25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pencapaian PAD Deliserdang Masih 30,2 Persen, Sekda Ancam Evaluasi Para Camat

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Masih rendahnya pencapaian PAD Deliserdang sebesar 30,2 persen, membuat Sekda Kabupaten Deliserdang Darwin Zein, kesal. Dan mengeluarkan ancaman akan melakukan evaluasi kepada para Camat yang berkinerja rendah.

Ancaman itu disampaikan, Darwin Zein ketika memimpin Rakor evaluasi penerimaan PAD bersama para camat dan KUPT Dinas Pendapatan Kabupaten Deliserdang yang digelar di Aula Cendana Pemkab Deliserdang, Kamis (28/7)

Kekesalan itu dipertunjukan, Darwin karena banyak camat kinerjanya rendah untuk mendulang PAD. Bahkan dia menilai para camat tidak mempunyai rasa kepedulian untuk mengejar target PAD yang masih jauh dari harapan.

“Saya ingatkan akan ada evaluasi terhadap camat yang tidak mampu. Serta memiliki dedikasi rendah mengejar pencapaian PAD. Kalian harus pakai akal, target baru dapat 30,22 persen, sementara target kita tahun ini itu 70 persen, dan batas akhir itu tinggal bulan Agustus akhir,”ujar Darwin Zein dengan nada tinggi.

Kemarahan Darwin dihadapan para bawahannya, sempat membuat khawatir Kaban Penda, Timur Tumanggor. Timur mencoba menenangkan Sekda, agar istigfar serta mengingatkan Sekda sedang puasa.”Istigfar Pak. Bapak sedang puasa hari ini,” ucap Timur.

Masih Darwin Zein, disebutkanya dari data pencapaian PAD terhitung dari 01 Januari sampai dengan 27 Juli 2022 penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan Rp15.282.344.610 atau 26 persen. Sementara target penerimaan PBB-P2 adalah Rp 59.523.390.915,-

Karena itu, Darwin Zein meminta semua pegawai Bapenda segera turun ke kecamatan. Untuk menagih PBB, bahkan agar membuat spanduk di depan perumahannya agar yang belum bayar PBB segera dibayar.

Dari data yang diperoleh pendapatan PBB Kecamatan tertinggi realisasi penyerapan PBB dari masyarakat adalah Kecamatan Gunung Meriah sebanyak 70 persen target sebanyak 55. 452.766. Meski pendapatannya tidak banyak, namun realisasi penyerapan PBB di Kecamatan Gunung Meriah cukup maximal menandakan Camat di daerah itu kerja.

Sementara penyerapan PBB- P2 terendah itu adalah Kecamatan Tanjung Morawa 17 persen dari target nilai 6.696.744.549 baru tercapai Rp 1.142.285.281 ini menunjukkan bahwa Camat dan Sekcam itu tidak punya kemauan yang kuat untuk bekerja memenuhi tanggung jawabnya dalam menyerap PAD Kabupaten Deliserdang.

Untuk pendapatan PBB yang rendah lainnya Kecamatan Pantailabu sebesar 21 persen dari target 1.828.405.360, Kecamatan Batang Kuis baru 20 persen dari target Rp 1.800.829.013. Kecamatan Lubukpakam yang nota benenya ibu kota Kabupaten Deliserdang baru mencapai 26 persen dari target Rp 3.596.300.396. Kecamatan Sunggal baru mencapai 22 persen dari target Rp 9.729.194.108, Labuhan Deli baru mencapai 25 persen dari target Rp 2.100.376.938, Percut Seituan baru mendapat 24 persen dari target Rp 13.765.463.740, Patumbak baru mencapai 22 persen dari target Rp 2.103.423.180, Galang baru mencapai 39 persen dari target Rp 1.680.790.986 dan untuk Kecamatan Bangun purba baru mendapat 52 persen dari target 398.701.831.

Sementara para camat yang mendapat teguran dari atasnya itu merasa pening. Terutama para camat yang masih dibawah 40 persen pencampainnya.

