bayi

FOTO: PM Dua bayi yang diduga tertukar masih dirawat di RS Sri Medika Pamela Kota Tebingtinggi, Kamis (28/7/2016).
FOTO: Sopian/Sumut Pos
Dua bayi yang diduga tertukar masih dirawat di RS Sri Medika Pamela Kota Tebingtinggi, Kamis (28/7/2016).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pihak Rumah Sakit (RS) Sri Medika Pamela terpaksa melakukan tes DNA terhadap dua bayi lelaki yang lahir di RS tersebut. Pasalnya, perawat yang bertugas salah tukar. Alhasil, sang ibu yang melahirkan melalui operasi caesar ngotot memilih satu bayi yang sama, Kamis sore (28/7).
 Polemik ini dialami pasangan suami-isteri, Anton Panjaitan-Titin M Sibarani, warga Dusun Emplasmen Perkebunan Aek Nabara Labuhan Batu, dengan Paul Martahan Hutagalung-Widya Purba, warga Jalan Pulau Belitung Lingkungan III Persiakan Kota Tebingtinggi.
 Pihak RS Sri Pamela mengakui kesalahan dan kesilapan perawat yang melakukan tukar pakaian atau bedong hingga terjadi peristiwa tersebut terjadi. Meskipun sudah memberikan tanda pengenal bagi kedua bayi.
 Setelah dilakukan pertemuan antara kedua pemilik bayi di ruangan Direktur RS Sri Pamela, disepakati mengundang tim medis DNA dari Jakarta guna menentukan sampel darah kedua bayi.
 “Selama 1 bulan menunggu hasil tes DNA, kami akan membiayai rawat nginap kedua ibu bayi termasuk membiayai penjagaan pasien selama 1 bulan,” terang Humas RS Sri Medika Pamela Tebingtinggi, H Sampurna, kemarin.
 H Sampurna mengatakan, pihaknya telah menyepakati ruang kamar kelas I bagi ibu bayi, serta bertanggungjawab atas kesehatan bayi selama 1 bulan. Selain itu, biaya transportasi khusus keluarga Anton Panjaitan akan ditanggung pihak selama menjaga pasien hingga tes DNA dapat diketahui secara pasti.
 Informasi yang diperoleh dari salah seorang keluarga Titin Sibarani, yaitu Bibinya boru Sibarani, Anton-Titin baru memiliki momongan. Sedangkan bayi Paul Hutagalung-Widya Purba adalah putera ketiga mereka. (ian/yaa)

FOTO: PM Dua bayi yang diduga tertukar masih dirawat di RS Sri Medika Pamela Kota Tebingtinggi, Kamis (28/7/2016).
FOTO: Sopian/Sumut Pos
Dua bayi yang diduga tertukar masih dirawat di RS Sri Medika Pamela Kota Tebingtinggi, Kamis (28/7/2016).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pihak Rumah Sakit (RS) Sri Medika Pamela terpaksa melakukan tes DNA terhadap dua bayi lelaki yang lahir di RS tersebut. Pasalnya, perawat yang bertugas salah tukar. Alhasil, sang ibu yang melahirkan melalui operasi caesar ngotot memilih satu bayi yang sama, Kamis sore (28/7).
 Polemik ini dialami pasangan suami-isteri, Anton Panjaitan-Titin M Sibarani, warga Dusun Emplasmen Perkebunan Aek Nabara Labuhan Batu, dengan Paul Martahan Hutagalung-Widya Purba, warga Jalan Pulau Belitung Lingkungan III Persiakan Kota Tebingtinggi.
 Pihak RS Sri Pamela mengakui kesalahan dan kesilapan perawat yang melakukan tukar pakaian atau bedong hingga terjadi peristiwa tersebut terjadi. Meskipun sudah memberikan tanda pengenal bagi kedua bayi.
 Setelah dilakukan pertemuan antara kedua pemilik bayi di ruangan Direktur RS Sri Pamela, disepakati mengundang tim medis DNA dari Jakarta guna menentukan sampel darah kedua bayi.
 “Selama 1 bulan menunggu hasil tes DNA, kami akan membiayai rawat nginap kedua ibu bayi termasuk membiayai penjagaan pasien selama 1 bulan,” terang Humas RS Sri Medika Pamela Tebingtinggi, H Sampurna, kemarin.
 H Sampurna mengatakan, pihaknya telah menyepakati ruang kamar kelas I bagi ibu bayi, serta bertanggungjawab atas kesehatan bayi selama 1 bulan. Selain itu, biaya transportasi khusus keluarga Anton Panjaitan akan ditanggung pihak selama menjaga pasien hingga tes DNA dapat diketahui secara pasti.
 Informasi yang diperoleh dari salah seorang keluarga Titin Sibarani, yaitu Bibinya boru Sibarani, Anton-Titin baru memiliki momongan. Sedangkan bayi Paul Hutagalung-Widya Purba adalah putera ketiga mereka. (ian/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/