25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Buruh Tani Kelapa Sawit Jerat Harimau Sumatera

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP M Firdaus mengakui, adannya penangkapan tersebut. Namun dirinya tidak bisa memastikan siapa pelaku dan inisialnya. Sebab, kasusnya ditangani tim Balai Besar TNGL.

“Memang benar ada diamankan, namun kasusnya tidak kami yang menangani, tersanka langsung dibawa ke Medan, saat penangkapan terjadi,” tegas Kasat, melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu, Direktur YOSL-OIC dan ForWUP, Panut Hadisiswoyo menambahkan, pelaku sudah 2 tahun belakangan ini masuk dalam daftar yang dicurigai terlibat dalam perburuan satwa dilindungi. Biasanya, pemburu (pelaku, Red) tidak hanya memburu 1 spesies spesifik saja, melainkan akan memburu hewan apa saja yang masuk dalam jerat yang dipasangnya. “Pelaku tidak hanya memburu Harimau Sumatera saja, tapi semua jenis satwa liar diburunya,” katanya.

Panut menambahkan, pelaku mengaku sudah tiga kali menjerat Harimau Sumatera dari dalam kawasan TNGL. Untuk itu, kami berharap penyidik melakukan pengembangan untuk mengungkap sindikat perdagangan satwa di liar ini. Sesuai dengan perkiraan, Harimau Sumatera di kawasan TNGL hanya ada sekitra 100 ekor saja.  (bam/gib/ril)

 

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP M Firdaus mengakui, adannya penangkapan tersebut. Namun dirinya tidak bisa memastikan siapa pelaku dan inisialnya. Sebab, kasusnya ditangani tim Balai Besar TNGL.

“Memang benar ada diamankan, namun kasusnya tidak kami yang menangani, tersanka langsung dibawa ke Medan, saat penangkapan terjadi,” tegas Kasat, melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu, Direktur YOSL-OIC dan ForWUP, Panut Hadisiswoyo menambahkan, pelaku sudah 2 tahun belakangan ini masuk dalam daftar yang dicurigai terlibat dalam perburuan satwa dilindungi. Biasanya, pemburu (pelaku, Red) tidak hanya memburu 1 spesies spesifik saja, melainkan akan memburu hewan apa saja yang masuk dalam jerat yang dipasangnya. “Pelaku tidak hanya memburu Harimau Sumatera saja, tapi semua jenis satwa liar diburunya,” katanya.

Panut menambahkan, pelaku mengaku sudah tiga kali menjerat Harimau Sumatera dari dalam kawasan TNGL. Untuk itu, kami berharap penyidik melakukan pengembangan untuk mengungkap sindikat perdagangan satwa di liar ini. Sesuai dengan perkiraan, Harimau Sumatera di kawasan TNGL hanya ada sekitra 100 ekor saja.  (bam/gib/ril)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/