Alasan klasik yang disampaikan para camat karen tak dapat meningkatkan pendapatan restribusi PBB adalah mereka sudah berkordinasi dengan Kepala Desa, dan pada saat pengutipan sering ditemukan pemilik tanah dan bangunan tidak bisa ditemui.(btr/han)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Masih rendahnya pencapaian PAD Deliserdang sebesar 30,2 persen, membuat Sekda Kabupaten Deliserdang Darwin Zein, kesal. Dan mengeluarkan ancaman akan melakukan evaluasi kepada para Camat yang berkinerja rendah.

Ancaman itu disampaikan, Darwin Zein ketika memimpin Rakor evaluasi penerimaan PAD bersama para camat dan KUPT Dinas Pendapatan Kabupaten Deliserdang yang digelar di Aula Cendana Pemkab Deliserdang, Kamis (28/7)

Kekesalan itu dipertunjukan, Darwin karena banyak camat kinerjanya rendah untuk mendulang PAD. Bahkan dia menilai para camat tidak mempunyai rasa kepedulian untuk mengejar target PAD yang masih jauh dari harapan.

“Saya ingatkan akan ada evaluasi terhadap camat yang tidak mampu. Serta memiliki dedikasi rendah mengejar pencapaian PAD. Kalian harus pakai akal, target baru dapat 30,22 persen, sementara target kita tahun ini itu 70 persen, dan batas akhir itu tinggal bulan Agustus akhir,”ujar Darwin Zein dengan nada tinggi.

Kemarahan Darwin dihadapan para bawahannya, sempat membuat khawatir Kaban Penda, Timur Tumanggor. Timur mencoba menenangkan Sekda, agar istigfar serta mengingatkan Sekda sedang puasa.”Istigfar Pak. Bapak sedang puasa hari ini,” ucap Timur.

Masih Darwin Zein, disebutkanya dari data pencapaian PAD terhitung dari 01 Januari sampai dengan 27 Juli 2022 penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan Rp15.282.344.610 atau 26 persen. Sementara target penerimaan PBB-P2 adalah Rp 59.523.390.915,-

Karena itu, Darwin Zein meminta semua pegawai Bapenda segera turun ke kecamatan. Untuk menagih PBB, bahkan agar membuat spanduk di depan perumahannya agar yang belum bayar PBB segera dibayar.

Dari data yang diperoleh pendapatan PBB Kecamatan tertinggi realisasi penyerapan PBB dari masyarakat adalah Kecamatan Gunung Meriah sebanyak 70 persen target sebanyak 55. 452.766. Meski pendapatannya tidak banyak, namun realisasi penyerapan PBB di Kecamatan Gunung Meriah cukup maximal menandakan Camat di daerah itu kerja.

Sementara penyerapan PBB- P2 terendah itu adalah Kecamatan Tanjung Morawa 17 persen dari target nilai 6.696.744.549 baru tercapai Rp 1.142.285.281 ini menunjukkan bahwa Camat dan Sekcam itu tidak punya kemauan yang kuat untuk bekerja memenuhi tanggung jawabnya dalam menyerap PAD Kabupaten Deliserdang.

Untuk pendapatan PBB yang rendah lainnya Kecamatan Pantailabu sebesar 21 persen dari target 1.828.405.360, Kecamatan Batang Kuis baru 20 persen dari target Rp 1.800.829.013. Kecamatan Lubukpakam yang nota benenya ibu kota Kabupaten Deliserdang baru mencapai 26 persen dari target Rp 3.596.300.396. Kecamatan Sunggal baru mencapai 22 persen dari target Rp 9.729.194.108, Labuhan Deli baru mencapai 25 persen dari target Rp 2.100.376.938, Percut Seituan baru mendapat 24 persen dari target Rp 13.765.463.740, Patumbak baru mencapai 22 persen dari target Rp 2.103.423.180, Galang baru mencapai 39 persen dari target Rp 1.680.790.986 dan untuk Kecamatan Bangun purba baru mendapat 52 persen dari target 398.701.831.

Sementara para camat yang mendapat teguran dari atasnya itu merasa pening. Terutama para camat yang masih dibawah 40 persen pencampainnya.

Alasan klasik yang disampaikan para camat karen tak dapat meningkatkan pendapatan restribusi PBB adalah mereka sudah berkordinasi dengan Kepala Desa, dan pada saat pengutipan sering ditemukan pemilik tanah dan bangunan tidak bisa ditemui.(btr/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/