25.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Harimau Sumatera Mangsa Ternak Warga, TNGL Ditutup Sementara untuk Umum

DIMANGSA: Warga saat menemukan lembu Jumingi yang mati dimangsa harimau di sekitar hutan TNGL.
bambang/sumut pos
DIMANGSA: Warga saat menemukan lembu Jumingi yang mati dimangsa harimau di sekitar hutan TNGL. bambang/sumut pos

BAHOROK, SUMUTPOS.CO – Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sementara ditutup untuk umum, pasca temuan seekor lembu milik warga yang mati akibat dimangsa harimau yang keluar dari hutan.

Menurut Jumingin (57), ternak lembu miliknya bukan kali pertama dimangsa harimau. “Ini merupakan kejadian yang ke-3, pertama pada bulan Desember 2014, lalu kejadian kedua terjadi di bulan Agustus 2018, dan hari ini merupakan yang ketiga,”beber Jumingin, Senin (28/10).

Dijelaskannya lembu miliknya dimangsa harimau diketahui Minggu (27/10) sore. Saat itu, dirinya hendak memindahkan hewan peliharaannya ke dalam kandang setelah seharian dibiarkan mencari rumput di sekitar hutan TNGL. “Awalnya rasa curiga muncul saat berada di lokasi, sekitar 30 ekor lembu seperti gelisah dan ketakutan,”ungkapnya.

Saat melakukan penghitungan, lanjut Jumingin, seekor lembu miliknya tidak kelihatan. Tidak berselang lama, seorang warga menemukan bangkai lembu miliknya mati sekitar 800 meter dari batas TNGL.

Saat ditemukan, pada bagian ekor lembu miliknya terdapat terluka lebar akibat cakaran dan gigitan harimau. Dan diprediksi, harimau mulai memakan lembu miliknya pada malam hari.

Ternak lembu miliknya jadi mangsa harimau, warga Dusun VII, Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat inipun melaporkannya ke petugas TNGL.

Camat Bahorok, Nuriansyah Putra membenarkan bahwa ternak lembu warganya menjadi korban kebuasan harimau yang keluar dari hutan TNGL.

“Hari ini ditemukan warga, kejadian hilangnya sudah dari Sabtu. Lembu itu dimangsa harimau, ada bekas terkaman, gigitan harimau,” kata Nuriansyah Putra. Dijelaskannya, kondisi area lingkungan warga dan area TNGL memang berdekatan. Dan warga setempat biasanya beternak lembu dengan cara dilepas liar di sekitar hutan TNGL.

“Sudah puluhan tahun ya warga ternaknya dilepas ke hutan, bukan dikandangi, jadi bisa searea dengan lintasan harimau yang memang di situ habitatnya. Tidak ada warga ganggu kawasan TNGL, karena selama ini juga kami koordinasi terus. Lembu warga yang dimakan harimau juga sudah diganti pihak TNGL seharga lembu yang mati,” katanya.

Humas TNGL, Diro mengatakan, untuk sementara kawasan TNGL ditutup oleh pihak Balai Taman Nasional Gunung Leuser (BTNGL) guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan kemungkinan harimau masih berkeliaran di sekitar bangkai lembu yang belum habis dimangsa.

“Warga diharapkan berhati-hati saat beraktivitas ke kawasan perkebunan di daerah TNGL. Saat ini kami sudah koordinasi dengan beberapa pihak untuk mengawasi, dan memasang kamera jebak di sekitar lokasi kejadian. Ada banyak jumlah tim yang menjaga lokasi,” pungkasnya. (bam/han)

DIMANGSA: Warga saat menemukan lembu Jumingi yang mati dimangsa harimau di sekitar hutan TNGL.
bambang/sumut pos
DIMANGSA: Warga saat menemukan lembu Jumingi yang mati dimangsa harimau di sekitar hutan TNGL. bambang/sumut pos

BAHOROK, SUMUTPOS.CO – Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sementara ditutup untuk umum, pasca temuan seekor lembu milik warga yang mati akibat dimangsa harimau yang keluar dari hutan.

Menurut Jumingin (57), ternak lembu miliknya bukan kali pertama dimangsa harimau. “Ini merupakan kejadian yang ke-3, pertama pada bulan Desember 2014, lalu kejadian kedua terjadi di bulan Agustus 2018, dan hari ini merupakan yang ketiga,”beber Jumingin, Senin (28/10).

Dijelaskannya lembu miliknya dimangsa harimau diketahui Minggu (27/10) sore. Saat itu, dirinya hendak memindahkan hewan peliharaannya ke dalam kandang setelah seharian dibiarkan mencari rumput di sekitar hutan TNGL. “Awalnya rasa curiga muncul saat berada di lokasi, sekitar 30 ekor lembu seperti gelisah dan ketakutan,”ungkapnya.

Saat melakukan penghitungan, lanjut Jumingin, seekor lembu miliknya tidak kelihatan. Tidak berselang lama, seorang warga menemukan bangkai lembu miliknya mati sekitar 800 meter dari batas TNGL.

Saat ditemukan, pada bagian ekor lembu miliknya terdapat terluka lebar akibat cakaran dan gigitan harimau. Dan diprediksi, harimau mulai memakan lembu miliknya pada malam hari.

Ternak lembu miliknya jadi mangsa harimau, warga Dusun VII, Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat inipun melaporkannya ke petugas TNGL.

Camat Bahorok, Nuriansyah Putra membenarkan bahwa ternak lembu warganya menjadi korban kebuasan harimau yang keluar dari hutan TNGL.

“Hari ini ditemukan warga, kejadian hilangnya sudah dari Sabtu. Lembu itu dimangsa harimau, ada bekas terkaman, gigitan harimau,” kata Nuriansyah Putra. Dijelaskannya, kondisi area lingkungan warga dan area TNGL memang berdekatan. Dan warga setempat biasanya beternak lembu dengan cara dilepas liar di sekitar hutan TNGL.

“Sudah puluhan tahun ya warga ternaknya dilepas ke hutan, bukan dikandangi, jadi bisa searea dengan lintasan harimau yang memang di situ habitatnya. Tidak ada warga ganggu kawasan TNGL, karena selama ini juga kami koordinasi terus. Lembu warga yang dimakan harimau juga sudah diganti pihak TNGL seharga lembu yang mati,” katanya.

Humas TNGL, Diro mengatakan, untuk sementara kawasan TNGL ditutup oleh pihak Balai Taman Nasional Gunung Leuser (BTNGL) guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan kemungkinan harimau masih berkeliaran di sekitar bangkai lembu yang belum habis dimangsa.

“Warga diharapkan berhati-hati saat beraktivitas ke kawasan perkebunan di daerah TNGL. Saat ini kami sudah koordinasi dengan beberapa pihak untuk mengawasi, dan memasang kamera jebak di sekitar lokasi kejadian. Ada banyak jumlah tim yang menjaga lokasi,” pungkasnya. (bam/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/